PROGRAM PINTAR

Tingginya depresi pasca melahirkan membutuhkan perhatian dan dukungan yang mumpuni dari keluarga dan juga komunitas, tenaga kesehatan agar para orangtua baru menjadi lebih siap dalam mengasuh anak. Pelayanan Kesehatan jiwa di Puskesmas Kabupaten Klaten selama ini belum memiliki SDM kusus, dokter umum yang mengcover layanan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan nifas jika bidan perlu tindakan lanjutan. Hasil survei dari Mother Hope Indonesia pada bulan Juli 2022 dengan 357 responden tentang provider layanan KIA, hasil survei tentang akses layanan Kesehatan jiwa pada saat pelayanan KIA didapatkan 290 responden belum pernah mendapatkan pelayanan keswa dan 68 responden pernah mendapatkan layanan Keswa pada saat pelayanan KIA. Perlu adanya penguatan terhadap tenaga Kesehatan dalam memberikan edukasi Kesehatan jiwa pada saat memberikan pelayanan KIA.

Metode inovasi yang dilakukan Ikatan Bidan Indonesia Cabang Klaten yaitu memberikan peningkatan kapasitas Bidan di Kabupaten Klaten dan menjadi pioneer Program Ibu Indonesia Tangguh dan Sehat Jiwa Raga (PINTAR) melalui pelatihan dalam memberikan pelayanan Kesehatan mental pada ibu hamil dan ibu nifas yang bekerjasama dengan narasumber ahli. Selain itu juga peningkatan kapasitas kader dalam kesehatan jiwa maternal. Dengan kunjungan rumah oleh bidan pada ibu pasca melahirkan yang mengalami baby blues agar mempersiapkan diri bersama keluarganya perihal pengasuhan anak agar anak tdk menjadi anak stunting.

Hasil yang di dapatkan dalam pelatihan ini para bidan mempunyai bekal dalam edukasi Kesehatan jiwa pada pelayanan Kesehatan ibu dan anak serta dapat melakukan screening awal Kesehatan jiwa pada ibu hamil.Program ini juga berhasil menurunkan stunting dengan pendekatan pada ibu yg depresi dan baby blues

 

    1. Masalah/kebutuhan di masyarakat.

     Periode postpartum dianggap sebagai waktu yang rentan untuk terjadinya gangguan psikologis. Timbulnya masalah gangguan psikologis ditandai dengan adanya kecemasan sampai dengan depresi. Depresi postpartum merupakan suatu gangguan mood yang terjadi setelah melahirkan yang biasanya terjadi 2-6 minggu setelah melahirkan dengan karakteristik yaitu kehilangan minat hampir di semua aktivitas, penurunan berat badan yang signifikan, insomnia atau hypersomnia, agitasi atau retardasi psikomotor, kelelahan atau kehilangan tenaga, kesulitan berfikir (Ardiyanti dan Dinni, 2018).

Depresi antepartum merupakan gangguan mood yang sama seperti halnya pada depresi yang terjadi secara umum pada orang awam, yaitu akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Depresi juga dapat disebabkan oleh adanya perubahan hormon pada kehamilan yang berdampak mempengaruhi psikologis ibu sehingga merasa kesal dan sedih (Kurniawan et al., 2013).

Postpartum depression adalah salah satu kondisi kesehatan jiwa yang kerap dialami para ibu baru, dimana kondisi ibu yang masih berada di masa pemulihan secara fisik tetapi harus mulai mengasuh dan membangun koneksi dengan bayinya. Situasi ini bisa membuat ibu merasa gelisah, dilingkupi perasaan bersalah, hingga putus asa. Angka prevalensi depresi antepartum dan postpartum hampir sama, namun jumlah penelitian yang dipublikasikan tentang pengobatan dan pencegahan depresi postpartum jauh lebih banyak dijumpai daripada artikel publikasi tentang pencegahan depresi antepartum. Depresi postpartum lebih sering diawali dengan adanya depresi antepartum. Depresi antepartum menjadi mediator untuk terjadinya depresi postpartum dan mempunyai risiko yang sama terhadap ibu dan bayinya (Fatmawati dan Mukhoirotin, 2017). Turunnya kecemasan disebabkan adanya peningkatan kemampuan adaptasi saat kondisi hamil setelah mengikuti kelas hamil sebab bertambahnya informasi ibu hamil dari kegiatan kelas ibu hamil (Yuliani and Rochmawati, 2023).

Pelayanan Kesehatan jiwa di Puskesmas Kabupaten Klaten selama ini belum memiliki SDM kusus, dokter umum yang mengcover layanan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan nifas jika bidan perlu tindakan lanjutan. Hasil survei dari Mother Hope Indonesia pada bulan Juli 2022 dengan 357 responden tentang provider layanan KIA menunjukkan bahwa 184 responden pelayanan ke Bidan, 160 responden ke pelayanan dokter SpOG dan 11 responden pelayanan ke dokter umum, hasil survei tentang akses layanan Kesehatan jiwa pada saat pelayanan KIA didapatkan 290 responden belum pernah mendapatkan pelayanan keswa dan 68 responden pernah mendapatkan layanan Kesehatan jiwa pada saat pelayanan KIA. Perlu adanya penguatan terhadap tenaga Kesehatan dalam memberikan edukasi Kesehatan jiwa pada saat memberikan pelayanan KIA untuk mencegah terjadinya depresi post partum pada ibu hamil dan post partum blues pada ibu nifas. Selam aini belum pernah ada pembekalan skill maupun pelatihan bagi bidan dalam pemberian edukasi dan screening pada pelayanan Kesehatan jiwa.

 

    1. Solusi dan inovasi.

     Pemberian edukasi berupa pendidikan kesehatan merupakan upaya promotif dan preventif melalui pemberian informasi kesehatan, dengan harapan masyarakat mengetahui cara memelihara kesehatan serta mampu mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan serta mencari pertolongan yang tepat apabila mengalami masalah kesehatan. Informasi yang didapatkan ibu hamil saat melakukan kunjungan antenatal/kelas hamil dapat berpengaruh terhadap penurunan kejadian depresi karena ibu memiliki koping positif (Kusuma dan Fatmawati, 2019). Mengingat efek perubahan psikologis ini dapat mempengaruhi kehamilan dan dapat berdampak pada kecemasan sampai dengan depresi maka diperlukan upaya pengembangan preventif, promotif dan meningkatkan dukungan keluarga terutama suami dalam memberikan dalam setiap asuhan kebidanan dan menjadi pentingnya deteksi dini pencegahan depresi post partum sejak kehamilan yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh setiap tenaga kesehatan kepada ibu hamil.

     Skrining atau deteksi dini perlu dilakukan pada semua ibu hamil dan ibu pasca persalinan minimal 1 kali untuk mengenali risiko masalah kesehatan jiwa secara dini pada ibu hamil dan ibu pasca persalina. Skrining/deteksi dini masalah kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh dokter, perawat, bidan dan bahkan guru dan kader kesehatan. Ibu hamil dan ibu pasca persalinan adalah termasuk dalam kelompok risiko yang harus dilakukan skrining masalah kesehatan jiwa.

     Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Upaya promotif perlu dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan derajad kesehatan jiwa. Dukungan psikologis awal merupakan bentuk dukungan sosial untuk membantu meningkatkan sumberdaya individu lain dalam upayanya mengendalikan reaksi krisis, mempercepat resolusi situasi krisis yang dialami oleh seorang ibu pada saat masa hamil maupun masa nifas.

     Pelatihan mengenai dukungan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan nifas dalam konteks layanan KIA sangat diperlukan bagi tenaga kesehatanan. Program Ibu Indonesia Tangguh dan sehat raga ini dilakukan pertama kali di Kabupaten Klaten, sehingga Kabupaten Klaten merupakan pioneer pertama program PINTAR.

    1. Sejarah inovasi dan pengembangan inovasi

Sejak tahun 2020 salah satu Bidan Klaten tergabung dalam kegiatan Mother Hope Indonesia, sebagai relawan bidan di Mother Hope Indonesia. Komunitas ini memberi dukungan dan edukasi agar Ibu bisa terhindar dari depresi pasca melahirkan. MotherHope Indonesia adalah organisasi non profit yang bergerak di bidang kesehatan jiwa ibu perinatal. Komunitas ini memiliki visi yaitu menjadi lembaga sosial, kemasyarakatan dan kesehatan yang terpercaya dan berkontribusi dalam meningkatkan status kesehatan jiwa ibu.

Menurut Nur Yanayirah selaku founder & ketua Yayasan MHI, komunitas ini berfokus untuk memberikan dukungan emosional, serta edukasi kepada Ibu hamil dan pasca melahirkan. Terutama bagi Ibu yang mengalami gangguan mood dan depresi pasca melahirkan. Relawan Mother Hope Indonesia perwakilan di Kabupaten Klaten, sudah melakukan survei ke 537 responden ibu hamil di Kabupaten Klaten tentang identifikasi masalah dan permasalahan kesehatan jiwa pada ibu hamil dan pasca melahirkan.

Pada bulan September 2022 Kabupaten Klaten mendapatkan kunjungan dari Yayasan HOPE USA untuk kunjungan kepada ibu hamil. Kabupaten akhirnya menjadi pioneer dalam Program PINTAR (Program Ibu Indonesia Tangguh dan Sehat Jiwa Raga) merupakan program dukungan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan ibu nifas dalam konteks layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mendapatkan pendanaan dari dari Yayasan Project HOPE dengan dukungan Give2Asia (G2A) dan bekerjasama dengan MotherHope Indonesia. Program ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas tenaga kesehatan di Fasyankes baik di puskesmas maupun praktik mandiri.

Pelatihan Batch 1 diawali dengan 40 peserta Bidan yang disebut dengan Bidan Pelopor. Bidan Pelopor merupakan bidan-bidan terpilih di tingkat Kabupaten/Kota yang akan menjadi pelopor implementasi dukungan kesehatan jiwa, sehingga harapannya bisa membagikan pengetahuannya kepada rekan sejawat lain. Bidan-bidan ini dilatih mengenai dukungan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan nifas dalam konteks layanan KIA. Pelatihan ini bisa terlaksana disertai kerjasama dari PC IBI Kab.Klaten dan Dinkes Kab.Klaten. Selain mendapatkan pengetahuan, bidan pelopor juga mendapatkan kredit poin senilai 2 SKP IBI. Hingga saat ini sudah ada 210 Bidan yang sudah terlatih dalam program ini. Dalam kegiatan ini para Bidan merasakan adanya peningkatan skill dalam memberikan edukasi dan sreening pada pelayanan Kesehatan jiwa pada ibu hamil dan masa nifas. Selama 2 hari bidan dilatih cara berkomunikasi dengan pasien dan juga praktik secara mandiri maupun kelompok dengan bermain peran dan menggunakan poster edukasi sebagai alat bantu dalam memberikan edukasi pada ibu hamil dan masa nifas nantinya pada saat memberikan pelayanan.  

Salah satu ide inovatif jangka panjangnya adalah menciptakan sebuah wadah kegiatan sebagai jaringan usaha sosial yang melibatkan bidan sebagai anggota inti. Wadah ini dapat menyediakan layanan kesehatan maternal dan dukungan mental bagi ibu hamil yang mengalami depresi atau baby blues. Selain itu, wadah ini juga dapat mengembangkan program pelatihan dan pendampingan bagi ibu hamil untuk meningkatkan keterampilan dalam mengasuh anak secara optimal guna mencegah stunting. Untuk mendukung ekonomi sirkuler, wadah kegiatan dapat mengintegrasikan praktik-praktik seperti pengolahan makanan berbasis lokal, produksi pakaian bayi ramah lingkungan, atau pertukaran barang bekas yang masih layak pakai antara anggota. Dengan demikian, wadah ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas bidan dan ibu hamil, tetapi juga akan mempromosikan praktik ekonomi sirkuler di masyarakat.

    1. Keunggulan inovasi pada Program PINTAR ini, Kabupaten Klaten merupakan pioneer program yang disusul 2 Kabupaten lainnya yaitu Bantul dan Bandung. Program ini untuk membantu mengatasi permasalahan Kesehatan mental pada ibu hamil dan nifas dengan memberikan edukasi pada tenaga Kesehatan serta nantinya bisa dikembangkan kepada para kader Kesehatan, karena kader merupakan tangan panjang para tenaga Kesehatan  yang paling dekat dengan Masyarakat, sehingga dengan pemberian edukasi terhadap ibu hamil dapat meningkatkan dukungan secara sosial sebagai upaya pencegahan depresi post partum. Pelatihan Program PINTAR ini diawali dengan pelatihan On Job Training bagi 40 Bidan yang nantinya menjadi Bidan Pelopor di Kabupaten Klaten yang akan menjadi fasilitator pada pelatihan selanjutnya bagi para bidan di Kabupaten Klaten. Bidan Pelopor dibekali skill tentang edukasi dan komunikasi oleh seorang ahli yaitu seorang psikolog dan konsultan Anisa Cahyaningrum dan dokter Gina Anindyajati, Sp. KJ staf Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi dan Trauma Psikososial KSM Ilmu Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI. Selain bekal edukasi pelayanan Kesehatan jiwa pada ibu hamil dan masa nifas, para bidan juga mengenal Kelompok Dukungan Sebaya untuk Tenaga Kesehatan. Peran dukungan sebaya ini menimbulkan perasaan keterhubungan karena adanya pengalaman bersama tentang rasa sakit emosional dan psikologis sehingga memungkinkan pemahaman situasi secara empatik dari teman sebaya.
    2. Tenaga kesehatan memerlukan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial dalam melaksanakan tugasnya. Dukungan sebaya diberikan oleh sesama tenaga kesehatan untuk melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/atau mencegah, serta menangani masalah kesehatan jiwa, dan psikososial. Dukungan sebaya merupakan hubungan dua arah yang  berfungsi sebagai bantuan awal, memiliki prosedur asesmen yang jelas, menghargai privasi, dan tersambung dengan layanan rujukan.
    3. Bidan yang sudah terlatih akan menjadi fasilitator pada on job training di Batch berikutnya, yaitu para Bidan Pintar dengan tetap dilakukan pendampingan dan evaluasi oleh para narasumber ahli, hingga saat ini ada 210 bidan di kabupaten Klaten yang sudah terlatih edukasi Kesehatan jiwa pada ibu hamil dan masa nifas baik dari bidan pelayanan fasyankes, dinas Kesehatan, bidan praktik mandiri maupun klinik.
    4. Kader memperoleh ketrampilan dalam peningkatan kapasitas kader dalam pelayanan kesehatan jiwa maternal dengan melakukan screening dan pendampingan dengan menggunakan buku KIA.
    5. Kader memperoleh ketrampilan dalam peningkatan kapasitas kader dalam pelayanan kesehatan jiwa maternal dengan melakukan screening dan pendampingan dengan menggunakan buku KIA, kurang lebih sebanyak 225 kader di wilayah Kabupaten Klaten

Nama : Bekti Sayekti, S.SiT., Bdn., M.Kes
Alamat : Tarubasan, Rt 18, Rw 10, Karanganom, Klaten
No. Telepon : 0856-2840-508