Cilacap menyimpan krisis lingkungan dan sosial yang saling terkait. Cilacap sebagai penghasil pisang terbesar di Indonesia, tetapi limbah pelepah (900.000 Kwintal/tahun) tidak terkelola dengan baik bahkan menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir[1]. Ditambah bayang-bayang penggunaan plastik yang semakin banyak tanpa regulasi yang jelas (bubble wrap, dsb) akibat tingginya trend belanja online [2]. Diperparah tingginya angka perceraian di Cilacap menjadikan banyak perempuan sebagai kepala rumah tangga kesulitan mendapat pekerjaan karena minimnya lapangan kerja. Bana Sentra, hadir menjawab masalah tersebut dengan mengubah limbah pelepah pisang yang dikombinasi limbah plastik menjadi produk kerajinan souvenir bernilai jual tinggi, sekaligus memberdayakan 3 perempuan sebagai mitra produksi. Sustainable craft ini berdampak secara sosial dan ekologis, serta terbukti memiliki potensi pasar karena telah menjadi merchandise resmi perusahaan besar (Telkom, Baznas dan Pertamina) serta sudah diliput media nasional[3]. Dengan produk yang sudah dikomersialkan, kami mampu menghasilkan omzet sebesar 8 juta per bulan. Keunggulan utama produk kami, terletak pada aspek keberlanjutan dan dampak sosial-ekologisnya, selaras dengan tujuan SDGs poin 5 (Kesetaran Gender), SDGs poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta poin 9 (Inovasi dan Infrastruktur Industri). Sebagai alternatif terhadap kulit sintetis berisiko tinggi. Produk kami mendukung transisi ekonomi sirkular berbasis komunitas dan mengatasi masalah lingkungan.
1. Masalah/Kebutuhan di Masyarakat
Cilacap menghadapi krisis sosial dan lingkungan yang saling bertaut: Krisis lingkungan akibat penumpukan limbah pelepah dan batang pisang sebanyak 900.000 kwintal yang tidak termanfaatkan, limbah ini hanya dibuang, dibakar menyebabkan polusi udara, atau lebih parah menyumbat saluran air, di Cilacap sering terjadi banjir akibat saluran sungai tersumbat ratusan pelepah. Selanjutnya di desa saya setiap hari, selalu ada warga yang membeli paket di e-commerce,dilansir Kompas pasca covid peningkatan belanja E-Commerce meningkat tajam, Bisnis E-commerce Indonesia 2024 Tembus Rp 1.026 Triliun, Didorong Tren Live Shopping. Tingginya trend belanja online yang berakibat meningkatnya penggunaan plastik yang susah teruari dan regulasi yang belum jelas. Diperparah krisis sosial Cilacap dengan angka perceraian salah satu tertinggi di Jawa Tengah[1], Membuat perempuan dipaksa mencari nafkah, tetapi terhalang karena minimnya kertersediaan lapangan pekerjaan. Ibu Sariyah (55). Salah satu perempuan kepala rumah tangga yang sudah kami berdayakan. Dulunya dia menganggur sementara tumpukan pelepah pisang dan plastik di belakang rumahnya hanya menjadi penyebab banjir.
2. Solusi yang Ditawarkan
Kami menciptakan solusi berbasis sosial dan ekologis: memanfaatkan limbah pelepah pisang dikombinasi limbah plastik untuk souvenir dan corporate gift. Selain mengurangi limbah tetapi juga membuka lapangan kerja. Produksi kami melibatkan perempuan kepala rumah tangga di Cilacap. Kami bisa mengolah 1 Ton limbah Pelepah Pisang dan 20 karung sampah plastik dalam satu tahun produksi.
3. Keunikan Bana Sentra dari Kompetitor
Produk Bana Sentra bukan hanya menjual produk semata, tetapi cerita yang kami bangun untuk menyelamatkan lingkungan dan juga memberdayakan perempuan. Produk kami sudah digunakan oleh perusahaan ternama (Telkom, Baznas dan Pertamina), kami dipilih karena mampu menawarkan value lebih kepada mereka, tidak sebatas produk yang dapat kustomisasi untuk kebutuhan personaliasi, kami dapat memberikan laporan CSR untuk kebutuhan laporan perusahaan, kerajinan kami juga sudah diliput media nasional seperti Liputan 6 dan IDN Times [3] .
KEUNGGULAN INOVASI
Nama | : | Firdaus Sari Asta |
Alamat | : | Jalan Raya Wringinharjo RT 11/RW 03, Gandrungmangu, Cilacap |
No. Telepon | : | 089526826468 |