ABSTRAK
Konversi sampah botol plastik menjadi bubu sebagai alat tangkap udang sungai (air tawar) dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya penanganan sampah. Bubu udang dari sampah botol plastik memiliki spesifikasi teknis yang terdiri dari bubu, tutup bubu, tali, tempat umpan dan pasak dan cara kerja layaknya perangkap atau jebakan. Penggunaan bubu udang mampu menghasilkan udang sebanyak 110,4 kg/minggu. Penggunaan bubu telah memberikan manfaat ekomomi, sosial, pengembangan IPTEK dan lingkungan bagi warga masyarakat. Manfaat ekonomi berupa tambahan penghasilan dengan rata rata sebesar Rp 236.571,- perminggu. Pengoperasianya yang mudah dan biaya pembuatan yang murah yaitu sebesar Rp 36.000,- telah meningkatkan kegiatan pemanfaatan sungai sebagai salah satu sumber pendapatan. Manfaat dalam pengembangan IPTEK adalah bertambahnya ragam jenis alat tangkap perikanan dan ragam jenis barang/produk dari konversi sampah botol plastik. Manfaat terhadap lingkungan adalah mengurangi bahaya sampah dari botol plastik dan mengurangi cara penangkapan ikan/udang penggunaan pestisida, potas dan setrum.
Sampah botol plastik merupakan salah satu jenis sampah yang memiliki potensi untuk dikonversi menjadi beragam produk atau barang dengan berbagai fungsi dan manfaat. Konversi ini menjadi solusi atas berbagai dampak negatif yang ditimbulkan karena sistem pengelolaan sampah yang secara umum belum berjalan optimal. Berbagai dampak negatif atas kurang optimalnya sistem pengelolaan sampah seperti pencemaran lingkungan, kurangnya estetika tata ruang dan ancaman kesehatan karna unsur berbahaya yang terkandung didalam sampah botol plastik.
Bubu udang merupakan salah satu barang atau produk yang dihasilkan melalui konversi sampah dari botol plastik. Selain mengatasi berbagai dampak negatif dari kurang optimalnya sistem pengelolaan sampah, bubu udang ini mampu memberikan manfaat secara ekonomi, sosial dan lingkungan. Secara ekonomi, melalui bubu udang mampu memberikan penghasilan tambahan. secara sosial, bubu udang mampu meningktakan kegiatan pemanfaatan sumber daya sungai, terhadap lingkungan, bubu udang mampu mengurangi bahkan meniadakan penggunaan pestisida, potas dan setrum sebagai metode penangkapan udang. Bagi perkembangan IPTEK, bubu udang menambah ragam produk konversi sampah botol plastik dan ragam produk dari alat tangkap di bidang perikanan.
Sejarah penciptaan produk bubu udang dari sampah botol plastik di desa Penadaran kecamatan Gubug kabupaten Grobogan secara umum dilatar belakangi oleh harga jual sampah botol plastik yang rendah yang menyebabkan masyarakat cenderung memilih untuk membuangnya begitu saja daripada dikumpulkan untuk kemudian dijual. Selain itu, Desa Penadaran merupakan desa yang masuk dalam kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Tuntang. Masyarakat desa Penadaran sudah sejak lama memanfaatkan sungai Tuntang sebagai daerah tangkapan Udang. Aktifitas pencarian udang semakin hari semakin meningkat dan berpotensi menjadi salah satu jenis mata pencaharian karena keberadaan alat Bubu Udang dari botol plastik.
Saat ini, Bubu Udang dari botol plastik terus dikembangkan baik dari sisi sebagai alat tangkap, hasil tangkapanya dan masyarakat penggunanya. Dari sisi alat, pengembangan dilakukan untuk memperoleh desain bubu lebih efektif dan menciptakan umpan pakan instan. Pada sisi produk hasil tangakap, pengembangan dilakukan dengan menciptakan produk menjadi udang frozen. Dari sisi warga penggunanya pengembangan di lakukan denga.n membentuk kelompok atau komunitas
Keunggulan dari bubu udang ini adalah
Nama | : | JUMINO |
Alamat | : | DESA PENADARAN, KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN |
No. Telepon | : | 085865214428 |