Tujuan penelitian kami adalah membantu mendeteksi suhu tubuh dan mengurangi penularan virus COVID 19 yang diakibatkan terlalu banyak kontak dengan orang lain, dengan cara menciptakan alat yang memudahkan seseorang untuk mengecek suhu tubuh tanpa adannya kontak dan dapat dibaca melalui smartphone android. Cara kerja alat ini dengan mendekatkan kening pengguna kepada alat maka sensor ultrasonic akan mendeteksi benda dan akan mengaktifkan sensor infrared temperature, kemudian hasil pembacaan suhu akan diolah di Arduino untuk di outputkan menuju LCD dan dikirim ke smartphone android dengan bantuan bloetooth. Alat ini bekerja dengan baik, jarak pengguna diatur mulai 2 cm hingga 8 cm, alat ini dapat bekerja dengan baik sesuai dengan perencanaan sistem elektronik, konsep pembuatan alat, dan perencanaan sistem skema rancang bangun alat. Kesimpulan dari percobaan ini adalah Alat ini dapat bekerja efektif dan efisien karena dapat mengidentifikasi suhu awal dari seseorang tanpa adanya kontak sehingga dapat meminimalisir penularan covid 19. Rancang bangun alat dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari karena alat ini didesain dan dirancang semudah mungkin untuk bisa digunakan oleh pengguna.
Kata kunci: Virus Corona, Bloetooth, Infrared Thermometer
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Walaupun lebih banyak menyerang lansia, virus ini sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
|
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 26 Mei 2020 adalah 22.750 orang dengan jumlah kematian 1.391 orang. Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh COVID-19 di Indonesia adalah sekitar 6,1%. Case fatality rate adalah presentase jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif COVID-19 yang sudah terkonfirmasi dan dilaporkan. Dari seluruh penderita COVID-19 yang meninggal dunia, 0,8% berusia 0–5 tahun, 0,6% berusia 6–17 tahun, 3,2% berusia 18–30 tahun, 12,1% berusia 31–45 tahun, 40,2% berusia 46–59 tahun, dan 43,1% berusia 60 tahun ke atas.
Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa risiko kematian pada pasien COVID-19 yang berusia di bawah 50 tahun lebih rendah jika dibandingkan pasien yang sudah berusia lanjut. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 63,4% penderita yang meninggal akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 36,6% sisanya adalah perempuan. Berdasarkan data diatas kita tidak tau kapan virus ini berakhir, sehingga lama kelamaan penerapan new normal tentu akan berlaku khususnya pada dunia pendidikan, dengan penerapan new normal maka kita harus selalu waspada untuk menjaga diri dari penularan virus corona ini khususnya pada siswa, guru dan tenaga kependidikan. Beberapa upaya telah dilakukan untuk meminimalisir penularan virus ini mulai memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, penyemprotan disinfektan dan masih banyak upaya-upaya lainnya untuk menekan penularan virus corona ini, upaya tersebut tidak akan cukup untuk menekan penularan virus corona tanpa bantuan teknologi, sehingga dari permasalahan tersebut melalui penelitian kami membuat sebuah inovasi teknologi yang kami beri nama Automatic thermometer detector non contact berbasis smartphone android dengan tujuan untuk meminimaliris penularan virus corona ini. Alasan pembuatan alat ini adalah banyak sekali petugas-petugas kesehatan dan kantor-kantor dinas melakukan pengecekan suhu tubuh pada setiap orang sebelum memasuki ruangan menggunakan thermometer digital dan masih dilakukan secara manual sehingga kemungkinan besar akan terjadi kontak langsung dengan orang yang terinveksi virus, dari dasar pemikiran tersebut Automatic thermometer detector non contact berbasis smartphone android dapat menampilkan data siswa dan kondisi kesehatan akan terlihat di smartphone android sehingga mengurangi kontak dengan orang lain.
Pada penelitian ini membuat alat otomatis yang dapat mendeteksi suhu tubuh tanpa adanya kontak fisik sehingga meminimalisir penularan covid 19.
Nama | : | Aliyyah Ar Rahmah |
Alamat | : | Dusun Kedawon Makmur RT. 01/6 Desa Rengaspendawa Kecamatan Larangan |
No. Telepon | : | 082324541327 |