menanam padi serta jagung secara bergantian. Dalam setahun, petani dapat memanen jagung hingga tiga kali. Proses pemipilan jagung sebelumnya mengandalkan mesin berbahan bakar solar dengan biaya operasional tinggi serta ketergantungan energi tak terbarukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkan inovasi mesin pemipil jagung berbasis tenaga surya yang ramah lingkungan. Mesin ini dirancang ergonomis berdasarkan data antropometri petani, dengan memperbaiki posisi lubang input, ukuran diameter, serta sistem pembuangan hasil pipilan.
Hasil uji coba di Desa Juwiring menunjukkan bahwa mesin dapat beroperasi efektif saat intensitas matahari lebih dari 600 W/m² tanpa ketergantungan pada baterai. Kapasitas pemipilan mencapai 132,21 kg/jam dengan kecepatan motor 700 rpm, meningkatkan produktivitas petani. Selain menghemat biaya bahan bakar dan transportasi, inovasi ini mengurangi keluhan nyeri pada pekerja, mendukung pertanian berkelanjutan, serta membuka peluang jasa pemipilan jagung lokal. Penyerapan tenaga kerja lokal mencapai 100%, dengan penggunaan bahan baku lokal sekitar 70%. Secara keseluruhan, inovasi ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan efisiensi produksi, pendapatan petani, serta kontribusi terhadap pelestarian lingkungan melalui pengurangan emisi karbon dan pengurangan penggunaan energi fosil.
Kata kunci : Mesin pemipil jagung tenaga surya, ergonomi, ramah lingkungan
Desa Juwiring, Kabupaten Kendal, merupakan kawasan pertanian yang mengandalkan curah hujan untuk irigasi sawah. Selain padi, petani di desa ini menanam jagung sebagai komoditas utama, dengan pola tanam tiga kali panen dalam setahun. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah proses pemipilan jagung yang masih bergantung pada mesin berbahan bakar solar, yang mengakibatkan tingginya biaya operasional, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, serta kebutuhan membawa hasil panen sejauh 5 kilometer ke tempat pemipilan. Kondisi ini menjadi semakin berat dengan kenaikan harga bahan bakar solar dan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya pertanian ramah lingkungan.
Selain itu, berdasarkan hasil kuisioner Nordic Body Map, lebih dari 50% petani mengalami keluhan nyeri pada punggung, pinggang, leher, paha, betis, dan kaki akibat penggunaan mesin yang kurang memperhatikan aspek ergonomi. Dimensi tubuh petani, terutama tinggi siku, belum menjadi dasar dalam perancangan mesin sebelumnya, sehingga meningkatkan risiko kelelahan dan cedera kerja.
Merespons permasalahan tersebut, dikembangkan inovasi mesin pemipil jagung berbasis tenaga surya yang hemat energi, ramah lingkungan, serta dirancang ergonomis sesuai dengan antropometri petani lokal. Mesin ini dirancang untuk mengoptimalkan kecepatan putaran motor sehingga dapat meningkatkan kapasitas pemipilan hingga 132,21 kg/jam. Dengan inovasi ini, diharapkan dapat mengurangi biaya produksi, mempercepat proses kerja, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendorong pertanian berkelanjutan. Inovasi ini juga mendukung pemanfaatan sumber daya lokal dalam penyediaan bahan baku dan tenaga kerja, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada energi fosil.
Menggunakan Energi Terbarukan (Tenaga Surya)
Mesin ini beroperasi dengan tenaga surya, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti solar. Ini membuat operasional mesin lebih ekonomis, ramah lingkungan, dan mendukung program energi berkelanjutan.
Desain Ergonomis Berbasis Antropometri Petani
Inovasi ini mempertimbangkan dimensi tubuh petani lokal, khususnya tinggi siku, untuk meningkatkan kenyamanan dalam penggunaan mesin. Hasilnya, keluhan nyeri punggung, pinggang, leher, paha, betis, dan kaki berkurang signifikan.
Efisiensi Tinggi dalam Proses Pemipilan
Dengan kecepatan motor optimal pada 700 rpm, mesin mampu mencapai kapasitas pemipilan hingga 132,21 kg/jam. Ini meningkatkan produktivitas secara signifikan dibandingkan metode pemipilan manual atau mesin lama.
Perbaikan Sistem Input dan Output
Lubang input diperbesar dan posisinya disesuaikan agar memudahkan pemasukan jagung tanpa perlu jongkok.
Sistem pembuangan jagung pipilan dan bonggol lebih efektif, menghindari tercampurnya hasil, sehingga meningkatkan kualitas pipilan.
Ramah Lingkungan dan Minim Perawatan
Tanpa emisi gas buang, mesin ini tidak mencemari udara dan mengurangi jejak karbon. Selain itu, dengan sistem tenaga surya, kebutuhan perawatan mesin lebih sederhana dibanding mesin berbahan bakar konvensional.
Pemberdayaan Sumber Daya Lokal
Pembuatan dan pengoperasian mesin ini melibatkan sumber daya manusia lokal dan bahan baku lokal hingga 70%, mendukung ekonomi desa dan memperkuat kemandirian komunitas.
Potensi Komersialisasi dan Replikasi
Inovasi ini mudah direplikasi di daerah lain yang memiliki kondisi pertanian serupa, serta memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai jasa pemipilan berbasis komunitas tani.
Nama | : | Firman Ardiansyah Ekoanindiyo |
Alamat | : | Permata Woltermonginsidi Permai Nomor 71 RT 03 RW 11 Kelurahan Pedurungan Tengah Kecamatan Pedurungan Kota Semarang |
No. Telepon | : | 085225040025 |