“LITRAP” Inovasi Perangkap Hama Wereng Berbasis Arduino dengan Yellow Sticky Trap dan UV Light untuk Pertanian Ramah Lingkungan

Hama wereng merupakan salah satu ancaman utama bagi produksi padi di Indonesia. Padi diserang oleh hama wereng disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan iklim, kurangnya pengetahuan petani, dan penggunaan pestisida yang merusak lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut dapat teratasi maka datangnya hama wereng dapat dikendalikan. Namun, penggunaan pestisida kimia dalam metode pengendalian hama wereng menyebabkan berbagai permasalahan baru , bahkan meneyebabkan hama wereng menjadi kebal terhadap pestisida. Penelitian ini bertujuan menciptakan inovasi perangkap hama wereng berbasis Arduino dengan Yellow Sticky Trap dan UV Light untuk mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan. Metode penelitian meliputi perancangan prototipe, pengujian laboratorium, dan implementasi alat pada lahan pertanian di desa conge, Kabupaten Kudus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat barang berbasis Arduino kombinasi yellow sticky trap dan UV light mampu menangkap belerang 68% lebih banyak dibandingkan perangkat konvensional. Sistem Arduino dapat mengoptimalkan waktu pengoperasian perangkap yang sesuai dengan pola aktivitas wereng, sehingga menghemat konsumsi energi hingga 45%. Analisis berkelanjutan menunjukkan bahwa implementasi teknologi ini dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia hingga 60% dengan penghematan biaya produksi mencapai 25%. Selain itu, sistem Arduino memudahkan implementasi perangkap dan kontrol perangkap terutama bagi para petani. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa inovasi perangkat hama wereng berbasis yellow sticky trap dan UV light memiliki potensi signifikan untuk mendukung pertanian padi berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.

Kata Kunci : Arduino, Hama Wereng, Pertanian Ramah Lingkungan, UV light, Yellow Sticky Trap

Indonesia adalah negara agraris dengan luas total sawah di Indonesia adalah 10,05 juta ha pada 2024, dengan produksi padi sebanyak 52,66 juta ton gabah kering giling. Padi termasuk salah satu komoditas makanan pokok di Indonesia. Namun, terdapat Indonesia adalah negara agraris dengan luas total sawah di Indonesia adalah 10,05 juta hektar pada 2024, dengan produksi padi sebanyak 52,66 juta ton gabah kering giling. Padi termasuk salah satu komoditas makanan pokok di Indonesia. Secara teknis, apabila pertanian atau produksi padi terganggu, maka akan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup. Terdapat permasalahan yang dihadapi oleh pertanian padi di Indonesia, salah satunya yaitu hama wereng. Serangan oleh hama wereng sangatlah memengaruhi ketahanan pangan nasional. Padi diserang oleh hama wereng disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan iklim, kurangnya pengetahuan petani, dan penggunaan pestisida yang merusak lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut dapat teratasi maka datangnya hama wereng dapat dikendalikan.

Hama wereng adalah serangga yang menyerang tanaman padi, khususnya pada pangkal batang, menyebabkan gejala sundep, di mana daun muda layu dan mengering. Serangan ini mengakibatkan penurunan jumlah dan mutu produksi padi, terutama pada musim pancaroba (Fauzi et al., 2024). Cara yang dapat dilakukan utuk mengatasi permasalahan hama wereng pada pertanian adalah dengan menggunakan pestisida. Namun, pestisida yang beredar sekarang ini memiliki berbagai kekurangan seperti dampak pencemaran lingkungan, dampak terhadap kesehatan, efektivitasnya yang terbatas, dan biayanya yang mahal serta ketersediannya yang terbatas. Selain itu, penggunaan pestisida kimia secara berlebihan telah menyebabkan fenomena resistensi pada populasi wereng. Hal ini tidak hanya menyebabkan pencemaran lingkungan tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan petani dan konsumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pestisida yang telah beredar secara komersil tidak terlalu efektif dalam mengatasi hama wereng. Diperlukan suatu inovasi yang dapat mengatasi hama wereng secara langsung dan  meminimalisir dampak negatif yang dihasilkan dan biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan inovasi perangkap hama wereng berbasis Arduino dengan Yellow Sticky Trap dan UV Light untuk mewujudkan pertanian yang ramah lingkungan.

  1. LITRAP merupakan Perangkap hama wereng otomatis yang dilengkapi dengan perangkat Arduino dan lampu UV yang hidup otomatis dari pukul 18.00-06.00 untuk membantu menarik hama wereng dan kemudian di tangkap menggunakan sticky trap.
  2. Hemat Energi & Efisien karena enggunakan baterai Li-ion sebagai sumber daya utama, sehingga bisa digunakan di lokasi tanpa listrik.
  3. Biaya Operasional Rendah : menggunakan komponen sederhana dan mudah didapat sehingga membuat LITRAP lebih murah dan mudah dirawat dibandingkan metode pengendalian hama lainnya.
  4. LITRAP memiliki bentuk yang fleksibel dan portable, sehingga dapat digunakan di berbagai jenis lahan pertanian (padi, sayur, buah, dll.).
  5. Tidak memerlukan ketrampilan khusus dalam perangkaian, karena perangkaiannya yang tidak terlalu rumit dan ukuran alat yang ringan  sehingga mudah dipindahkan sesuai kebutuhan.
  6. LITRAP Tidak menggunakan pestisida kimia sehingga aman bagi tanaman, tanah, dan ekosistem sekitar, serta mengurangi risiko pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan insektisida berlebihan

Nama : Najma Dwi Ramadhani
Alamat : Tanjungrejo 03/09, Jekulo, Kudus
No. Telepon : 087871313120