Permasalahan pengelolaan sampah di Kabupaten Kudus, khususnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, masih menjadi tantangan besar terutama dalam menangani volume sampah harian yang menyebabkan penurunan kesehatan masyarakat. Penelitian ini mengusulkan solusi inovatif berupa Solar-Powered Trash Compactors yang terintegrasi dengan aplikasi berbasis cloud. Teknologi ini dirancang untuk memanfaatkan energi surya, linear actuator, dan sensor ultrasonik untuk memadatkan sampah secara otomatis serta mengirimkan data kapasitas sampah secara real-time melalui aplikasi monitoring berbasis Internet of Things (IoT). Hasil penelitian meliputi perancangan alat fisik berupa desain 3D menggunakan Blender 4.1 dan pengembangan aplikasi web monitoring berbasis cloud untuk memantau kapasitas sampah. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur peta lokasi untuk mengoptimalkan rute pengangkutan sampah, sehingga memberikan efisiensi dalam pengelolaan sampah dengan mengurangi ketergantungan pada alat berat konvensional. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas operasional dan mendukung keberlanjutan lingkungan sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan inovasi ini, pengelolaan sampah di Kudus diharapkan dapat lebih efisien baik dari aspek operasional maupun dampak lingkungan.
Kata kunci : Trash Compactors, IoT, Pengelolaan Sampah, Teknologi Cloud, Energi Surya
Pengelolaan sampah di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan serius. Banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran optimal dalam mengelola sampah, seperti membuang atau membakar sampah sembarangan tanpa pengelolaan yang memadai. Sementara itu, volume sampah terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) (2024) total timbulan sampah dari 309 kabupaten/kota di Indonesia mencapai 33,54 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, komposisi sampah nasional didominasi oleh sisa makanan yang mencapai 39–40%, diikuti oleh sampah plastik sebesar 19,65%, serta kertas dan karton sebesar 11,18%. Sumber utama timbulan sampah berasal dari aktivitas rumah tangga yang menyumbang 60,44% dari total sampah, disusul oleh aktivitas pasar tradisional sebesar 11,63%. Di Kabupaten Kudus, permasalahan ini semakin nyata. TPA Tanjungrejo, sebagai satu-satunya tempat pembuangan akhir di wilayah ini, sering kali kewalahan dalam menangani volume sampah harian yang mencapai 38.588 ton pada tahun 2021 (Utama, Y.W. dkk., 2021). Permasalahan ini didukung oleh data yang dikutip dari detik.com yang menyatakan bahwa peningkatan volume sampah mencapai 120 ton per hari dan diperparah saat hari lebaran tiba menjadi 175 ton per hari (Aji, 2024). Namun, seiring berjalannya waktu, volume sampah terus menunjukkan tren kenaikan. Data terbaru 2025 dari iNews Pantura mencatat bahwa TPA Tanjungrejo kini menerima sekitar 200 ton sampah setiap hari, meningkat dari rata-rata 175 ton pada tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan volume sampah ini tidak hanya disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk, tetapi juga oleh peningkatan ekonomi dan aktivitas penduduk (Andriyanto dkk., 2023). Meskipun setiap TPA menerapkan sistem 3R dalam pengelolaan sampah, namun efektivitas dan efisiensi pengelolaan terganggu karena alat pengangkut sampah di TPA mengalami kerusakan sehingga menghambat kualitas pelayanan (Kusumaningrum dkk., 2023). Akibatnya, sampah meluber hingga ke jalan-jalan, mencemari udara, dan menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas warga. Situasi ini juga berkontribusi terhadap peningkatan kasus penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan tipes di kalangan masyarakat sekitar. Penutupan TPA oleh warga sekitar sebagai bentuk protes atas pencemaran lingkungan menyebabkan tumpukan sampah di berbagai titik kota, termasuk pasar dan permukiman, yang semakin memperburuk kondisi kebersihan dan kesehatan lingkungan. Berbagai solusi telah dicoba untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah, salah satunya adalah penggunaan alat berat untuk membantu proses pengolahan sampah. Namun, solusi ini memiliki kelemahan karena alat-alat tersebut sering mengalami kerusakan dan membutuhkan biaya perawatan yang tinggi (Wachid, 2020). Sehingga, pendekatan solusi seperti sistem yang dapat mengurangi kapasitas sampah secara masif sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang teknologi Solar Powered Trash Compactors sebagai solusi dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di TPA Tanjungrejo, Kudus, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan.
Keunggulan produk inovasi Trash Compactors (Tempat Sampah Kompaksi): a. Solar-powered Trash Compactors memanfaatkan panel surya sebagai sumber energi utama, sehingga mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional dan mendukung penggunaan energi ramah lingkungan b. Dilengkapi dengan linear actuator dan sensor ultrasonik alat ini dapat medeteksi volume sampah dan secara otomatis memadatkannya. Hal ini memungkinkan tempat sampah menampung lebih banyak sampah sebelum dikosongkan, sehingga mengurangi frekuensi pengangkutan. c. Terintegrasi dengan aplikasi berbasis cloud yang memungkinkan pemantauan kapasistas sampah secara real-time. Dengan sistem ini, petugas kebersihan dapat menerima notifikasi ketika tempat sampah sudah penuh, sehingga proses pengelolaan lebih efektif dan efisien. d. Data kapasitas sampah yang dikirim ke aplikasi membantu dalam menentukan rute pengangkutan yang paling efisien. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional serta emisi karbon dari kendaraan pengangkutan sampah. e. Trash Compactor ini dirancang dalam berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik untuk lingkungan perkotaan maupun TPA. Fleksibilitas ini memungkinakan alat digunakan di berbagai kondisi dan lokasi. f. Dengan penggunaan energi terbarukan dan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien. Produk ini mendukung tujuan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) serta SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Nama | : | Nafar Ja'far Ashidiqi |
Alamat | : | Jl. Lkr. Utara, Kayuapu Kulon, Gondangmanis, Kec. Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59327 |
No. Telepon | : | 0895336790938 |