"AWAS PEGAL LINU” (ALAT WASPADA GETARAN LINDU)

Di era modern saat ini, informasi menyebar dengan cepat, termasuk isu mengenai potensi gempa Megathrust yang sempat menggemparkan masyarakat Indonesia. Gempa Megathrust adalah jenis gempa kuat yang terjadi di zona subduksi aktif dengan kekuatan mencapai 8–9 magnitudo. Isu ini menimbulkan keresahan dan berbagai pertanyaan di media sosial, seperti apa yang harus dilakukan dan bagaimana memastikan keselamatan. Sayangnya, masyarakat sering terlalu fokus pada aktivitas sehari-hari hingga mengabaikan risiko bencana yang dapat menyebabkan kerusakan, longsor, hingga korban jiwa dan trauma psikologis. Keterlambatan peringatan gempa dari BMKG, khususnya di daerah pesisir dan lereng gunung, meningkatkan potensi bahaya. Penelitian ini bertujuan menghadirkan solusi melalui sistem peringatan dini yang memberikan alarm saat terjadi gempa, terutama pada malam hari. Inovasi ini menggunakan ESP32 dan Arduino Uno sebagai mikrokontroler utama, dengan Arduino mengirim data ke ESP32 untuk disimpan dalam database. Mengusung prinsip Green Technology, alat ini memanfaatkan komponen dari barang bekas, seperti joystick sebagai sensor getaran. Dilengkapi juga dengan Solenoid Door Lock yang membuka pintu secara otomatis saat gempa terjadi. Sistem terintegrasi dengan aplikasi yang menampilkan riwayat gempa dan memberikan notifikasi peringatan secara real-time. Alat ini, bernama AWAS PEGAL LINU (Alat Waspada Pendeteksi Getaran Lindu), dirancang sebagai solusi efektif untuk meningkatkan keselamatan saat gempa, khususnya gempa Megathrust.

Indonesia berada di wilayah tiga lempeng tektonik utama dunia yang aktif bergerak, sehingga wilayah indonesia seringkali dilanda gempa bumi. Interaksi antar lempeng ini memicu tingginya potensi terjadinya gempa bumi di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu tipe gempa yang paling berbahaya dan berisiko tinggi adalah gempa megathrust, yaitu gempa dengan kekuatan sangat besar yang terjadi di zona subduksi lempeng.Gempa megathrust mampu menghasilkan guncangan kuat dan gelombang tsunami dengan dampak besar yang sangat luas. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah barat dan selatan Indonesia memiliki potensi megathrust yang sangat besar, dengan kekuatan diperkirakan dapat mencapai lebih dari 9 magnitudo.

Seiring dengan meningkatnya potensi ancaman gempa megathrust, risiko korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan gangguan sistem pun ikut meningkat. Salah satu tantangan utama dalam mitigasi bencana gempa adalah minimnya sistem peringatan dini yang terintegrasi serta lambatnya proses evakuasi masyarakat saat gempa terjadi. Selain itu, dalam skenario gempa besar, listrik sering kali padam, sistem komunikasi terganggu, dan jalur evakuasi tidak dapat diakses secara efisien dikarenakan ketika terjadi gempa, masyarakat dapat mengalami kepanikan, sehingga ketika pintu terkunci dapat menyulitkan proses evakuasi. Namun, ada beberapa kasus dimana gempa tidak terasa, sehingga masyarakat tidak menyadari dengan kehadiran bencana gempa bumi ini. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan teknologi yang adaptif untuk mengurangi risiko bencana, meningkatkan kecepatan respons darurat, dan menunjang sistem evakuasi secara mandiri, cepat, dan aman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah dan memberikan solusi penyelamatan cepat terhadap gempa, terutama pada saat pengguna tidak menyadari bencana alam gempa bumi, yang dapat berpotensi menyebabkan korban jiwa akibat keterlambatan dalam evakuasi masyarakat, terutama jika gempa terjadi di malam hari kemudian ada pemadaman listrik total yang menyebabkan kegelapan pada rumah dan jarak penglihatan yang terganggu karena retina dan kornea mata perlu beradaptasi dengan kegelapan yang terjadi sehingga menyulitkan untuk menemukan pintu keluar dengan cepat.

nilai lebih dari inovasi ini adalah pemanfaatan barang bekas berupa joystick dari gamepad lama yang digunakan sebagai sensor getaran gempa. Joystick yang telah dimodifikasi ini bekerja secara efektif terhadap getaran dan gerakan, sehingga mampu menjadi sensor alternatif yang murah, ramah lingkungan, dan fungsional. Penggunaan joystick sebagai sensor tidak hanya mendukung semangat green technology, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi dapat lahir dari hal sederhana yang selama ini dianggap limbah elektronik  yang tidak ada nilainya.

Upaya peningkatan kesadaran, edukasi dan penerapan tindakan keamanan dapat membantu dan mengurangi cedera hingga korban jiwa saat terjadi gempa bumi. Dengan teknologi yang semakin berkembang dan cara berpikir manusia yang semakin praktis, sistem peringatan gempa ini membantu masyarakat untuk mendapatkan solusi yang tepat dan praktis dalam proses evakuasi pada malam hari dengan adanya pencahayaan tambahan pada pintu keluar. Sistem ini sangat penting terutama dalam menghadapi skenario gempa Megathrust yang datang secara tiba-tiba dan memiliki dampak yang sangat membahayakan jiwa. Sehingga sistem peringatan gempa ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjadi solusi yang relevan serta efektif dalam berbagai situasi dan kondisi, maka kami mencetuskan ide yang dinamakan AWAS PEGAL LINU”. Alat yang kami ciptakan memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem yang dimiliki BMKG, yaitu alat yang kami ciptakan dapat memberikan aksi yang cepat untuk menghindari risiko bertambahnya korban jiwa. Kami juga membuat aplikasi smartphone yang bersifat informatif dan mudah untuk digunakan.

Inovasi yang kami ciptakan ini memiliki keunggulan serta nilai tambah yang tidak dimiliki oleh sistem maupun alat peringatan gempa sebelumnya. Alat-alat yang sudah ada umumnya hanya berfungsi sebagai pendeteksi gempa yang memberikan suara peringatan saat getaran terdeteksi, tanpa solusi lanjutan terhadap permasalahan keselamatan. Salah satu risiko fatal yang sering terjadi adalah keterlambatan dalam proses evakuasi karena pintu yang terkunci, tidak adanya sistem pembuka otomatis, serta minimnya pencahayaan akibat padamnya listrik saat gempa terjadi. Hal ini dapat memperlambat respons tubuh, terutama pada mata, yang membutuhkan waktu adaptasi saat berpindah dari terang ke gelap secara tiba-tiba. Permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan hanya dengan alat pendeteksi gempa konvensional. Sistem peringatan gempa canggih memang tersedia di pasaran, namun harganya sangat tinggi dan sulit dijangkau oleh masyarakat luas, terutama di wilayah rentan gempa. Sebagai solusi, sistem inovatif kami menghadirkan pendekatan berbasis IoT menggunakan ESP32, yang mampu memberikan notifikasi real-time ke smartphone pengguna. Dengan demikian, pengguna dapat segera menyadari adanya gempa, bahkan saat mereka tidak berada dekat dengan alat fisik. Sistem ini juga dilengkapi dengan Joy Stick sensor yang mendeteksi intensitas getaran dan menampilkannya langsung dalam bentuk data di aplikasi smartphone. Untuk mendukung evakuasi yang lebih cepat dan aman, sistem kami menyediakan fitur pembuka pintu otomatis berbasis solenoid, serta pencahayaan darurat (LED) pada jalur evakuasi untuk menghindari keterlambatan akibat gelapnya ruangan saat listrik padam. Selain itu, alarm buzzer juga disematkan sebagai indikator keras dan jelas bahwa gempa sedang terjadi. Aplikasi smartphone yang dikembangkan dirancang agar mudah digunakan dan dipahami, bahkan oleh pengguna awam. Dengan keseluruhan fitur tersebut, inovasi kami tidak hanya berfungsi sebagai peringatan, tetapi juga sebagai sistem tanggap darurat aktif yang menggabungkan notifikasi, navigasi keluar, pencahayaan, dan aksi penyelamatan secara otomatis untuk menekan risiko kehilangan nyawa akibat keterlambatan evakuasi.

Nama : SMK LEONARDO KLATEN
Alamat : Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.30 Klaten – Jawa Tengah 57432
No. Telepon : 085134543338