Super O

    Super O merupakan inovasi  alat yang dapat membantu mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan energi alternatif terbarukan ramah lingkungan, serta membuka peluang usaha yaitu pembuatan paving block. Inovasi alat ini yaitu dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar pengganti batu bara untuk memanaskan air di dalam boiler melalui proses termal (pembakaran), yang kemudian menciptakan uap air untuk menggerakkan turbin yang terhubung ke generator sehingga menghasilkan energi listrik.

    Pada tahun 2024, tertulis dalam jurnal yang bersumber dari Karimah Tauhid (2024) sampah plastik di Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar 13,98% dari total timbunan sampah nasional, dengan volume sekitar 9,9 juta ton.

    Permasalahan yang dihadapi Indonesia adalah sampah yang jumlahnya semakin meningkat namun belum terkelola dengan baik. Hal ini dikarenakan mesin pengelola sampah yang ada di tempat pembuangan akhir memiliki kapasitas yang terbatas untuk mengolah sampah, sehingga tidak sebanding.

    Alat ini telah penulis ciptakan sebelumnya, namun masih terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis terus melakukan inovasi agar lebih efektif dan efisien dalam fungsinya mengelola sampah. Inovasi alat ini terletak pada bahan bakar, boiler, sistem turbin, serta filterisasi. Sistem turbin dibuat berikat sehingga energi yang dihasilkan lebih besar. Sistem pembakaran dibuat menggunakan api plasma sehingga sampah yang dibakar lebih banyak dalam waktu yang singkat. Sistem filtrasi yang dibuat dengan bahan-bahan yang mampu menyerap gas-gas hasil pembakaran, sehingga asap hasil pembakaran tidak mengandung gas-gas yang berbahaya, dan aman untuk lingkungan.

    Sampah merupakan salah satu sumber masalah bagi segala makhluk hidup terutama manusia beserta lingkungannya, sehingga perlunya kesadaran akan dampak buruk ini. Langkah-langkah seperti penggunaan energi alternatif yang ramah lingkungan, edukasi pengurangan sampah terutama sampah plastik, dan kebijakan pemerintah untuk membatasi produksi serta distribusi plastik sekali pakai semakin digalakkan, menerapkan langkah-langkah alternatif tersebut dapat memberikan dampak baik dalam menjaga kebersihan lingkungan.

    Berdasarkan laporan Jambeck Research Group pada 2015, Indonesia menempati peringkat kedua setelah China dalam kontribusi sampah plastik ke laut, dengan estimasi sekitar 3,2 juta ton sampah plastik per tahun, dan sekitar 640.000–1,29 juta ton berakhir di laut. Pada tahun 2024, tertulis dalam jurnal yang bersumber dari Karimah Tauhid (2024) sampah plastik di Indonesia diproyeksikan mencapai sekitar 13,98% dari total timbunan sampah nasional, dengan volume sekitar 9,9 juta ton.

    Di Kabupaten Pekalongan, pengelolaan sampah masih sangat kurang memadai, seperti halnya di tempat pembuangan akhir Bojonglarang. Berdasarkan laporan dari wartadesa.net pada 23 Maret 2022, Koalisi Kawali Indonesia Lestari mendesak Pemkab Pekalongan agar segera menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Bojonglarang, pasalnya TPA tersebut sudah kelebihan kapasitas (over capacity). Tumpukan sampah kerap longsor hingga menimbun lahan pertanian warga dan mencemari sungai sekitar. Kepala Dusun Ponpon Suranto kerap dicecar warga yang mengeluhkan sampah-sampah dari TPA Bojonglarang mengakibatkan bau dan pencemaran sungai, dari yang sebelumnya ada ikan, menjadi tidak ada, dan TPA Bojonglarang dinilai membunuh potensi wisata desa sekitar, bau dan lalat-lalat yang beterbangan membuat harapan atas potensi wisata desa sekitar lesu.

    Kondisi Lingkungan sekitar tempat tinggal penulis juga memprihatinkan, pasalnya banyak sekali warga baik dalam desa maupun luar desa yang membuang sampah di tempat yang tidak semestinya, akibatnya sampah menumpuk, dan tidak terkelola. Padahal pemerintah kabupaten setempat telah membuat kebijakan tidak boleh membuang sampah sembarangan. Seharusnya, sebagai individu yang bijak, tidak hanya mengandalkan kebijakan pemerintah saja dalam mengatasi sampah, namun setiap individu harus menyadari akan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah

    Dalam beberapa dekade terakhir, selain permasalahan sampah, kebutuhan akan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan semakin meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil yang menjadi penyebab utama perubahan iklim global. Salah satu sumber energi yang potensial untuk dikembangkan adalah energi panas yang berasal dari uap. Uap air, sebagai hasil dari proses pemanasan, memiliki potensi besar dalam menghasilkan tenaga listrik melalui konversi energi termal.

    Proses konversi uap menjadi energi listrik bukanlah hal baru dalam dunia teknologi energi. Sistem pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) telah lama digunakan dalam skala besar untuk menghasilkan listrik, namun, teknologi ini sering kali melibatkan proses yang tidak efisien dan memiliki dampak lingkungan yang cukup besar.

    Penulis terinspirasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dari negara Singapura. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat mengelola sampah agar dapat mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan energi terbarukan yang lebih efektif dan efisien seta ramah lingkungan.

    Penulis melakukan inovasi menciptakan alat yang dapat membantu mengurangi volume sampah sekaligus menghasilkan energi alternatif terbarukan ramah lingkungan, serta membuka peluang usaha yaitu pembuatan paving block, yaitu PLTSa mini. Inovasi alat ini yaitu dengan memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar pengganti batu bara untuk memanaskan air di dalam boiler melalui proses termal (pembakaran), yang kemudian menciptakan uap air untuk menggerakkan turbin yang terhubung ke generator sehingga menghasilkan energi listrik. Sisa pembakaran dari sampah tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan paving block. Energi listrik yang dihasilkan lebih efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, alat ini juga fleksibel, yaitu dapat dipindahkan, dan dapat difungsikan sebagai disel.

    Alat ini telah penulis ciptakan sebelumnya, namun masih terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis terus melakukan inovasi agar lebih efektif dan efisien dalam fungsinya mengelola sampah. Inovasi alat ini terletak pada bahan bakar, boiler, sistem turbin, serta filterisasi.

Nama : Muhammad Arif As-Shidiqi
Alamat : Gg 4 Pekuncen, Wiradesa, Pekalongan (M. Arif As-Shidiqi) , Jl Kuncup, Ambowetan, Ulujami, Pemalang (M. Panji Arif Laksono)
No. Telepon : 089696317190 (M. Arif As-Shidiqi), 0882003225548 (M. Panji Arif Laksono)