SICEGOMEN

ABSTRAK

Eceng gondok merupakan tanaman air dengan pertumbuhan yang sangat cepat dan berpotensi sebagai gulma yang menyumbat aliran air dan mengurangi kadar oksigen dalam ekosistem perairan. Limbah pelepah pisang banyak tersedia di alam, mudah diperoleh, dan mengandung zat makanan yang dibutuhkan oleh ternak. Limbah pelepah pisang belum dimanfaatkan secara optimal. Tanaman padi juga seringkali menyisihkan limbah berupa jerami padi. Jerami padi ini sulit terurai dan bahkan menjadi penghambat pertumbuhan tanaman yang lain. Eceng gondok, limbah jerami, dan limbah pelepah pisang dapat dimanfaatkan menjadi produk yang ramah lingkungan, dan berkelanjutan contohnya dengan dijadikan pakan ternak kering atau silase. Tujuan dari penelitian ini adalah  menciptakan pakan ternak dari eceng gondok dan jerami padi yang tahan lama, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Hasil uji coba menunjukkan bahwa setelah hewan ternak diberi pakan SICEGOMEN menjadi lahap makan dan bertambah bobot. SICEGOMEN dapat digunakan oleh masyarakat umum khususnya para peternak hewan supaya tidak mengeluarkan biaya mahal, hemat tenaga dan energi sebagai wujud sarana pertanian dan pangan kaya nutrisi yang berkelanjutan.

Kata kunci: eceng gondok, jerami padi, pelepah pisang, dan silase

1.1 LATAR BELAKANG 


         Eceng gondok adalah tanaman air mengapung di perairan sawah dan perairan lain seperti, sungai, danau, dan rawa. Pertumbuhan eceng gondok sangat cepat dan dapat menutupi permukaan air sehingga menghambat saluran air, dan memutus saluran perairan.

          Pisang merupakan tanaman tahunan yang berbuah hanya satu kali, dan setelah pohonnya mati akan digantikan dengan tunas baru. Tanaman pisang masih banyak ditanam oleh masyarakat Buluspesantren, hampir setiap rumah yang memiliki pekarangan sebagian besar ditumbuhi oleh tanaman pisang. Tanaman pisang tersebut hanya diambil buahnya untuk dikonsumsi pribadi atau untuk dijual. Sedangkan bagian lainnya hanya dibiarkan atau ditebang lalu dibuang begitu saja. Bagian tanaman pisang yang banyak tidak dimanfaatkan yaitu pelepahnya (Septian, 2020). Pelepah pisang adalah bagian dari pohon pisang yang menutupi batang semu. Pelepah pisang memiliki kandungan air yang tinggi sehingga mudah busuk jika tidak dibudidayakan dengan benar. 

           Ketika padi dipanen, bagian batang dan daun yang tersisa itulah yang disebut jerami, pembakaran jerami dapat menyebabkan polusi udara, sehingga perlu pengelolaan yang tepat. Jerami adalah sumber daya terbarukan yang melimpah dan dapat dimanfaatkan. Bekatul adalah hasil sampingan dari penggilingan padi yang terdiri dari lapisan butir padi (perikarp). Bekatul mengandung asam fitat, yang dapat menghambat penyerapan beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. 

        Oleh karena itu, dari masalah tersebut kami berpikir untuk berinovasi   dengan memanfaatkan limbah yang ada di lingkungan sekitar menjadi suatu pakan ternak yang dimanfaatkan oleh para peternak serta dapat mengurangi pengaruh negatifnya pada masyarakat.

KEUNGGULAN
          Keunggulan Inovasi Pembaharuan yang ditawarkan dan perbedaan bila di
bandingkan dengan penemuan sebelumnya yang sejenis.

A. Kandungan

      
• Eceng Gondok
 
        Eceng Gondok merupakan salah satu bahan yang mempunyai potensi untuk dijadikan silase. Eceng Gondok memiliki kandungan antara lain 60% selulosa, 8% hemiselulosa dan 17% lignin. Kandungan NDF dan ADF silase pakan komplit berbahan dasar eceng gondok dengan lama fermentasi berbeda. Perlakuan P0 (lama fermentasi 0 hari), P1 (lama fermentasi 10 hari), P2 (lama fermentasi 20 hari) dan P3 (lama fermentasi 30 hari).  Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa lama fermentasi yang berbeda tidak berpengaruh nyata  (P>0,05) terhadap kandungan NDF dan ADF silase pakan komplit. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa lama fermentasi yang terbaik pada pembuatan silase pakan komplit berbahan dasar eceng gondok adalah 20 hari, dengan memiliki kandungan NDF dan ADF yang terendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. (Armin dan Asriany, 2021).

 • Pelepah Pisang    

        Kandungan nutrisi dari pelepah pisang adalah bahan kering (BK) 8,62%, abu 24,31%, protein kasar (PK) 4,81%, serat kasar (SK) 27,73%, lemak kasar (LK) 2,75%, bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 40,61%, hemiselulosa 20,34%, selulosa 26,64%, dan lignin 9,92%. Penambahan limbah pelepah pisang pada pembuatan silase sebanyak 50% dapat meningkatkan bobot badan hewan 26,79 g/ekor/hari dengan kandungan nutrisi PK 5,33%, BK 83%, dan SK 9% (Putri & Suryani, 2021).

 • Tetes tebu

       Tetes tebu atau molase adalah produk sampingan dari industri olahan gula tebu yang masih mengandung gula dan asam organik. Kandungan sukrosa dalam tetes tebu cukup tinggi yaitu sekitar 48-55% sehingga dapat digunakan sebagai sumber bahan yang baik untuk pembuatan etanol (Kurniawan, 2019).

• Bekatul

        Bekatul adalah hasil samping pengolahan padi, memiliki kandungan gizi yang baik dan kaya   akan   komponen  bioaktif.Bekatul mengandung protein sebesar 16,5 g, lemak sebesar 21,3 g, mengandung serat kasar sebesar 11,4 g, serat pangan sebesar 25,3 g, pati sebesar 24,1 g, serat larut air sebesar 21 g, dan total karbohidrat 49,4 (Budjianto, 2017).

• Jerami padi

        Jerami padi mengandung kalium yang merupakan unsur penting yang dibutuhkan tanaman. Hal ini menjadi dasar dilaksanakannya kegiatan pelaksanaan berupa pemanfaatan jerami padi sebagai bahan pembuatan silase. Kandungan hara pada jerami jika saat panen bergantung pada kesuburan tanah. Di indonesia rata-rata kadar hara jerami adalah 0,4% N, 0,02% P, 1,4%K, dan 5,6% Si. Dalam satu ton gabah (GKG) tanaman padi menghasilkan 1,5 ton gabah jerami yang mengandung 9 kg N, 2kg P, 25 kg K, 2 kg S, 70 kg si, 6 kg Ca dan 2 kg Mg (Bahri, 2023).

B. Bahan Baku

      Dalam pembuatan pakan ternak (SICEGOMEN) bahan dasar yang digunakan tergolong sangatlah  mudah ditemukan. Bahan-bahan  dasar seperti jerami, eceng gondok, pelepah pisang, tetes tebu, dan bekatul tentu hanya mengeluarkan biaya yang sangat sedikit. Bagi para peternak hewan cara ini sangatlah membantu mereka untuk menghemat tenaga serta merta mengurangi biaya pengeluaran.

C. Daya Simpan

         Jika melalui penyimpanan yang baik dan benar, produk silase dapat disimpan dalam jangka waktu 6- 12 bulan. Penyimpanan silase disimpan pada suhu ruang.

D. Ekonomi

Pakan ternak silase memberikan banyak manfaat di bidang ekonomi, seperti menghemat biaya untuk alat transportasi, menghemat pengeluaran dalam mencari bahan baku silase, dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Nama : Farel Dikka Prassetya
Alamat : Batil RT 02/ RW 03 Tanjungsari, Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen
No. Telepon : 085878510170