ABSTRAK
Sistem absensi konvensional yang digunakan di berbagai instansi masih memiliki banyak keterbatasan, seperti kesalahan pencatatan, manipulasi data, dan ketergantungan pada listrik konvensional. Selain itu, kebijakan Pemerintah Kabupaten Kudus yang mewajibkan penggunaan pakaian adat Kudusan setiap tanggal 23 belum memiliki sistem pemantauan yang efektif. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengembangkan PANDAI (Presensi dan Analisis Identitas), yaitu sistem absensi berbasis AI dan computer vision yang dapat mengidentifikasi individu secara otomatis dan mendeteksi kelengkapan atribut pakaian adat. Produk ini dilengkapi dengan sensor PIR sebagai pemicu kamera, serta energi hibrida berbasis listrik AC dan piezoelektrik yang memungkinkan sistem tetap beroperasi saat terjadi pemadaman listrik.
Produk inovasi ini menggunakan metode transfer learning dalam teachable machine untuk meningkatkan akurasi pengenalan wajah dan atribut pakaian adat. Hasil implementasi menunjukkan bahwa PANDAI mampu mencatat kehadiran secara akurat, mengurangi waktu antrean absensi hingga 60%, serta memberikan laporan otomatis mengenai kepatuhan terhadap kebijakan pakaian adat. Selain itu, integrasi energi piezoelektrik berhasil menyediakan daya cadangan hingga 30% dari kebutuhan operasional sistem. Dengan berbagai keunggulan ini, PANDAI diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam transformasi digital administrasi, mendukung pelestarian budaya, serta mempercepat adopsi teknologi smart city di Kabupaten Kudus.
Kata kunci : Absensi digital, artificial intelligence, computer vision, energi hibrida, pelestarian budaya, sensor PIR, smart city, transfer learning.
LATAR BELAKANG
Sistem absensi di Kabupaten Kudus saat ini menghadapi tantangan serius dalam hal efisiensi, akurasi, dan kepatuhan terhadap kebijakan lokal. Banyak sistem absensi konvensional yang mengandalkan metode manual dan kartu fisik mengalami masalah signifikan, seperti manipulasi data dan pemborosan waktu dalam memproses data kehadiran. Hal ini menciptakan kebutuhan mendesak untuk sistem yang lebih efisien yang tidak hanya dapat mencatat kehadiran pegawai, tetapi juga memastikan kepatuhan terhadap kebijakan lokal yang diterapkan oleh pemerintah setempat.
Berdasarkan data dari Radar Kudus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menerapkan kebijakan baru terkait pakaian dinas bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Setiap tanggal 23, seluruh ASN diwajibkan mengenakan Pakaian Adat Kudus lengkap dengan caping kalo, sebagai upaya melestarikan budaya daerah. Pakaian Adat Kudus untuk ASN perempuan terdiri dari baju kurung, jarik, selendang tohwatu, selop atau sandal, caping kalo, serta aksesoris khas lainnya. Meskipun kebijakan ini bernilai kultural, tantangan dalam pengawasan kepatuhan ASN dalam mengenakan atribut tersebut masih menjadi hambatan besar. Saat ini, sistem absensi yang ada tidak mampu mendeteksi atau memverifikasi pemakaian atribut pakaian secara otomatis, sehingga penerapannya menjadi kurang efektif. Hal ini menunjukkan perlunya integrasi antara teknologi pengenalan wajah dengan pengenalan atribut pakaian dalam sistem absensi.
Di sisi lain, penerapan teknologi absensi berbasis biometrik, seperti pengenalan wajah, telah diperkenalkan namun dengan kehadiran yang masih terbatas dan belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan spesifik daerah.
Tabel 1.1
Research Gap Penelitian Terdahulu
No |
Judul penelitian |
Metode Penelitian |
Sumber |
Kesimpulan |
1. |
Sistem Presensi Kelas Menggunakan Pengenalan Wajah dengan Metode Haar Cascade Classifier |
Kuantitatif |
Prathivi dan Kurniawati (2020) |
Sistem presensi yang menggunakan metode Haar Cascade untuk deteksi dan pengenalan wajah, menyoroti bahwa walaupun teknologi ini menawarkan efisiensi lebih, namun tidak mencakup aspek deteksi atribut pakaian yang berkaitan dengan kebijakan lokal mengenai penggunaan pakaian adat. |
2. |
Prototype Sistem Manajemen Absensi Pegawai Politeknik Lamandau Menggunakan Teknologi RFID
|
Kuantitatif |
Rahmat Hidayat, Ade Irmayanti, Wawan Setyawan (2023)
|
Mengembangkan sistem absensi berbasis RFID, tetapi, pendekatan ini juga tidak mengatasi pengenalan atribut pakaian. |
3. |
Prototipe Pendeteksi dan Pengenalan Wajah Berbasis Web Menggunakan Algoritma Local Binary Pattern Histogram untuk Absensi
|
Kuantitatif |
Tarigan dan Kurniawan (2022) |
Mengeksplorasi pengenalan wajah menggunakan algoritma Local Binary Patterns Histogram, namun tidak mempertimbangkan deteksi atribut pakaian ataupun diversifikasi sistem energi alternatif. |
Berdasarkan penelitian terdahulu menunjukkan adanya kekosongan dalam penelitian terkait integrasi teknologi pengenalan atribut pakaian dengan sistem absensi.
Dalam konteks ini, kelebihan yang dapat diidentifikasi antara pendekatan yang ada dan inovasi yang diusulkan adalah pentingnya mengembangkan solusi yang tidak hanya meningkatkan akurasi absensi tetapi juga dapat secara otomatis memverifikasi kepatuhan terhadap kebijakan berpakaian tradisional. Mengintegrasikan teknologi pengenalan wajah dan pengenalan atribut dalam sistem absensi diharapkan dapat mengatasi tantangan pengawasan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Dengan penggabungan dua teknologi ini, diharapkan kedisiplinan pegawai dapat meningkat, sekaligus memperkuat identitas budaya.
Dari berbagai studi terdahulu, ada kebutuhan untuk mengintegrasikan teknologi pengenalan wajah yang ada dengan sistem lain yang mampu melakukan deteksi atribut visual, seperti seragam dan pakaian adat. Hal ini dapat membantu pemerintah daerah untuk secara lebih efektif melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan dan sekaligus meningkatkan efisiensi serta akurasi dalam pengelolaan data absensi. Penelitian lebih lanjut dan penerapan sistem multi-teknologi akan sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah yang ada dalam sistem absensi di Kabupaten Kudus saat ini.
KEUNGGULAN PRODUK
Keunggulan PANDAI (Presensi dan Analisis Identitas) yaitu :
1. Teknologi Computer Vision Berbasis AI untuk Identifikasi Akurat
2. Sistem ini berbasis AI yang dapat mendeteksi wajah asli seseorang dan membedakannya melalui deteksi foto atau video yang ditangkap oleh kamera, sehingga meningkatkan keandalan sistem.
3. Sistem Absensi dengan Sumber Energi Hibrida (AC + Piezoelektrik)
4. Kompatibilitas dan Skalabilitas Tinggi
5. Ramah Pengguna & Minim Perawatan
6. Meningkatkan Transparansi dan Kepatuhan ASN terhadap Kebijakan Pemkab Kudus
7. Kontribusi terhadap Pencapaian SDGs & Smart City
Nama | : | Shinta Nur Ramadhani |
Alamat | : | Perumahan Singocandi Rt.03/Rw.04, Kec Kudus, Kab Kudus Kota. |
No. Telepon | : | 082142472944 |