Kecamatan Mijen merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Demak yang memiliki sungai-sungai yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kehidupan sehari hari seperti kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK). Namun, di Kecamatan dan sekitarnya sendiri banyak sungai yang telah tercemar dengan sampah dan limbah yang berbahaya. Banyak masyarakat yang seolah menutup mata mengenai kebersihan sungai. Banyak dari masyarakat yang bahkan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Kecamatan Mijen merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Demak yang memiliki sungai-sungai yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kehidupan sehari hari seperti kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK). Namun, di Kecamatan dan sekitarnya sendiri banyak sungai yang telah tercemar dengan sampah dan limbah yang berbahaya. Banyak masyarakat yang seolah menutup mata mengenai kebersihan sungai. Banyak dari masyarakat yang bahkan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Sungai yang kotor dapat menjadi sarang penyakit dan dapat membahayakan kehidupan masyarakat sekitar sungai. Dikutip dari portal.tabalongkab.go.id, menurut Muhammad Solihin yang merupakan seorang Analis Pengamanan Lingkungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan bahwa berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh lingkungan sungai yang kotor adalah Disentri, Amoebiasis, Diare dan Kolera.
Sungai yang tercemar juga mengakibatkan teracuninya sumber mata air bagi warga sekitar. Hal ini membuat berkurangnya sumber mata air bersih bagi masyarakat. Masyarakat tentunya harus bisa mendapat pasokan air bersih yang cukup dalam menghadapi keringnya musim kemarau dan banjir pada musim penghujan. Sampah yang menggenang di sungai juga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang bisa berbahaya bagi masyarakat terutamanya nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah menjadi penyakit yang marak terjadi di Indonesia dengan total infeksi pada tahun 2022 mencapai 131.265 jiwa dengan kasus kematian yang mencapai 1.183 jiwa.
Berdasarkan pada permasalahan lingkungan di atas. Pembersihan sampah-sampah di sungai merupakan langkah penting yang harus diambil untuk menjaga ketersediaan air bersih yang bebas dari zat berbahaya dan perkembangbiakan nyamuk yang harus dihentikan, maka dari itu kami berinisiatif untuk membuat alat pembersih sungai yang dikendalikan oleh remote control yang bisa mengurangi volume sampah di sungai. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi tenaga dan waktu dalam pembersihan sungai.
Kecamatan Mijen merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Demak yang memiliki sungai-sungai yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kehidupan sehari hari seperti kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK). Namun, di Kecamatan dan sekitarnya sendiri banyak sungai yang telah tercemar dengan sampah dan limbah yang berbahaya. Banyak masyarakat yang seolah menutup mata mengenai kebersihan sungai. Banyak dari masyarakat yang bahkan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Sungai yang kotor dapat menjadi sarang penyakit dan dapat membahayakan kehidupan masyarakat sekitar sungai. Dikutip dari portal.tabalongkab.go.id, menurut Muhammad Solihin yang merupakan seorang Analis Pengamanan Lingkungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan bahwa berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh lingkungan sungai yang kotor adalah Disentri, Amoebiasis, Diare dan Kolera.
Sungai yang tercemar juga mengakibatkan teracuninya sumber mata air bagi warga sekitar. Hal ini membuat berkurangnya sumber mata air bersih bagi masyarakat. Masyarakat tentunya harus bisa mendapat pasokan air bersih yang cukup dalam menghadapi keringnya musim kemarau dan banjir pada musim penghujan. Sampah yang menggenang di sungai juga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang bisa berbahaya bagi masyarakat terutamanya nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah menjadi penyakit yang marak terjadi di Indonesia dengan total infeksi pada tahun 2022 mencapai 131.265 jiwa dengan kasus kematian yang mencapai 1.183 jiwa.
Berdasarkan pada permasalahan lingkungan di atas. Pembersihan sampah-sampah di sungai merupakan langkah penting yang harus diambil untuk menjaga ketersediaan air bersih yang bebas dari zat berbahaya dan perkembangbiakan nyamuk yang harus dihentikan, maka dari itu kami berinisiatif untuk membuat alat pembersih sungai yang dikendalikan oleh remote control yang bisa mengurangi volume sampah di sungai. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi tenaga dan waktu dalam pembersihan sungai.
Kecamatan Mijen merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Demak yang memiliki sungai-sungai yang banyak digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kehidupan sehari hari seperti kegiatan mandi, cuci dan kakus (MCK). Namun, di Kecamatan dan sekitarnya sendiri banyak sungai yang telah tercemar dengan sampah dan limbah yang berbahaya. Banyak masyarakat yang seolah menutup mata mengenai kebersihan sungai. Banyak dari masyarakat yang bahkan menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Sungai yang kotor dapat menjadi sarang penyakit dan dapat membahayakan kehidupan masyarakat sekitar sungai. Dikutip dari portal.tabalongkab.go.id, menurut Muhammad Solihin yang merupakan seorang Analis Pengamanan Lingkungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan mengatakan bahwa berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh lingkungan sungai yang kotor adalah Disentri, Amoebiasis, Diare dan Kolera.
Sungai yang tercemar juga mengakibatkan teracuninya sumber mata air bagi warga sekitar. Hal ini membuat berkurangnya sumber mata air bersih bagi masyarakat. Masyarakat tentunya harus bisa mendapat pasokan air bersih yang cukup dalam menghadapi keringnya musim kemarau dan banjir pada musim penghujan. Sampah yang menggenang di sungai juga menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang bisa berbahaya bagi masyarakat terutamanya nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Penyakit demam berdarah menjadi penyakit yang marak terjadi di Indonesia dengan total infeksi pada tahun 2022 mencapai 131.265 jiwa dengan kasus kematian yang mencapai 1.183 jiwa.
Berdasarkan pada permasalahan lingkungan di atas. Pembersihan sampah-sampah di sungai merupakan langkah penting yang harus diambil untuk menjaga ketersediaan air bersih yang bebas dari zat berbahaya dan perkembangbiakan nyamuk yang harus dihentikan, maka dari itu kami berinisiatif untuk membuat alat pembersih sungai yang dikendalikan oleh remote control yang bisa mengurangi volume sampah di sungai. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi tenaga dan waktu dalam pembersihan sungai.
Nama | : | Wawan |
Alamat | : | |
No. Telepon | : |