“POSA” INOVASI PEMBUATAN BAHAN PEMBALUT LUKA BERBASIS SELULOSA ASETAT DARI KAYU PARIJOTO UNTUK PENGOBATAN LUKA INFEKSI

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi permasalahan luka di Indonesia mencapai 48,02%. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap plester sebagai penutup luka sangat tinggi, dengan estimasi mencapai 1.800 unit per bulan. Meningkatnya kasus infeksi luka akibat bakteri semakin mendesak perlunya penggunaan pembalut luka yang efektif dan inovatif. Oleh karena itu, diperlukan solusi baru yang dapat mengatasi masalah ini, salah satunya dengan memanfaatkan bahan alami seperti kayu parijoto yang memiliki sifat antimikroba. Inovasi ini tidak hanya berfungsi sebagai pembalut luka, tetapi juga memberikan manfaat antimikroba yang dapat mempercepat proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses pembuatan selulosa asetat dari kayu parijoto yang dapat digunakan sebagai pembalut luka untuk mengatasi infeksi. Kayu parijoto diketahui mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang berfungsi sebagai antimikroba alami,  sehingga dapat mendukung proses penyembuhan luka secara efektif. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas selulosa asetat dalam mempercepat penyembuhan luka. Fokus utama dari penelitian ini meliputi, kemampuan migrasi sel, pembentukan jaringan baru, serta sifat antimikroba dari selulosa asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selulosa asetat yang berasal dari kayu parijoto memiliki karakteristik yang sangat sesuai untuk aplikasi medis dan berpotensi signifikan dalam mempercepat penyembuhan luka. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan bahan biomedis berbasis sumber daya alam lokal, serta mendukung upaya pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kata kunci : Kayu Parijoto, Luka Infeksi, Pembalut Luka, Selulosa Asetat

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi permasalahan luka di Indonesia mencapai 48,02% dimana kebutuhan masyarakat terhadap plester sebagai penutup luka yaitu 1.800 unit perbulannya. Luka infeksi merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perawatan khusus. Perawatan luka dengan cara efektif dapat mencegah terjadinya infeksi pada luka. Infeksi pada luka menjadi penyebab lambatnya penyembuhan luka dan menyebabkan risiko menyebarnya bakteri berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan inovasi baru untuk mengatasi masalah tersebut seperti adanya pembuatan pembalut luka yang berasal dari bahan alami seperti kayu parijoto.  Inovasi ini tidak hanya digunakan sebagai pembalut luka, namun juga memberikan manfaat antimikroba yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Dalam dunia medis, berbagai material telah dikembangkan untuk mendukung proses penyembuhan luka agar lebih cepat. Salah satu material yang bisa digunakan yaitu, selulosa asetat. Selulosa asetat merupakan material dari serat selulosa alami dari tumbuhan berkayu. Material ini menjadi perhatian dalam dunia medis, karena memiliki sifat biodegradable dan memiliki kemampuan dapat membentuk membran sebagai pembalut luka. Selulosa asetat dapat ditemukan pada tumbuhan berkayu yang umumnya mengandung selulosa asetat seperti kayu parijoto. Kayu parijoto (Medinilla speciosa) merupakan tanaman endemik Indonesia yang sudah banyak dikenal memiliki berbagai kandungan bahan bioaktif seperti flavonoid, tanin, dan saponin yang memiliki sifat antimikroba alami dalam membantu proses penyembuhan luka. Kandungan selulosa pada kayu parijoto saat ini belum banyak dilakukan penelitian tentang manfaatnya dalam dunia kesehatan. Namun, penelitian kali ini mencoba memanfaatkan kayu parijoto sebagai material pembuatan selulosa asetat sebagai pembalut luka akibat infeksi. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang bermanfaat bagi penyembuhan luka secara efektif dan efisien dalam proses penyembuhannya dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal dengan optimal.

POSA sebagai bahan pembalut luka memiliki beberapa keunggulan di antaranya:

  1. Mencegah infeksi pada luka dengan sifat antibakteri yang efektif.
  2. Aman digunakan pada kulit tanpa menimbulkan reaksi alergi atau iritasi.
  3. Menjaga kelembapan luka untuk mempercepat proses penyembuhan secara optimal.
  4. Menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, yaitu kayu parijoto.
  5. Praktis dan mudah diterapkan pada berbagai jenis luka, baik di rumah maupun di fasilitas kesehatan.

Nama : SAILA NABILA IVAN NUR
Alamat : Ds. Hadiwarno 1/1 Mejobo, Kudus
No. Telepon : 081233944387