Kabupaten Jepara memiliki kekayaan budaya dan potensi ekonomi yang signifikan, serta sejarah yang kaya melalui kisah tiga pahlawan wanita: R.A. Kartini, Ratu Kalinyamat, dan Ratu Shima. Meskipun nilai historis dan edukatif dari tokoh-tokoh ini sangat tinggi, pemanfaatannya dalam media kreatif belum optimal.
Generasi muda cenderung kurang tertarik untuk mengenal lebih dalam ketiga tokoh wanita hebat tersebut. (menurut pakar sejarah siti maziyah) Akibatnya, Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan R.A. Kartini hanya dikenal sebatas nama, tanpa pemahaman akan kisah dan perjuangan mereka. Melalui perpaduan teknologi yang akrab dan diminati oleh berbagai kalangan usia, kami ingin menghadirkan kembali sosok-sosok wanita hebat Jepara ini agar lebih dikenali bukan hanya sebagai nama sejarah, tetapi sebagai sumber inspirasi yang hidup.
Dalam era digital, industri game menjadi sektor yang berkembang pesat dan dapat menjadi solusi inovatif untuk mempromosikan budaya lokal sekaligus meningkatkan keterampilan generasi muda. Mengangkat cerita tiga pahlawan wanita Jepara ke dalam bentuk game menawarkan potensi besar sebagai sarana edukasi pengenalan budaya dan sejarah di Indonesia yang bermacam ragamnya. Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan warisan sejarah Jepara.
Kata Kunci : Industri Game, Sejarah, Produktif
Kabupaten Jepara memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang khas, termasuk tokoh-tokoh perempuan luar biasa yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa. Di antara mereka adalah Raden Ajeng Kartini, tokoh emansipasi wanita Indonesia yang lahir di Jepara pada 21 April 1879, dikenal atas perjuangannya dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan melalui karya terkenalnya Habis Gelap Terbitlah Terang. Selain Kartini, Jepara juga memiliki sosok Ratu Kalinyamat, seorang pemimpin tangguh abad ke-16 yang dikenal karena keberaniannya dalam memerangi penjajahan Portugis di wilayah pesisir Jawa (sumber: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud RI, 2020). Lebih jauh ke masa lampau, ada pula Ratu Shima, penguasa Kerajaan Kalingga yang memerintah dengan adil dan tegas pada abad ke-7, menjadikan kerajaannya dikenal sebagai pusat keadilan dan keteraturan hukum di Nusantara (sumber: Sejarah Nasional Indonesia, Nugroho Notosusanto, 2008).
Sayangnya, meski tokoh-tokoh ini memiliki nilai historis yang tinggi, banyak generasi muda saat ini yang belum mengenal atau memahami perjuangan mereka secara mendalam. Menurut survei Kemendikbudristek tahun 2022, hanya 32% pelajar SMA mengetahui lebih dari satu tokoh perempuan asal Jepara, dan sebagian besar hanya mengenal R.A. Kartini. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara warisan budaya lokal dan kesadaran generasi muda akan sejarah daerahnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi, game edukatif menjadi media baru yang efektif dalam menyampaikan nilai budaya dan sejarah kepada generasi digital. Berdasarkan data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI), sektor game edukasi tumbuh sebesar 20% pada tahun 2023, dan semakin banyak digunakan dalam pendidikan informal dan promosi budaya daerah.
Oleh karena itu, pengembangan game edukatif berbasis sejarah pahlawan Jepara merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan kembali nilai-nilai perjuangan dan kearifan lokal dalam format yang menarik, interaktif, dan mudah diakses. Game ini tidak hanya akan membangun kebanggaan terhadap identitas daerah, tetapi juga memperkuat pelestarian budaya di era modern.
Nama | : | VICTORYNO MAHENDSON MULYONO |
Alamat | : | JL. RATU KALINYAMAT, DESA KRAPYAK, TAHUNAN, JEPARA |
No. Telepon | : | 081227080522 |