Kelompok Tambak Umbul Jaya di Desa Juwiring, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal merupakan komunitas budidaya perikanan yang mengelola 20 hektar tambak, dengan fokus utama pada budidaya ikan bandeng. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah tingginya biaya produksi akibat ketergantungan pada pakan pelet pabrikan, yang berdampak langsung pada penurunan keuntungan usaha. Selain itu, pemasaran hasil panen masih bergantung pada Pasar Ikan Kobong Semarang, dengan keterbatasan jadwal penjualan.
Sebagai solusi, dikembangkan inovasi berupa mesin produksi pelet berbasis tenaga matahari. Mesin ini dirancang untuk memungkinkan produksi pakan mandiri dengan biaya operasional rendah dan berbasis sumber daya lokal, baik dari segi bahan baku maupun tenaga kerja. Pemanfaatan energi surya mendukung prinsip energi bersih dan ramah lingkungan, sementara bahan baku utama seperti dedak, tepung ikan, dan tepung jagung dapat diperoleh secara berkelanjutan dari komunitas sekitar.
Implementasi inovasi ini diharapkan mampu menurunkan biaya pakan hingga 70%, meningkatkan efisiensi produksi, serta menyerap 45–60% tenaga kerja dari anggota kelompok. Selain itu, produksi pelet lokal dapat memperkuat kemandirian ekonomi petambak dan meningkatkan pendapatan komunitas hingga Rp92,7 juta per tahun. Dampak lingkungan positif juga tercipta melalui pengurangan emisi karbon dan pemanfaatan limbah lokal. Inovasi ini menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi
Kata kunci: Mesin pelet ikan tenaga matahari, mengurangi biaya pakan
Kelompok Tambak Umbul Jaya merupakan komunitas budidaya perikanan yang berdiri sejak tahun 2014 di Desa Juwiring, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal. Dengan luas tambak mencapai 20 hektar, kelompok ini fokus pada budidaya ikan bandeng yang menjadi salah satu komoditas unggulan di kawasan pesisir utara Jawa Tengah. Kondisi geografis yang datar dan dukungan sumber air yang melimpah menjadikan desa ini ideal untuk pengembangan tambak rakyat secara berkelanjutan.
Dalam menjalankan usaha budidayanya, Kelompok Tambak Umbul Jaya menghadapi tantangan utama terkait tingginya biaya produksi, terutama dalam penyediaan pakan ikan. Saat ini, pola pemberian pakan yang diterapkan mengandalkan pakan alami seperti plankton pada bulan pertama, kemudian dilanjutkan dengan penggunaan pelet pabrikan pada bulan kedua hingga keempat. Ketergantungan terhadap pelet ini menyebabkan tingginya pengeluaran biaya produksi, dengan total biaya pakan mencapai Rp4.500.000 per siklus panen untuk seluruh subkelompok. Kondisi ini berdampak langsung pada rendahnya margin keuntungan yang dapat diperoleh petambak.
Sebagian besar anggota kelompok memiliki pengalaman tradisional dalam pengelolaan tambak, namun belum memiliki sarana produksi pakan sendiri yang ekonomis dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi teknologi yang mampu menekan biaya pakan dan meningkatkan efisiensi produksi. Salah satu solusi yang dikembangkan adalah inovasi mesin produksi pelet berbasis tenaga matahari. Inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya operasional, tetapi juga mendorong kemandirian produksi pakan dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Dengan pendekatan ini, diharapkan kelompok tambak dapat meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan dan memperkuat ketahanan ekonomi petambak di tingkat desa.
Inovasi mesin produksi pelet berbasis tenaga matahari yang dikembangkan untuk Kelompok Tambak Umbul Jaya memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode produksi pakan konvensional, antara lain:
Menggunakan Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan
Mesin ini memanfaatkan energi matahari sebagai sumber tenaga utama, sehingga mengurangi ketergantungan pada listrik dari PLN atau bahan bakar fosil. Hal ini berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan mendukung prinsip budidaya berkelanjutan.
Menekan Biaya Produksi Pakan Secara Signifikan
Dengan produksi mandiri menggunakan bahan baku lokal, biaya produksi pakan dapat ditekan hingga 60–70% dibandingkan dengan pembelian pelet pabrikan. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan keuntungan usaha tambak.
Pemanfaatan Maksimal Sumber Daya Lokal
Inovasi ini mendorong penggunaan bahan baku yang tersedia di sekitar desa, seperti dedak, tepung ikan, dan tepung jagung, serta memberdayakan tenaga kerja lokal dalam proses produksi.
Meningkatkan Kemandirian dan Ketahanan Usaha
Produksi pakan secara mandiri memperkuat kemandirian kelompok tambak, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan eksternal, dan meningkatkan ketahanan usaha dalam menghadapi fluktuasi harga pasar.
Desain Sederhana, Mudah Dioperasikan, dan Mudah Dirawat
Mesin dirancang dengan teknologi sederhana berbasis motor listrik tenaga surya, sehingga mudah dioperasikan oleh petambak tanpa memerlukan keterampilan teknis yang tinggi. Perawatan mesin juga relatif murah dan sederhana.
Mendukung Model Usaha Tambak yang Adaptif dan Modern
Dengan kombinasi inovasi teknologi tepat guna dan prinsip ekonomi sirkular (circular economy), mesin ini memperkenalkan pendekatan baru yang adaptif terhadap perubahan lingkungan usaha dan tuntutan keberlanjutan.
Nama | : | Antoni Yohanes |
Alamat | : | Jalan Lamper Krajan Nomor 39 RT 02 RW 02 Kelurahan Lamper Krajan Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang |
No. Telepon | : | 082137036767 |