PAPGLOW

Pertanian merupakan sektor ekonomi terbesar kedua di Indonesia dengan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan nasional. Pada 2019, sektor ini tumbuh sebesar 3,08% (yoy), mencerminkan potensi besar kekayaan tanaman pangan lokal. Meski demikian, inovasi dalam pengolahan hasil pertanian masih rendah. Salah satu tanaman yang menunjukkan pertumbuhan positif adalah Carica papaya (pepaya), dengan produksi mencapai 1,17 juta ton pada 2021, meningkat 14,94% dari tahun sebelumnya. Getah pepaya diketahui mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan fenolik yang efektif dalam mengatasi penyakit karies gigi. Padahal, prevalensi karies di Indonesia masih tinggi, yakni mencapai 60–80% dari total populasi, namun banyak produk pasta gigi belum memperhatikan komposisi bahan aktif untuk mengatasinya.

Penelitian ini bertujuan menguji pemanfaatan getah pepaya sebagai bahan utama dalam pembuatan pasta gigi herbal yang berkhasiat mengatasi karies sekaligus mendukung diversifikasi produk pertanian lokal. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi literatur dan riset pasar, serta analisis melalui pengumpulan, penyajian, reduksi data, dan penarikan kesimpulan, hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi ini berpotensi menjadi solusi kesehatan gigi, mendukung pengembangan industri lokal, serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Indonesia.

Karies merupakan penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, yaitu sekitar 90,00% (Lintang, et. al, 2015). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018, menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi mencapai 88,80% dan yang mendapatkan perawatan oleh tenaga medis gigi 10,20%. Karies gigi adalah kelainan pada gigi yang disebabkan oleh aktivitas kompleks dari gigi, makanan, faktor genetik, dan bakteri mulut di dalam plak. Bahkan pembiaran terhadap penyakit karies dapat menyebabkan konsekuensi serius, karena penyakit ini dapat menjadi sumber infeksi yang dapat mengakibatkan ataupun mempengaruhi beberapa penyakit sistemik. Lubang pada gigi merupakan tempat jutaan bakteri. Jika bakteri masuk ke dalam perubahan pembuluh darah bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan infeksi, seperti masalah sistem pernafasan, otak dan jantung (Bebe, Susanto, & Martini, 2018). Menurut (Almujadi & Purwati, 2018), penggunaan toothpaste dalam menyikat gigi mempunyai tingkat efektivitas menurunkan karies gigi sebesar 69,81%. Dengan demikian, penggunaan toothpaste dapat mengoptimalkan terhadap penurunan penyakit karies. Toothpaste merupakan kebutuhan primer yang dibutuhkan oleh sekitar 250 juta penduduk Indonesia (Herlina & Sulayman, 2013). Produk toothpaste telah tersebar dengan berbagai varian yang memiliki manfaat yang ditawarkan. Namun, toothpaste yang beredar di pasaran belum banyak memperhatikan komposisi kandungan untuk mengurangi penyakit karies. Selain itu, berdasarkan penelitian (Ardiansah, et. Al, 2014), menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara toothpaste yang tidak mengandung herbal dan toothpaste dengan tambahan herbal dalam mengurangi akumulasi karies gigi. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai solusi terbaik dari permasalahan karies gigi yaitu tanaman pepaya, khususnya getah pepaya. Menurut Yogiraj (2014), getah pepaya memiliki aktivitas proteolitik, antioksidan, antibakteri, antinflamasi dan antijamur. Kemudian terdapat kandungan flavonoid yang memiliki spektrum aktivitas antibakteri, dan zat alkaloid yang bersifat basa yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan 1 bakteri, serta mengandung glikosida saponin yang menurut Guclu dan Mazza (2017) bahwa zat tersebut berguna sebagai penghambat karies gigi. Selain itu, pepaya (carica papaya l.) merupakan tanaman yang cukup banyak di budidayakan di Indonesia. Tanaman seperti pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang cukup masif di budidayakan di Indonesia. Fakta bahwa pepaya banyak dibudidayakan di Indonesia, dengan produksi mencapai 136. ton pada tahun 2019 menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh negara ini (BPS, 2019). Salah satu daerah dengan penghasil produksi terbesar di Jawa Tengah yaitu Kabupaten Kudus. Pada 2023, perkembangan produksi papaya di Kudus mencapai 136.089 ton (Diskominfo Kudus, 2023). Potensi dari sumber daya alam Indonesia seperti pepaya sangatlah besar sehingga perlunya pemanfaatan yang baik agar dapat mendatangkan keuntungan bagi berbagai pihak. Namun, perlu diperhatikan bahwa potensi petani pepaya di Indonesia belum sepenuhnya dikelola dengan baik, seperti yang ditemukan oleh Ikhram dan Chotimah (2022). Sebagian besar tanaman papaya hasil budidaya langsung dijual tanpa pengolahan lebih lanjut, ataupun hanya sekedar pengolahan yang meliputi, keripik papaya, manisan papaya, dan lain sebagainya. Inilah yang kemudian menjadi fokus berikutnya dalam pembahasan, yaitu kondisi dan potensi petani yang belum termanfaatkan secara optimal. Padahal, menurut Ikhram dan Chotimah (2022) dewasa ini nilai suatu produk tidak lagi ditetapkan berdasarkan jenis bahan baku atau sistem produksi yang digunakan, melainkan pada pengembangan dan pengolahan produk yang disusun berdasarkan kreativitas dan inovasi. Namun, meskipun pertumbuhan dan perkembangan sektor agrokompleks di Indonesia bernilai positif yaitu menginjak 1,88% secara year on year hingga mampu berkontribusi sebesar 13,28% terhadap perekonimian nasional (Limanseto, 2022), upaya diversifikasi hasil olahan pertanian di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud memberikan solusi melalui inovasi pengembangan herbal toothpaste dari getah pepaya sebagai bahan dasarnya. Produk pasta gigi Papglow ini memiliki beragam manfaat karena menggunakan bahan dasar alami yaitu getah pepaya yang memiliki aktivitas antibakteri yang baik, serta tidak mengandung efek samping apapun. Produk usaha dari getah pepaya ini dapat menjadi sebuah usaha yang menjanjikan 2 dan memiliki potensi atau peluang yang besar, melihat trend gaya hidup sehat dan kembali ke alam (back to nature) yang mulai semakin disukai masyarakat. Dengan demikian, produk Papglow dapat menjadi market leader di pasaran dalam meminimalisir jumlah pengidap penyakit karies gigi pada masyarakat Indonesia sekaligus meningkatkan diversifikasi pengolahan hasil pertanian dalam pengoptimalan local resources.

Keunggulan yang dimiliki oleh produk Papglow ialah: 1. PAPGLOW menggunakan bahan aktif alami dari getah pepaya yang terbukti secara ilmiah memiliki kandungan antibakteri dan antiinflamasi seperti enzim papain, flavonoid, alkaloid, dan saponin. Kandungan yang dimiliki Papglow secara efektif membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab karies, menjaga kesehatan gusi, dan memutihkan gigi secara alami. Di mana kami juga mengintegrasikan teknologi virtual exhibition (augmented reality) sebagai metode kampanye edukasi kesehatan gigi dan mulut. 2. PAPGLOW hadir dengan desain kemasan yang modern, minimalis, dan eco friendly, baik dalam kemasan primer (tube) maupun sekunder (dus luar). Desain kemasan dibuat untuk menarik perhatian konsumen urban maupun pedesaan, serta mendukung prinsip keberlanjutan dengan penggunaan bahan ramah lingkungan. 3. Menggunakan bahan baku lokal dari petani pepaya di Kabupaten Kudus, PAPGLOW berkontribusi langsung dalam memberdayakan petani lokal, memperluas rantai pasok pertanian, dan meningkatkan nilai jual pepaya yang sebelumnya hanya dijual mentah. Berikut merupakan analisis kompetitor, yaitu mengenai keunggulan dan kelemahan produk dibanding dengan bisnis yang lain, di mana dapat diketahui bahwasannya Papglow satu-satunya yang menggunakan getah pepaya sebagai bahan aktif utama dengan fungsi antibakteri, pemutih alami, dan antiinflamasi sekaligus. Satu-satunya yang menggabungkan nilai sosial (petani lokal), nilai ekologis (ramah lingkungan), dan nilai fungsional dalam satu produk.

Tabel 1. Analisis Kompetitor Papglow Aspek Papglow Mustika Ratu Daun Sirih Pasta Gigi Herbal HPAI Gambaran Produk Bahan Aktif Utama Getah pepaya (enzim papain, flavonoid, saponin) Miswak, propolis, daun sirih Daun sirih, minyak kelapa, cengkeh Kandungan Kimia Rendah ?? Tanpa fluoride, tanpa SLS berlebih (<0.1%) ? ? Pemutih Alami Non Abrasif ?? ? ? Kelebihan Fungsional Antibakteri, antiinflamasi, antikaries, Antibakteri, membantu masalah mulut dan gusi Antibakteri dan penyegar napas alami Berikut merupakan analisis Strength, Weakness, Oppotrtunity, and Threat (SWOT) produk Papglow.

Strenght Weakness a. Produk yang inovatif b. Bahan baku terbuat dari bahan alami c. Harga terjangakau d. Memiliki keunggulan dalam mengurangipenyakit karies gigi a. Tergolong produk dengan keluaranyang baru, sehingga masih jarang diketahui oleh masyarakat Opportunity Threat a. Minim inovasi produk serupa b. Toothpaste merupakan kebutuhan primer c. Masyarakat Indonesia kerap menyukai produk dengan kualitas yang bagus dan hargaterjangkau a. Terdapat kompetitor dari brand nonherbal yang sudah terpercaya dan dikenal masyarakat b. Pemasaran produk toothpaste herbal lainnya yang lebih masif

Nama : Lyra Virna
Alamat : Jalan Purwodadi, Desa Jetis Kapuan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus
No. Telepon : 081225068465