SMADEC (Smart Detector of Food Worthiness)

Di era 5.0 ini, teknologi berkembang sangat pesat yang juga memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Teknologi disertai pengembangan yang baik, akan memunculkan penemuan terbaru sekaligus inovasi terbaru. Penemuan terbaru dari Kota Salatiga dengan produk Smart Detector of Food Worthiness (SMADEC) sebagai bentuk kolaborasi teknologi dan pangan yang berupaya meningkatkan ekonomi dan kesehatan dengan konsep sederhana dan mudah diterapkan. Produk ini adalah kotak makan (Lunch Box) yang bisa mendeteksi makanan apakah masih layak atau tidak untuk dikonsumsi. Berbasis Arduino Uno R3 dengan bantuan sensor gas MQ-2, untuk mendeteksi gas pada makanan yang ada di kotak tersebut. Produk berbentuk kotak makan yang foodgrade sehingga aman digunakan untuk anak-anak, remaja, orang tua hingga lansia. Output yang dihasilkan adalah memberikan informasi kepada pengguna melalui LCD, lampu sehingga memudahkan pengguna

 

 

Kata kunci : penemuan baru, makanan, basi, teknologi

Menurut WHO (World Health Organization) makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk menghasilkan energi sehinnga dapat bermanfaat bagi tubuh. Makanan memiliki berbagai kandungan zat yang masing-masing memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh. Kualitas pada makanan menjadi pertimbangan yang penting ketika memutuskan untuk mengkonsumsinya. Makanan yang berkualitas yaitu makanan yang memiliki kandungan zat yang baik serta apakah masih layak untuk dikonsumsi atau tidak layak konsumsi.

Makanan yang yang tidak layak konsumsi menjadi salah satu faktor penurunan kualitas makanan untuk dikonsumsi. Salah satu penyebab terjadinya keracunan makanan adalah mengkonsumsi makanan yang sudah terinfeksi oleh bakteri, virus, toksin, protozoa atau jamur yang tumbuh sehingga menyebabkan pembusukan pada makanan (Marcela, 2023). Banyak cara untuk mencegah basi pada makanan seperti dengan menyimpan di lemari pendingin, pengeringan makanan dan sebagainya. Akan tetapi, belum ada teknologi yang secara represif mengetahui basi pada makanan. Nanosains mendorong pembangunan teknologi yang berkelanjutan di bidang pangan dan pertanian, yang berdampak pada kesehatan dan lingkungan (Ashraf et al., 2021). Dengan tekonologi yang canggih dan memadai, maka basi pada makanan dapat dideteksi dari gas yang dikelurkan oleh makanan.

Pada era society 5.0, teknologi sudah sangat masif untuk digunakan dan juga telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan pentingnya teknologi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (Zhang et al., 2020). Banyak teknologi di bidang pangan banyak dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia. Maka dari itu, akan sangat bermanfaat apabila dapat digunakan untuk mendeteksi basi pada makanan. Tak hanya memberikan informasi basi pada makanan, namun juga menjadi upaya dalam mencegah keracunan makanan.

Oleh karena itu, upaya tersebut kami realiasasikan dalalm penemuan terbaru produk buatan kami yaitu, “SMADEC (Smart Detector of Food Worthiness)” sebagai kreasi, inovasi, serta kolaborasi pemanfaatan teknologi berbasis Arduino Uno R3. SMADEC adalah kotak makan yang yang rangkai mampu mendeteksi makanan apakah sudah basi atau belum dengan sensor gas MQ-2 pada makanandari gas yang timbul dari makanan. Produk diaktifkan dan menghasilkan output pada LCD dan lampu. Dengan produk berbentuk kotak makan, sehingga memudahkan penggunanaan, produk ini aman digunakan oleh anak kecil hingga lansia, mudah digunakan dan mudah disimpan di rak yang kecil. 

Berdasarkan informasi sumber liputan 6, SMADEC memiliki kemiripan fungsi produk yang sedang dikembangkan oleh Koc University, Turki. Namun, terdapat perbedaan yang sangat penting. Produk tim peneliti Koc University mengunakan teknologi NFC dimana produk digunakan untuk mendeteksi pembusukan pada makanan kaya akan protein. Sementara itu, produk kami menggunakan teknologi Arduino Uno R3 dengan sensor gas MQ-2.

SMADEC memudahan pengguna untuk memilah makanan yang akan dikonsumsi. Dari sisi keberlanjutan, dapat diproduksi secara massal dan diharapkan bisa bekerjasama dengan perusahaan untuk memproduksi produk. Produk ini sangat memungkinkan dikembangkan menjadi teknologi yang lebih canggih dan praktis, sehingga bisa di pasarkan dalam negeri dan luar negeri. Bahan baku yang digunakan mudah ditemukan di laman e-commerce dan toko elektronik sehingga produk ini bisa diterapkan di seluruh lini masyarakat.

Dibandingkan dengan produk senssor yang telah beredar di pasaran memiliki beberapa perbedaan diantarannya:

  • Sensor yang digunakan mengetahui apakah makanan sudah basi atau belum.
  • Menggunakan alat pengukur yakni sensor gas MQ-2
  • Produk akan membantu pelanggan memimalisir keracunan akibat makan makanan tidak layak konsumsi.
  • Dengan produk yang berbentuk kotak makan, bisa langusng digunakan dengan mudah, disimpan menyimpan dan membawa produk.
  • Penggunaan produk yang sederhana dapat dilakukan oleh anak-anak hingga lansia.
  • Dengan mikrokontroler chip UNO R3 SMD CH340 ATMEGA3280, S dan sensor gas MQ-2 menciptakan keakuratan hasil sensor yang handal.

Nama : Wahwa Lailatul Islandi
Alamat : Jl. Lkr. Salatiga No. Km, 2, Pulutan, Kec. Sidorejo, Kota Salatiga
No. Telepon : 089666918116