Permasalahan limbah plastik konvensional yang sulit terurai masih menjadi tantangan serius, sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam Konsistensi Implementasi Kebijakan Green Energy melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang menekankan pengelolaan limbah ramah lingkungan. Berangkat dari kondisi ini, SMPN 3 Cepogo Satu Atap berinovasi menciptakan "BIOBANPACK" (Biodegradable Banana and Cassava Peels Packaging), sebuah solusi kemasan bioplastik ramah lingkungan. Inovasi ini secara fundamental mendukung ekonomi sirkular dengan mengubah limbah kulit pisang dan kulit singkong yang melimpah di Boyolali menjadi bahan baku bernilai tinggi, sehingga mengurangi ketergantungan pada plastik berbasis fosil dan meminimalkan limbah.
BioBanPack dikembangkan sebagai alternatif kemasan kantong plastik sekali pakai yang terurai secara alami dalam 90-180 hari, jauh lebih cepat dibandingkan plastik konvensional. Proses pembuatannya melibatkan ekstraksi pati dari limbah kulit pisang dan singkong, dikombinasikan dengan plastisizer alami, menghasilkan produk yang telah teruji ketahanan dan biodegradabilitasnya. Keunggulan inovasi ini terletak pada pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah dan tidak terpakai, sehingga berkontribusi pada efisiensi penggunaan sumber daya di daerah. Lebih lanjut, pengembangan BioBanPack memiliki potensi besar untuk peningkatan daya saing daerah Boyolali. Inovasi ini dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi UMKM lokal dalam produksi dan penggunaan kemasan ramah lingkungan, meningkatkan nilai tambah limbah pertanian, serta memposisikan Boyolali sebagai pelopor dalam inovasi berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efisien. Dengan demikian, BioBanPack tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tetapi juga secara aktif mendorong pembangunan ekonomi yang lestari dan kompetitif di tingkat daerah.
Kata Kunci: Bioplastik, BioBanPack, Ekonomi Sirkular, Limbah Organik, Daya Saing Daerah, Inovasi Berkelanjutan.
Permasalahan limbah plastik konvensional telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan sifatnya yang sulit terurai dan menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius, mengancam ekosistem serta kesehatan manusia. Jutaan ton sampah plastik sekali pakai terus menumpuk di lautan dan daratan setiap tahunnya, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari yang merusak. Di sisi lain, Kabupaten Boyolali memiliki potensi besar sebagai daerah pertanian, khususnya dengan keberadaan industri pengolahan keripik pisang dan singkong. Ironisnya, limbah organik berupa kulit pisang dan kulit singkong dari industri ini seringkali tidak termanfaatkan secara optimal dan hanya berakhir sebagai sampah, menumpuk serta menimbulkan masalah lingkungan baru di tingkat lokal.
Melihat urgensi permasalahan ganda ini, limbah plastik global dan limbah organik lokal yang belum termanfaatkan, kami dari SMPN 3 Cepogo Satu Atap berinisiatif menciptakan BioBanPack (Biodegradable Banana and Cassava Peels Packaging). Inovasi ini hadir sebagai solusi konkret untuk mengembangkan kemasan ramah lingkungan yang tidak hanya mengurangi beban limbah plastik, tetapi juga mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal yang melimpah. Konsep ini sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, yaitu mengubah "limbah" menjadi "bahan baku" yang bernilai, sehingga menciptakan siklus yang berkelanjutan dan efisien.
BioBanPack memanfaatkan kandungan pati alami yang melimpah dalam kulit pisang dan kulit singkong sebagai bahan utama pembuatan bioplastik. Melalui proses ekstraksi pati, pencampuran dengan plastisizer alami, dan pencetakan menjadi lembaran kemasan, BioBanPack dihasilkan dengan kualitas yang mampu bersaing dengan plastik konvensional, namun dengan keunggulan dapat terurai secara alami. Dengan mengembangkan inovasi ini di Boyolali, kami tidak hanya bertujuan mengatasi masalah lingkungan, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada peningkatan daya saing daerah. Pemanfaatan limbah pertanian lokal ini dapat membuka peluang ekonomi baru, meningkatkan nilai tambah produk pertanian, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, serta memposisikan Boyolali sebagai daerah yang inovatif dan berorientasi pada keberlanjutan. Proyek ini juga menjadi wadah bagi kami sebagai pelajar untuk belajar menerapkan konsep sains dan teknologi dalam solusi nyata, serta menjadi inspirasi bagi masyarakat luas dalam menciptakan produk dan sistem yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan.
Berikut adalah beberapa keunggulan dan kebaruan utama dari inovasi BioBanPack:
Nama | : | Bayu Romli idris |
Alamat | : | Desa kembangkuning, Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali |
No. Telepon | : | 08882707202 |