SKIMOFAR: Salep Herbal Alternatif, Aman Atasi Gatal, Infeksi Jamur, dan Scabies pada Hewan Ternak dan Peliharaan

Skimofar merupakan obat salep herbal inovatif yang dirancang khusus untuk mengatasi masalah kulit pada hewan, seperti scabies dan shorehook. Salep ini memanfaatkan limbah minyak sayur bekas penggorengan (minyak jelantah) yang diolah kembali menjadi bahan dasar salep oles herbal untuk hewan, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi lingkungan dengan mengurangi limbah minyak bekas penggorengan tersebut. Skimofar juga mengandung sedikit bawang putih sebagai komponen aktif utama yang mengandung Allicin, yang berperan sebagai antibiotik alami untuk melawan luka infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan parasit penyebab penyakit scabies dan shorehook. Kombinasi dari semua bahan-bahan alami ini menjadikan Skimofar sebagai solusi yang ramah lingkungan, ekonomis, dan efektif untuk perawatan kulit hewan. Penggunaan Skimofar diharapkan dapat memberikan alternatif pengobatan yang aman, terjangkau, dan berkelanjutan bagi hewan yang mengalami gangguan kulit. Scabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Parasit ini biasanya ditemukan pada kucing, anjing, dan kelinci tetapi juga dapat menular ke manusia. Penularan scabies sering terjadi di lingkungan dengan kepadatan hewan tinggi, seperti peternakan, tempat penampungan, atau kandang yang kurang terjaga kebersihannya. Tungau dapat bertahan hidup di lingkungan luar inang untuk waktu yang singkat, sehingga sanitasi yang buruk dapat mempercepat penyebaran penyakit. Pengobatan scabies pada hewan melibatkan penggunaan obat-obatan antiparasit, seperti skimofar yang dapat diberikan secara oles pada bagian kulit yang mengalami luka (topikal). Shorehook adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala penyakit kaki yang disebabkan oleh infeksi parasit yang disebut Ancylostoma braziliense. Shorehook dapat diobati dengan menggunakan obat anti-parasit dan perawatan topikal (obat alternatif) seperti Skimofar juga dapat mengatasi penyakit tersebut.

Hal yang melatarbelakangi kami dalam membuat Skimofar antaralain:

1. Di lapangan banyak terjadi penurunan produktivitas ternak dan menurunnya tingkat kesehatan hewan yang diakibatkan oleh gangguan penyakit kulit seperti gudik(scabies), tungau, lesi, dan shorehook. Hal tersebut selain mengurangi tingkat kesehatan juga dapat meningkatkan angka mortalitas (kematian) pada hewan dan ternak oleh sebab itu kami dengan inisiatif tinggi membuat sebuah produk obat salep alternatif yang terbuat dari 99% bahan herbal yang mempunyai kandungan antibiotik, asam lemak, vitamin E, sterol, dan Glikosida.

2. Skimofar hadir sebagai solusi untuk menanggulangi berbagai macam penyakit kulit seperti gudik (scabies) dan shorehook yang umumnya disebabkan oleh bakteri/parasit(tungau). Selain manfaat yang baik untuk menanggulangi berbagai macam penyakit kulit Skimofar juga terbuat dari bahan herbal yaitu limbah minyak bekas penggorengan (minyak jelantah) yang 100% aman untuk digunakan.

3. Sejarah dan pengembangan produk Skimofar berawal dari : Ide awal untuk membuat produk ini adalah dari masalah yang sering kali dialami oleh kami dan banyak peternak atau pemilik hewan kesayangan yang hewannya terserang penyakit kulit seperti gudik (scabies) dan shorehook.

Scabies adalah penyakit kulit yang umum terjadi pada hewan dan dapat menular pada manusia (bersifat zoonosis). Shorehook adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala penyakit kaki yang disebabkan oleh infeksi parasit yang disebut Ancylostoma braziliense. Pengobatan konvensional menggunakan obat anti-parasit seringkali menimbulkan efek samping. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengobatan alternatif yang aman dan efektif. Seiring berjalannya waktu penulis menemukan ide dengan menggunakan limbah minyak sisa bekas penggorengan atau sering disebut dengan minyak jelantah. Minyak jelantah mengandung berbagai macam unsur seperti vitamin E, asam lemak,, sterol, dan glukosida yang berfungsi untuk menyembuhkan luka gatal tersebut. Dengan ditemukannya produk ini membuat limbah minyak bekas penggorengan menjadi lebih termanfaatkan dan tidak terbuang sia-sia, sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi kesehatan hewan, lingkungan, dan masyarakat.

Pembaruan dan pembeda dari produk Skimofar antara lain :

1. Menggunakan bahan baku yang banyak tersedia di lingkungan masyarakat yaitu berupa limbah minyak sayur bekas penggorengan

2. Bersifat alami dan herbal tidak menyebabkan efek samping yang berbahaya pada spesimen

3. Mengandung senyawa antibiotik berupa allicin yang terdapat di sisa penggorengan bawang putih sebagai antibiotik alami yang dapat membantu menyembuhkan luka infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri

4. Telah dilakukan uji Laboratorium di PT. Wijaya Wisma Teratai dengan hasil uji Lab Skimofar mengandung:

Germanium, Selenium, Magnesium, Vitamin A & C, Sulfur, Zinc, Air, Karbohidrat, dan Asam Amino. 

Nama : Fajar Daya Winasis Azwar, S.Pt., M.Pt.
Alamat : Jalan Perintis Kemerdekaan Gg 32, RT 10, RW 06, Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
No. Telepon : 081215654652