Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. peneliti memiliki maksud penting pada penelitian ini ialah untuk menciptakan inovasi terbaru dengan memanfaatkan buah bit, tapai, dan pisang menjadi makanan atau minuman yang bermanfaat bagi masyarakat. Terutama pada buah bit yang mana tidak hanya sedikit orang saja yang tidak menyukai buah ini dengan berbagai alasan seperti rasanya yang pahit, sepat, bau tanah, dan lain-lain. Tujuan utama dari penelitian ini ialah memodifikasi buah bit, tapai, dan pisang menjadi ice cream kaya manfaat agar dapat dinikmati dan diminati oleh berbagai kalangan Masyarakat.
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Es krim merupakan produk pangan beku olahan susu yang bersifat semi padat yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan dan agitasi. Es krim dibuat dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim (Ice Cream Mix/ICM) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim (Murcia & Sanchez, 2013). Jenis es krim salah satunya base es krim, soft, dan gelato sering ditemukan dalam bentuk dalam kemasan, maupun disajikan sebagai dessert. Penggemar es krim tidak terbatas, mulai dari anak anak, remaja hingga dewasa. Tingginya permintaan masyarakat membuat es krim menjadi peluang bisnis minuman/dessert baik offline maupun online. Es krim yang terbuat dari bahan dasar susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lain. Es krim yang berbahan dasar susu sapi mengandung lemak jenuh, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan secara tidak langsung akan mengakibatkan serangan serangan jantung maupun stroke (Winarni, 2016).
Pada umunya pembuatan es krim menggunakan susu sapi yang berasal dari protein hewani. Namun, masih ada konsumen pecinta es krim memiliki alergi terhadap protein hewani, susu sapi dapat digantikan dengan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar pembuatan es krim. Selain itu kandungan protein dalam susu kedelai dengan susu sapi hampir sama, jadi es krim dapat dikonsumsi oleh penderita alergi protein hewani (Purnamawati, 2013).
Susu merupakan minuman yang tergolong hampir sempurna dilihat dari zat gizi yang terkandung didalamnya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsinya seperti penderita lactose intolerance. Bagi penderita lactose intolerance, mengkonsumsi susu dapat menyebabkan sakit perut, mual, kejang perut, pengeluaran gas, dan diare. Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kandungan lactose pada susu yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, maka dari itu pembuatan es krim pada penelitian ini menggunakan susu kedelai (Sumarjiana,2011).
Susu kedelai merupakan produk olahan kedelai (Glycine max L. Merrill) yaitu satu jenis kacang kacangan sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, B2, antioksidan, mineral, serat, dan juga isoflavon. Antioksidan pada kedelai dapat memperbaiki tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah. Kelebihan susu kedelai yakni ketiadaan laktosa, sehingga susu kedelai cocok dikonsumi bagi penderita lactose intolerance, dimana si penderita tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi (Santoso, 2009)
Nama | : | AHMAD SETIAWAN |
Alamat | : | DESA SARIREJO RT 07/RW 01, KEC. BOGOREJO, KAB. BLORA |
No. Telepon | : | 082329110541 |