Soelera Nusantara: Brand Susu Lele Karya Anak Bangsa guna Menjawab Tantangan Pencegahan Stunting di Indonesia melalui Wacana Pangan Berkelanjutan

Produk inovasi susu lele ini dilabeli brand dengan nama “Soelera” singkatan dari Soesoe Lele Nusantara. Sesuai dengan namanya, produk olahan ikan Lele ini diolah menjadi minuman kaya manfaat  yang disebut dengan Susu Lele. Brand Susu Lele Nusantara merupakan pertama dan satu-satunya di Indonesia. Produk olahan Susu dari bahan baku Ikan Lele ini, dinarasikan bergerak dalam bidang industri kreatif rumah tangga karena memiliki keunggulan sisi ekonomis yang bernilai teknologi tepat guna yang membawa kebermanfaatan.. Kami merupakan yang pertama dalam menyosialisasikan industri kreatif mengenai pangan berkelanjutan terkait Susu Lele ini dalam brand Soelera. Diawali dengan terinspirasi oleh formula gizi suplemen Lele berbentuk cair yang telah dirumuskan dua dekade sebelumnya oleh Thustha Hadi, Joko Winarno, dan Moch. Zaenal Muttaqin dari Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, Yogyakarta pada tahun 1998, Soelera menciptakan kembali suplemen Lele Cair menjadi Olahan Susu yang nikmat. Melihat inspirasi tersebut, Soelera melakukan riset lapangan untuk menciptakan formula lele secara mandiri dengan berbahan baku jenis Lele Gedhe yang memiliki kandungan air lebih tinggi dan cocok sebagai bahan baku pembuatan produk. Penemuan kami inilah yang kami sebut dengan Olahan Susu Lele. Olahan Susu Lele ini diyakini mampu mencegah stunting karena memiliki gizi yang tinggi. Melalui resep yang telah diuji secara mandiri, dengan menentukan brand image, kami siap menciptakan inovasi industri kreatif rumah tangga di seluruh Indonesia, terkhusus di Kota Tegal. Penelitian dan gagasan ini tentu masih akan terus dikembangkan secara lebih lanjut. Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya Pemerintah dalam pengimplementasian masif di masyarakat. 

 

Gizi menjadi permasalahan utama yang terjadi pada balita dalam tatanan kependudukan. Stunting menjadi permasalahan gizi utama yang terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Stunting dapat didefinisikan sebagai masalah gizi akibat kekurangan asupan gizi dari makanan yang berlangsung cukup lama (Adriani et al., 2017). Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, pada tahun 2022 tingkat stunting di Indonesia mencapai angka 27,7% pada anak di bawah usia lima tahun. Persentase tingginya angka stunting tersebut menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di masa pertumbuhan mereka. Seiring kita menggali lebih dalam ke dalam isu ini, muncul pertanyaan etis dan sosial yang memerlukan refleksi lebih lanjut. Bagaimana kita dapat mengembangkan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk mengatasi stunting? Bagaimana dampaknya terhadap generasi yang sedang tumbuh dewasa, dan bagaimana kita dapat memberdayakan komunitas untuk mengambil peran dalam mewujudkan perubahan?

      Inovasi susu lele "Soelera" merupakan respons terhadap isu stunting di Indonesia. Produk inovasi susu lele ini dilabeli brand dengan nama “Soelera” singkatan dari Soesoe Lele Nusantara. Nama ini sebagai identitas dari inovasi susu lele, yang terinspirasi dari suplemen lele berbentuk cair dari penemuan sebelumnya oleh Joko Winarno, Instalasi Gizi RS. Sardjito pada tahun 1998. Formula ini diperkenalkan pada seminar gizi dan dicobakan kepada anak-anak karyawan Instalasi Gizi RS. Sardjito. Kemudian, rencana narasinya akan diberikan pada pasien di RS Sardjito, namun terhenti oleh faktor yang tidak dapat di kontrol. Mengingat pemaparan Dokter Endy Paryanto P.H., Sp.A., Kepala Instalasi Gizi RS Sardjito, gizi formula lele (IGRSS) di penelitian sebelumnya, bahwa formula tersebut mendekati komposisi air susu ibu (ASI) dan susu sapi, meski formula ini tak memiliki zat anti bodi terbaik yang dimiliki ASI. Selain itu, formula lele IGRSS, mengandung energi 456,95 kalori, Kandungan karbohidrat 75,6 miligram setiap 600 mililiter dalam formula lele, yang terlalu tinggi untuk bayi di bawah usia 4 bulan (Tempo, 1998). Melihat inspirasi tersebut, Soelera melakukan riset lapangan dan menciptakan formula lele yang lebih baru. Formula lele ini dapat dijadikan alternatif pengganti susu dengan komposisi gizi yang bagus.  Sehingga atas inspirasi tersebut, kami memutuskan untuk menciptakan langsung inovasi Susu dari Ikan Lele. Kami menciptakan kembali formula baru dengan inovasi bahan baku Lele Gedhe yang memiliki kandungan air lebih tinggi dan cocok sebagai bahan baku pembuatan produk. Penemuan kami inilah yang kami sebut dengan Susu Lele. Melalui resep yang telah diuji secara mandiri, dengan menentukan brand image, kami siap menciptakan inovasi industri kreatif rumah tangga di seluruh Indonesia, terkhusus di Kota Tegal. Kami memutuskan untuk menciptakan brand dengan produk Susu Lele dengan melakukan riset produk dan kebutuhan di masyarakat dengan mengusahakan perluasan jangkauan distribusi. Soelera Nusantara menjadi suatu inovasi yang baru dengan mengadakan penyelarasan terhadap perkembangan pembudidayaan lele di Indonesia. Jenis lele untuk Susu Lele, kami menggunakan Lele Gedhe. Lele tersebutpun saat ini sedang marak dibudidayakan dan diperkenalkan pada khalayak ramai. Jika temuan formula sebelumnya menggunakan lele yang berukuran standar, produk kali ini menggunakan jenis lele gedhe unggulan yang cocok dijadikan susu. Menurut Khairuman & Khairul (2002) ikan lele berukuran besar memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang tinggi, mempunyai rasa daging yang enak dan kandungan gizi yang tinggi. Ikan lele berukuran besarr memiliki kadar protein cukup tinggi, yaitu 17,7-26,7% dan lemaknya berkisar 0,95-11,5% (Nurilmala, Nurjanah, & Utomo, 2009). Rosa, Bandara, & Nunes (2007) menyatakan bahwa ikan lele dikelompokkan dalam bahan pangan berprotein sedang dengan lemak rendah.  Ikan lele juga mengandung karoten, vitamin A, fosfor, kalsium, zat besi, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, dan kaya asam amino. Menurut keterangan Rohimah, Etti, & Ernawati (2014) kandungan komponen gizi ikan lele mudah dicerna dan diserap oleh tubuh manusia baik anak-anak, dewasa maupun orang tua. 

     Produk Soelera pada tahun 2024, akan menjangkau pasar secara lebih luas lagi di berbagai kalangan dan diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru melalui UMKM sebagai peluang pengembangan inovasinya atau yang dikenal dengan industri kreatif rumah tangga. Tentu, Susu lele perlu dikenalkan lebih lanjut pada masyarakat melalui adanya sosialisasi gizi di desa maupun program posyandu di puskesmas, untuk meningkatkan minat terhadap olahan ini karena masih banyaknya anggapan bahwa susu lele yang masih terdengar tabu di telinga masyarakat. Digitalisasi juga akan digencarkan secara masif demi mendukung upaya membumikan Susu Lele di Indonesia sebagai ikhtiar pencegahan stunting melalui olahan susu bergizi tinggi. 

 

Keunggulan inovasi berisi:

Pembaharuan yang ditawarkan dan perbedaan bila dibandingkan dengan penemuan sebelumnya yang sejenis. Dalam arti ini, Inovasi produk susu lele Soelera ini terletak pada bahan baku utama yakni Lele Besar (gedhe) yang memiliki daging tebal yang dapat dijadikan susu karena memiliki kandungan air yang tinggi. Lele besar (gedhe) saat ini sedang gencar dibudidayakan oleh para petani lele. Produk kali ini menggunakan jenis lele unggulan yang cocok dijadikan susu yang kaya akan gizi. Cita rasa daging lele besar yang memiliki 6 kadar air lebih tinggi dari lele ukuran standar menjadikan lele besar dapat menjadi bahan utama produk unggulan susu lele. Produk Soelera ini akan menjangkau pasar secara lebih luas lagi di berbagai kalangan dan diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Terlebih, inovasi Brand Susu Lele merupakan industri kreatif rumah tangga yang memiliki keuanggulan dengan membawa manfaat besar, diantaranya: 

 

1. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Industri Brand Susu Lele dirancang agar terintegrasi dengan komunitas lokal, memberikan peluang ekonomi dan pekerjaan kepada penduduk setempat.

 

2. Keterlibatan Komunitas: Produksi Susu Lele di tingkat rumah tangga dapat melibatkan anggota komunitas secara langsung, memperkuat hubungan antarwarga dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.

 

3. Kerajinan dan Keunikan: Produk dari industri susu Lele sering memiliki sentuhan kreatif dan keunikan yang sulit dicapai dalam skala industri besar, meningkatkan nilai seni dan kualitas produk.

 

4. Fleksibilitas Pekerjaan: Pekerjaan di industri Susu Lele rumah tangga memberikan fleksibilitas waktu dan lokasi, memungkinkan individu untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tanggung jawab keluarga atau kebutuhan pribadi.

 

5. Pengurangan Emisi Karbon: Dengan menghindari skala produksi besar, industri Susu Lele dapat membantu mengurangi emisi karbon yang terkait dengan transportasi dan proses produksi massal.

 

6. Keberlanjutan Sosial: Dengan mendukung industri Susu Lele, masyarakat dapat memelihara tradisi dan keterampilan lokal serta mempromosikan keberlanjutan sosial dan budaya.

 

Nama : Annisa Berliana Redina Putri
Alamat : Jl. Sindoro, GG. 2, No. 5, Kalibuntu, Panggung, Tegal Timur, Kota Tegal
No. Telepon : 08976223774