Pupuk kimia banyak digunakan oleh petani untuk meningkatkan hasil panen dan mempercepat proses panen petani. Di samping itu, pupuk kimia dapat menyebabkan pencemaran pada tanah dan air sehingga dapat mempengaruhi kesuburan tanah. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan substitusi pupuk kimia ke pupuk organik. Pohon pisang banyak dijumpai di berbagai wilayah di seluruh Indonesia dan mayoritas hanya bagian daun dan buahnya yang sudah dimanfaatkan secara optimal. Tanaman eceng gondok dapat menjadi tanaman gulma karena keberadaanya mengganggu ekosistem lingkungan. Jambu kristal merupakan buah yang sering dijumpai di daerah sekitar pantai dan pada masa panen banyak jambu kristal tidak layak konsumsi dan menjadi limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pupuk cari untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan bahan pupuk ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman cabai yang diberi perlakuan pupuk cair SANGGONJAK menjadi tumbuh lebih subur dan menghasilkan buah cabai dengan lebih cepat dibandingkan tanaman cabai yang tidak diberi perlakuan pupuk cair. Pupuk cair SANGGONJAK dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan bahan ramah lingkungan.
Kata kunci: batang pisang, eceng gondok, jambu kristal, pupuk cair
1.1 LATAR BELAKANG
Di era saat ini, pemberian pupuk kimia banyak digunakan oleh petani untuk meningkatkan hasil panen dan mempercepat waktu panen. Namun,penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya.Selain itu, pupuk kimia juga dapat menyebabkan pencemaran pada tanah,dan air sehingga menurunkan kesuburan tanah. Tidak hanya itu penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat menurunkan ph tanah dan tanah menjadi asam. Untuk Menanggulangi hal tersebut,dilakukan substitusi pupuk kimia dengan menggunakan pupuk organik.Pupuk organik yang telah direkayasa melalui proses fermentasi memiliki unsur hara yang lebih baik karena adanya aktivitas dekomposisi mikroba baik aerob dan anaerob (Sari dan alfianita, 2018) .
Salah satu komoditi ekspor terbanyak di Indonesia adalah pisang Musa paradisiaca (Binti, 2022). Pohon pisang merupakan tanaman yang mudah di tanam di iklim tropis.Pohon pisang hanya sering dimanfaatkan berupa daun dan buahnya saja, sehingga bagian yang lain dapat menyebabkan limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.
Komoditas lain yang dapat dijadikan pupuk organik cair berasal dari jambu kristal, jambu kristal merupakan buah yang seringkali dijumpai di daerah pesisir dan ditanam di persawahan. Jambu kristal, sering dikonsumsi menjadi pelengkap rujak dan sebagainya. Namun jambu kristal mudah mengalami pembusukan akibat lambat panen ataupun terkena hama dan penyakit. Maka dari itu produsen jambu kristal akan menurunkan harga pasaran. Adapun imbas pada lingkungan yaitu menyebabkan bau yang tidak sedap di lingkungan sekitar.
Limbah selanjutnya berasal dari tanaman eceng gondok, tanaman ini memiliki potensi yang cepat untuk berkembang biak sehingga sering dianggap sebagai gulma yang merusak ekosistem perairan. Akibat kecepatan perkembangbiakan Eceng gondok maka dari itu kita harus menanganinya dengan cepat agar tidak mengganggu dan merusak lingkungan sekitar.
Pupuk organik adalah solusi dari permasalahan diatas salah satunya pupuk organik cair pupuk yang kandungan bahan kimianya dapat memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman pada tanah (Taufika, 2011). Pembuatan Pupuk cair ini tergolong mudah dengan cara memfermentasi bahan-bahan menggunakan tambahan ragi dan tetes tebu.Pemanfaatan limbah ini untuk dijadikan pupuk tentu akan memberikan manfaat pada lingkungan sekitar yaitu bermanfaat untuk mengurangi limbah.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami tertarik untuk berinovasi dengan menggunakan bahan dari Batang pohon pisang, Eceng gondok, Jambu kristal menjadi pupuk cair yang bernilai ekonomis, ramah lingkungan,dan mudah dibuat.
A.Kandungan
Batang Pohon Pisang
Salah satu komoditi yang berpotensi untuk dijadikan pupuk organik cair adalah limbah dari batang pisang. Batang pisang mengandung kalsium 16%, kalium 23% dan fosfor 32% serta komponen lain seperti lignoselulosa terdapat sebesar 26,6% selulosa, 20,43% hemiselulosa, dan 9,92% lignin(Gultom,2021)
Eceng Gondok
Eceng gondok merupakan jenis tanaman yang berpotensi untuk dijadikan pupuk cair. Pupuk eceng gondok yang dihasilkan berwarna coklat . Eceng gondok mengandung bahan organik sebesar 78,47%, C organik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011%, dan K total 0,016% sehingga dari hasil ini eceng gondok berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik karena eceng gondok memiliki unsur-unsur yang diperlukan tanaman untuk tumbuh (Rozaq dan Novianto, 2000 dalam Kristanto, 2003).
Jambu Kristal
Jambu kristal segar memiliki kandungan nutrisi protein 0,9 gr, lemak 0,3 gr, karbohidrat 12,2 gr. Juga unsur Ca) 14 mg, P 28 mg, Fe1,1 mg, vitamin A 25 SI, Tiamin /B1 0,02 mg, serta vitamin C 87 mg, dan juga mengandung air 86% dengan jumlah kalori sebanyak 49.pada dasarnya buah yang memiliki kandungan nutrisi tersebut banyak diminati untuk dikonsumsi.sementara jambu kristal kering mengandung minyak atsiri 14%, protein 15%, dan tepung 13% (Putri, 2019).
Tetes Tebu
Tetes tebu juga dikenal sebagai molase atau gula tetes, adalah cairan kental berwarna coklat gelap yang merupakan hasil sampingan dari industri pengolahan gula.Tetes tebu baik untuk pembuatan pupuk organik cair dalam proses fermentasi dan mampu memperbaiki sifat biologi kimia, dan fisika tanah.,Tetes tebu mengandung senyawa nitrogen,trace element dan kandungan gula yang cukup tinggi terutama kandungan sukrosa sekitar 34% dan kandungan total karbon sekitar 37% (Suastuti, 1998).
Ragi
Ragi dalam proses pembuatan pupuk organik cair digunakan untuk membantu proses fermentasi pada limbah organik yang memanfaatkan mikroorganisme yang terkandung dalam ragi.Semakin beragamnya mikroorganisme dalam pembuatan pupuk organik cair maka kualitas dari pupuk tersebut akan semakin baik dan juga mempercepat proses fermentasi (Adawiyah dkk, 2017). Ragi tape terdiri dari kapang (Aspergillus, Amylomyces rouxii, Mucor sp dan Rhizopus sp.), khamir (Saccharomycopsis fibuligera Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae dan Candida utilis) dan bakteri (Acetobacter, Pediococcus sp, dan Bacillus sp). Menurut (Ratna Stia Dewi & Saefuddin ‘Aziz, 2011)
Nama | : | SANI PARDIYAH |
Alamat | : | Truntung RT 001/RW 002 Ayamputih, Kec. Buluspesantren, Kab. Kebumen |
No. Telepon | : | 0882007991766 |