1. Kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan memperoleh bahan pangan khusunya keluarga prasejahtera terutama beras, yang menjadi makanan pokok sehari-hari.Keterbatasan ekonomi, ditambah dengan naik-turunnya harga kebutuhan pokok, membuat sebagian besar warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang layak dan bergizi.
2. Keprihatinan ini mendorong saya untuk mencari alternatif pangan yang tidak hanya murah dan mudah diperoleh, tetapi juga memiliki nilai gizi tinggi serta dapat dibudidayakan oleh warga secara mandiri.
3. Berangkat dari kegemaran saya dalam bercocok tanam, saya melakukan observasi terhadap berbagai jenis tanaman yang memungkinkan untuk dibudidayakan di lingkungan kami yang memiliki keterbatasan lahan. Dari hasil observasi tersebut, saya menemukan bahwa ketela rambat merupakan tanaman yang paling mudah dibudidayakan, tidak memerlukan perawatan intensif, dan dapat menghasilkan umbi yang kaya nutrisi. Selain kandungan karbohidrat kompleks yang mengenyangkan, ketela rambat juga diketahui memiliki manfaat kesehatan seperti menghambat perkembangan sel kanker.

Namun, keterbatasan lahan di wilayah RW kami menjadi tantangan tersendiri dalam menanam ketela secara konvensional di tanah. Oleh karena itu, saya melakukan inovasi dengan menanam pohon ketela rambat menggunakan galon bekas air mineral, yang kemudian digantung dan dirangkai sedemikian rupa sehingga batang ketela bisa merambat dari satu galon ke galon lainnya. Metode ini tidak hanya menghemat ruang, tetapi juga memungkinkan tanaman tumbuh lebih subur dan menghasilkan umbi lebih cepat dibandingkan penanaman di tanah. Dengan desain galon yang memiliki "jendela", warga juga dapat melihat umbi ketela yang tergantung dan memanennya dengan mudah.Inovasi ini tidak hanya menjadi solusi terhadap masalah keterbatasan pangan, tetapi juga membuka peluang pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan bercocok tanam yang mudah, murah, dan berkelanjutan. Produk ini telah dikembangkan dan diuji secara langsung di lingkungan warga, dan menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan untuk diterapkan secara lebih luas.

1. Ketela pohon yang biasa di tanam di tanah di ganti dengan penanaman dalam galon bekas air mineral yang ramah lingkungan
2. Proses penanaman pohon ketela rambat di galon dilakukan untuk mengatasi keterbatasan lahan
3. Setiap waktu dapat dipanen umbi ketela melalui jendela pada galon
4. Masa tanam pohon ketela rambat dalam galon bisa lebih singkat dari -/+ 4 bulan menjadi -/+ 2 bulan saja
5. Penanaman pohon ketela rambat dalam galon bergelantungan yang berumah banyak maka dapat berlaku nya HIPOTESA QUANTUM
6. Memelihara pohon ketela rambat pada satu atau beberapa galon yang lainnya sama dengan memelihara galon dalam kondisi yang sama ( TEORI RESONANCY)