Back To Nature telah menggema di seluruh dunia, apalagi saat menghadapi wabah pandemi Covid-19 yang telah lebih dari satu tahun menyerang bumi ini. Perlu diketahui bahwa Back To Nature bukanlah isapan jempol semata, tapi, sudah dipercaya dan dibuktikan oleh nenek moyang kita beribu-ribu tahun yang lalu untuk kebutuhan pengobatan, kosmetika, hingga untuk keperluan pupuk.
Salah satu upaya kembali Back To Nature adalah dengan penggunaan sirup herbal untuk keperluan kesehatan. Sedangkan sirup herbal adalah ramuan tradisional sebagai media pengobatan yang menggunakan tanaman dengan kandungan bahan-bahan alamiah sebagai bahan bakunya sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.
Di masa sekarang ini banyak sekali muncul produsen sirup herbal sebagai peluang baru berbisnis guna menunjang perekonomian. Dilansir dari www.kompas.tv bahwa omset penjualan sirup herbal salah satu produsen sirup herbal di Manado meningkat hingga 50% (persen). Berdasarkan berita tersebut, dapat diketahui bahwa sirup herbal sangat diminati oleh masyarakat sebagai salah satu usaha peningkatan imun tubuh dalam rangka pencegahan virus Covid-19 di masa pandemi ini. Dan sudah dilakukan oleh berbagai peneliti sebelumnya bahwa sirup herbal mengandung antioksidan yang cukup tinggi, dimana zat itu berfungsi untuk melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Namun, bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan sebuah produk sirup herbal yang higienis dan berkualitas. Hal ini dikarenakan proses pembuatan sirup herbal memerlukan teknologi yang tepat, mengingat bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk sirup herbal merupakan bahan-bahan alam yang mudah terfermentasi sehingga memiliki daya tahan atau masa konsumsi yang singkat. Sering terjadi peristiwa sebelum masa konsumsi habis (kedaluwarsa), produk dikembalikan (return) kepada produsen karena perubahan rasa, hingga perubahan warna. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi produsenuntuk mencari solusi dari permasalahan tersebut, karena produsen harus menanggung kerugian dari produk-produk yang gagal akibat singkatnya daya tahan atau masa konsumsi sirup herbal tersebut. Dan konsumen pun harus menunggu lebih lama lagi untuk bisa mendapatkan produk sirup herbal yang diinginkan.
Penggunaan Almari Sterilisasi dan Teknologi UV adalah solusi yang hadir bagi produsen untuk memperpanjang daya tahan atau masa konsumsi sirup herbal. Teknologi ini berfungsi mensterilkan produk mulai dari kemasan (botol dan tutup) maupun setelah produk dikemas sehingga daya tahan atau masa konsumsinya menjadi lebih lama.
Penggunaan Almari Sterilisasi adalah untuk mensterilkan botol dan tutup yang akan digunakan untuk mengemas sirup herbal. Sedangkan pada Teknologi UV untuk mensterilkan sirup herbal yang sudah dikemas dalam botol.
Penggunaan Almari sterilisasi dan Teknologi UV semakin lengkap untuk proses sterilisasi produk sirup herbal sehingga mampu membunuh bakteri dan mikroorganisme yang dapat mempertahankan derajat keasaman sehingga produk sirup herbal bertambah daya tahan atau masa konsumsinya.
Jadi, dengan penggunaan Almari Sterilisasi dan Teknologi UV ini, produsen sirup herbal tidak perlu lagi khawatir akan terjadinya kegagalan pada saat penyimpanan dan pendistribusian produk sirup herbal. Sehingga, meminimalkan terjadinya kerugian dan dapat memperpanjang daya tahan atau masa konsumsi produk sirup herbal.

A. Penggunaan Almari Sterilisasi dan Teknologi UV telah dipakai oleh produsen sirup herbal dan produsen lain sejak tahun 2017 hingga sekarang (Lampiran 4, 5, 6, dan 7)
B. Produsen yang menggunakan Almari Sterilisasi dan Teknologi UV telah melakukan uji laboratorium pangan secara berkala untuk membuktikan keefektifan penggunaan alat tersebut dalam rangka mengetahui kandungan bahan obat alamiah tetap terjaga pada produk sirup herbal hasil penggunaan alat tersebut diatas (Lampiran 8, 9, 10, dan 11)
C. Telah melakukan riset atau penelitian secara terus-menerus dalam rangka peningkatan kualitas dengan berbagai perubahan dan perbaikan alat produksi (Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3)