Pencemaran lingkungan merupakan permasalahan yang sering terjadi saat ini. Disebabkan akibat kurang pedulinya masyarakat dalam memanfaatkan limbah. Hal itu menyebabkan rusaknya ekosistem lingkungan sekitar dan resiko terjadinya bencana alam semakin besar. Salah satu Upaya untuk menghindari dan mencegah hal tersebut yaitu dengan memanfaatkan Kembali limbah dari hasil produksi. Salah satu limbah yang sering ditemui di kudus adalah ampas tebu, karena banyak dijumpai pabrik gula yang menghasilkan produk sisa ampas tebu. Ampas tebu seringkali hanya dibuang tanpa dimanfaatkan Kembali yang akhirnya akan menjadi limbah pabrik. Ampas tebu dapat dimanfaatkan menjadi tisu basah, mengingat penggunaan tisu basah mengalami peningkatan sejak awal Covid-19 hingga masa new normal. Tisu basah yang beredar saat ini terbuat dari serat sintetis berupa serat viscose 30%, serat poliester 70%, dan mengandung plastik hampir 90%. Pemakaian yang cenderung satu kali, dapat menimbulkan masalah lingkungan karena kandungan serat poliester yang sulit terurai. Parijoto merupakan buah khas Kudus yang banyak dijumpai di daerah Colo, memiliki kandungan senyawa tanin, flavonoid, saponin, dan glikosida. Dengan memanfaatkan parijoto, tisu basah dari ampas tebu dapat dibuat dengan penambahan ekstrak parijoto sebagai antibacterial. Hadirnya terra soft dengan memanfaatkan limbah ampas tebu dan parijoto dapat menjadi solusi untuk menangani berbagai permasalahan saat ini. Penggunaan Terra Soft diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam menjaga kebersihan sehingga dapat menghindarkan masyarakat dari berbagai penyakit. Dengan demikian, solusi inovatif ini bukan hanya merupakan kemajuan di bidang riset, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
KATA KUNCI: ampas tebu, limbah, parijoto, tisu basah.
Tisu basah merupakan alat sanitasi yang berfungsi untuk desinfeksi, pembersihan, dan antibakteri. Penggunaan tisu basah mengalami peningkatan sejak awal Covid-19 hingga masa new normal.(Kajian & Multidisipliner, 2024). Tisu basah yang beredar saat ini terbuat dari serat sintetis berupa serat viscose 30%, serat poliester 70%, dan mengandung plastik hampir 90%. Pemakaian yang cenderung satu kali, dapat menimbulkan masalah lingkungan karena kandungan serat poliester yang sulit terurai(Fay, 1967). Kebutuhan tisu basah yang kian hari kian merangkak naik sebenarnya merupakan peluang usaha yang sangat profitable. Penjualan tissue dapat menjanjikan laba yang cukup besar karena permintaan pasar yang terus meningkat. Namun hal ini menjadi kontraproduktif dengan seruan penyelamatan lingkungan dengan slogan save the earth karena peggunaan plastic yang cukup besar untuk membuat lembaran tisu basah. Oleh karena itu perlu difikirkan sebuah cara dengan prinsip win-win solution, untuk mengatasi permasalahan ini.
Parijoto merupakan buah khas Kudus yang banyak dijumpai di daerah colo. Parijoto (Medinilla speciosa) dikenal sebagai buah dengan kandungan antioksidan tinggi, flavonoid, dan senyawa antibakteri alami. Buah parijoto adalah bagian tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mengobati sariawan, radang, dan diare. Buah parijoto berbentuk kecil dan berwarna merah keunguan dengan rasa cenderung asam dan sepat. Buah parijoto mengandung senyawa fitokimia seperti senyawa fenolik, flavonoid, saponin, tannin, alkaloid, glikosida, dan kardenolin. Salah satu aktivitas farmakologis yang telah teridentifikasi dari buah parijoto adalah sebagai antibakteri.(Sholikhati et al., 2024)
Ampas tebu merupakan limbah dari industri gula yang masih kaya akan serat alami dan memiliki potensi sebagai bahan dasar tisu yang lebih biodegradable dibandingkan dengan tisu basah lainnya(Hermiati et al., 2010). Proses pengolahan tanaman tebu menjadi gula menghasilkan biomassa produk samping yang jumlahnya sangat besar. Selain menghasilkan gula kristal, pabrik gula juga menghasilkan produk-produk samping dan limbah yang tidak diperlakukan dengan benar akan berdampak negatif pada lingkungan (Yogihati, 2016). Ampas tebu adalah hasil dari limbah industri gula atau pembuatan dari air tebu yang belum termanfaatkan dengan baik membawa masalah tersendiri bagi industri gula maupun lingkungan karena dianggap sebagai limbah.
Produk ini bertujuan membuat biodegradable wet wipes dari ampas tebu dengan ekstrak parijoto sebagai antibakteri. Terra soft dapat digunakan sebagai tisu basah anti bakteri untuk membersihkan bagian perabotan atau alat-alat yang sering digunakan dimanapun dan kapanpun sehingga dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan. Terra soft diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menangani masalah-masalah lingkungan dan menjaga kebersihan dari bakteri atau kotoran di berbagai lingkungan.
Berikut ini adalah keunggulan dari Terra Soft:
Antibakteri Alami
Ramah Lingkungan & Biodegradable
Mengurangi Limbah Industri Gula
Alternatif Sehat untuk Kebersihan Sehari-hari
Mendukung Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Nama | : | Mutiara hapsari, S.si.M.si |
Alamat | : | Mlati Kidul RT/RW 06/01 No. 54 Kudus |
No. Telepon | : | +62 856-4190-5184 |