Kemampuan berpikir kreatif menjadi salah satu kemampuan esensial yang diperlukan di abad 21. Kemampuan berpikir kreatif siswa di SMP Negeri 3 Rembang masih rendah. Hasil tes pendahuluan menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Rembang adalah dari skor maksimal . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengembangan bajar matematika bernuansa STEM terintegrasi Challenge Based Learning berbantuan geogebra. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan model 4D. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Rembang sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII C SMP Negeri 3 Rembang sebagai kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket, dan tes. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini mengikuti tahapan model 4D, yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate. Diharapkan bahan ajar matematika volume bangun ruang sisi datar bernuansa STEM terintegrasi Challenge Based Learning berbantuan geogebra yang dikembangkan mendapatkan tingkat kelayakan dari seluruh ahli dan praktisi dengan kriteria sangat layak, mendapatkan kriteria sangat baik pada uji keterbacaan, dan efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Selain itu, diharapkan bahan ajar yang dikembangkan mendapatkan respon sangat positif dari siswa. Dengan diterapkannya bahan ajar tersebut diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Kata Kunci: Challenge Based Learning, Geogebra, Kemampuan Berpikir Kreatif, Pengembangan Bahan Ajar Matematika, STEM.
Abad ke-21 merupakan abad yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut sumber daya manusia untuk menguasai berbagai bentuk kemampuan, salah satunya yaitu kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan berpikir yang menghasilkan pandangan baru dari suatu permasalahan dan menghasilkan berbagai macam jawaban (Widyastuti et al., 2018). Kemampuan tersebut menjadi sesuatu yang sangat urgent dimiliki siswa karena dengan berpikir kreatif, siswa mampu memandang dunia dari berbagai sudut pandang sehingga menimbulkan solusi-solusi baru untuk menyelesaikan suatu masalah dalam kehidupan nyata.
Kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Rembang belum dapat dikembangkan secara optimal. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu guru pengampu mata pelajaran matematika yang menegaskan bahwa dalam pembelajaran matematika, siswa belum dilatih untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan beberapa alternatif penyelesaian. Hal lain juga diungkapkan oleh siswa dalam hasil wawancara yang menyebutkan bahwa siswa merasa kesulitan ketika menyelesaikan permasalahan matematika yang berkaitan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Siswa akan lebih merasa kesulitan ketika harus menyelesaikan masalah kontekstual tersebut dengan menggunakan cara penyelesaian yang berbeda sehingga kemampuan berpikir krearif siswa belum dapat berkembang secara optimal. Hal tersebut diperkuat dengan hasil tes pendahuluan terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa yang menunjukkan bahwa bahwa rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Rembang masih tergolong rendah yaitu 20,76 dari skor maksimal 100 .
Berdasarkan fakta tersebut, diperlukan adanya inovasi dalam pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan berpikir kreatif tidak akan tercapai dengan sendirinya tanpa adanya dukungan fasilitas bahan ajar yang berkualitas dan sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa (Kharisma & Asman, 2018). Bahan ajar berbasis masalah kontekstual dapat mempermudah siswa dalam memahami materi matematika dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa (Harahap et al. 2021). Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pengembangan bahan ajar matematika sebagai salah satu sumber belajar yang mampu memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami materi pelajaran matematika.
Pengembangan bahan ajar berbasis konteks dapat dilakukan salah satunya dengan nuansa STEM. Nuansa STEM tersebut juga selaras dengan tren yang ada saat ini. STEM merupakan suatu akronim dari science, technology, engineering, and mathematics (Pimthong & Williams, 2018). Bahan ajar bernuansa STEM akan memberikan pengaruh positif bagi siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif karena nuansa STEM berperan sebagai konteks yang memberikan kebermaknaan atau hal-hal menarik yang sedang menjadi tren untuk menjadi bahan diskusi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pengimplementasian nuansa STEM dalam pembelajaran memiliki kekuatan untuk mendukung pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Pengembangan bahan ajar dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa perlu didukung dengan model pembelajaran yang sesuai. Salah satu model pembelajaran yang dapat diintegrasikan dalam bahan ajar matematika bernuansa STEM adalah Challenge Based Learning (CBL). CBL merupakan bagian dari pembelajaran berbasis masalah di mana masalahnya realistis dan alami (Johnson & Adams, 2011). Pembelajaran dengan model CBL mendorong siswa untuk lebih aktif bertanya dan menemukan solusi inovatif atas tantangan yang diberikan. Dengan diimplementasikan model pembelajaran ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa.
Pengembangan bahan ajar yang inovatif dapat dilakukan dengan berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi. Dalam praktek pembelajaran matematika di sekolah, guru perlu memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi salah satunya dengan geogebra untuk memudahkan dalam penyampaian materi pembelajaran di kelas. Pemanfaatan geogebra sangat cocok digunakan dalam bidang geometri pada materi bangun ruang sisi datar. Penggunaan geogebra dapat merubah pembelajaran geometri menjadi lebih menarik karena mampu memvisualisasikan obyek-obyek geometri menjadi nyata sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang disampaikan. Pembelajaran berbantuan geogebra dapat menstimulus siswa untuk berpikir kreatif memecahkan permasalahan (Purwasih et, al., 2022).
Berdasarkan uraian di atas, dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan bahan ajar matematika bernuansa STEM terintegrasi Challenge Based Learning berbantuan geogebra terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa”. Pengembangan bahan ajar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa untuk menghadapi berbagai tantangan di abad ke-21.
Penelitian ini merupakan penelitian ilmiah asli bukan hasil plagiasi dari karya ilmiah orang lain, walaupun sebelumnya telah ada penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini. Ardiansyah et al. (2018) telah melakukan penelitian tentang kemampuan berpikir kreatif dalam setting Challenge Based Learning. Perbedaan pada penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah ditambahkannya nuansa STEM dan diintegrasikan dengan ICT berupa geogebra pada bahan ajar yang dikembangkan. Vistara et al. (2022) telah melakukan studi literatur terkait Problem Based Learning berorientasi STEM Context terhadap kemampuan berpikir kreatif. Perbedaan studi literatur tersebut dengan penelitian ini adalah penggunaan model Challenge Based Learning bernuansa STEM dan berbantuan ICT berupa geogebra. Sugandi et al. (2021) telah melakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS menggunakan deduktif induktif berbantuan geogebra dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pengembangan bahan ajar yang menggunakan model Challenge Based Learning bernuansa STEM berbantuan geogebra. Pada penelitian ini dilaksanakan dengan pengembangan bahan ajar matematika bernuansa STEM terintegrasi Challenge Based Learning berbantuan geogebra terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Inovasi ICT pada penelitian ini adalah pengintegrasian geogebra pada bahan ajar yang dikembangkan. Geogebra tersebut digunakan untuk memvisualisasikan bangun ruang sisi datar secara 3D dan untuk menemukan konsep volume bangun ruang sisi datar. Geogebra tersebut dapat diakses melalui link yang sudah tersedia dalam bahan ajar. Melalui inovasi ini siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatifnya melalui challenge yang diberikan dan mendapatkan kebermaknaan dalam belajar melalui nuansa STEM, dan dapat menggunakan media geogebra 3D sebagai bentuk pemanfaatan teknologi.
Nama | : | Cici Rayagura Rahmatillah, S.Pd |
Alamat | : | Desa Kumendung RT 01 RW 04 Kec./Kab. Rembang Provinsi Jawa Tengah |
No. Telepon | : | 082331530692 |