BO-JIB (Botol Ajaib)

Penggunaan minyak jelantah yang berulang kali di rumah tangga dan UMKM dapat berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan. Banyak orang kesulitan mengetahui kapan minyak jelantah tidak lagi layak pakai, yang sering kali mengarah pada risiko kesehatan dan pencemaran lingkungan. 
Rumah tangga dan UMKM menghadapi kesulitan dalam menentukan kualitas minyak jelantah yang digunakan, berisiko mengonsumsi minyak yang sudah terkontaminasi. Hal ini mengarah pada masalah kesehatan salah satunya penyakit kanker dan gangguan kardiovaskular.
Kami mengembangkan BO-JIB (Botol Ajaib), sebuah alat yang dapat mengukur kelayakan minyak jelantah, terutama pada kadar FFA (Free Fatty Acids) atau Asam Lemak Bebas. Alat ini dirancang untuk mendeteksi kualitas minyak dengan cara yang mudah dan cepat, memberikan indikator visual apakah minyak masih aman digunakan atau sudah tidak layak pakai.
Dengan BO-JIB (Botol Ajaib), rumah tangga dan UMKM dapat mengurangi risiko kesehatan akibat penggunaan minyak jelantah yang buruk. Selain itu, alat ini juga membantu mengurangi limbah minyak yang mencemari lingkungan, memberikan solusi praktis dan ramah lingkungan bagi masyarakat.
 

Penggunaan minyak goreng berulang kali masih umum dilakukan di rumah tangga dan UMKM untuk menghemat biaya, meskipun dapat menurunkan kualitas minyak dan berdampak buruk bagi kesehatan. Menurut Yuliarti et al. (2020). Selain itu, Nurhayati (2019) menjelaskan bahwa minyak jelantah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan mengganggu ekosistem. 
Penggunaan minyak goreng berulang kali menyebabkan peningkatan asam lemak bebas, yang terbentuk akibat pemecahan trigliserida selama pemanasan berulang. Menurut penelitian, FFA (Free Fatty Acids) atau Asam Lemak Bebas kadar yang tinggi dapat memicu peradangan, merusak sel, dan meningkatkan risiko penyakit seperti kanker serta gangguan kardiovaskular. Selain itu, proses oksidasi juga menghasilkan peroksida dan senyawa karsinogenik yang berbahaya bagi tubuh. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya ini membuat banyak orang tetap menggunakan minyak hingga warnanya menghitam dan berbau tengik.
Oleh karena itu, diperlukan solusi praktis dan efektif untuk mengatasi masalah penggunaan minyak jelantah yang tidak layak pakai, salah satunya melalui pengembangan BO-JIB (Botol Ajaib). Alat inovatif ini dirancang untuk mendeteksi kelayakan minyak dengan cara yang sederhana dan mudah digunakan, melalui indikator warna yang kami buat ini dapat mencerminkan tingkat kejernihan dan kualitas minyak. Inovasi ini memanfaatkan prinsip dasar kimia dan hanya dengan membandingkan warna minyak dengan indikator warna untuk menandakan kondisi minyak, seperti tingkat oksidasi atau akumulasi senyawa berbahaya yang dapat terjadi selama pemakaian berulang.
Dengan adanya alat ini, masyarakat, terutama di kalangan rumah tangga dan UMKM, dapat lebih mudah menentukan apakah minyak yang digunakan masih aman untuk konsumsi atau sudah mengalami penurunan kualitas yang dapat membahayakan kesehatan. Penggunaan BO-JIB (Botol Ajaib) diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya minyak yang sehat dan mengurangi risiko penyakit yang timbul akibat konsumsi minyak jelantah yang tidak layak.
 

Keunggulan produk BO-JIB (Botol Ajaib) yaitu :
1.    Mampu mendeteksi kadar asam lemak bebas (FFA) dalam minyak goreng dengam hasil yang akurat.
2.    Tidak memerlukan alat laboratarium atau keahlian khusus untuk penggunaannya.
3.    Proses pengujiannya sangat cepat dan praktis, dapat dilakukan langsung dirumah atau tempat usaha.
4.    Membantu mengurangi penggunan minyak jelantah yang tidak terkontrol.
5.    Desain ringkas dan ringan.
6.    Tidak membutuhkan sumber daya listrik.
 

Nama : Richo Kurniawan
Alamat : Jl. Sosrokartono Km.3 Panjang, Bae, Kudus
No. Telepon : 085773566583