Stunting, masalah kesehatan serius yang memengaruhi jutaan anak di Indonesia, dipicu salah satunya oleh kekurangan zinc. Proposal ini hadir untuk menawarkan solusi inovatif: Yoliyo, yogurt bekatul beras organik yang diperkaya dengan zinc.
Yoliyo diciptakan untuk meningkatkan asupan zinc pada anak-anak usia balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, dengan harapan membantu mencegah stunting di Indonesia.
Terbuat dari susu sapi segar dan bekatul beras organik Nutri Zinc, Yoliyo diformulasikan khusus untuk kebutuhan nutrisi anak.
Yoliyo diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dan solusi inovatif bagi kesehatan anak-anak Indonesia dan berkontribusi pada penurunan angka stunting di negara ini menuju Indonesia Emas 2045.
Kata Kunci: Yogurt, bekatul beras organik, nutri zinc, stunting, pencegahan stunting, gizi anak
Kebutuhan gizi merupakan salah satu kunci bagi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu masalah gizi yang menjadi fokus pemerintah bahkan dunia saat ini adalah stunting pada balita.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, tercatat prevalensi stunting rata-rata nasional sebesar 21,5%. Angka ini menunjukkan adanya penurunan prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir (2013-2023). Akan tetapi, progres ini belum dapat memenuhi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024 yang menargetkan prevalensi stunting sebesar 14% pada tahun 2024
Dampak Stunting pada Masa Depan Anak
Kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan kognitif anak akibat kekurangan gizi kronis, memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang yang serius pada kesehatan anak.
Dampak Jangka Pendek:
Dampak Jangka Panjang:
Dampak Lainnya:
Ada empat faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting:
Stunting di Kabupaten Boyolali
Dilansir dari laman resmi Kabupaten Boyolali, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Boyolali menjelaskan bahwa angka kasus stunting di Kabupaten Boyolali berada di angka 6,86% atau 4.137 balita. Angka tersebut menurun pada April 2023 sebesar 6,7% atau sebanyak 3.856 balita.
Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Boyolali menurunkan prevalensi stunting merujuk pada program Intervensi Program Gizi Spesifik yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) melalui Gerakan 1.000 Hari Pertama Kegiatan (HPK).
Program tersebut antara lain:
Bentuk Dukungan UMKM Boyolali dalam Intervensi Program Gizi Spesifik
Dengan luas wilayah sebesar 1.080,93 km2, Kabupaten Boyolali memiliki memiliki potensi sumber daya alam biotik yang luar biasa.
Dari sektor peternakan, Kabupaten Boyolali dikenal masyarakat luas dengan julukan ‘Kota Susu’. Bersumber dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali yang dilansir pada Katalog 1102001.3309 Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali. Disebutkan pada tahun 2022 produksi susu di Kabupaten Boyolali menembus angka 50.547.006 liter yang dihasilkan dari 60.704 ekor sapi perah (dairy cattle). Kecamatan penyumbang produksi susu sapi perah ini berasal dari Selo, Ampel, Gladagsari, Cepogo, Musuk, Tamansari, Boyolali, dan Mojosongo.
Selain peternakan, potensi Kabupaten Boyolali juga disumbang oleh sektor pertanian. Produksi padi di Kabupaten Boyolali dari Januari hingga Desember 2022 sebesar 293.909,04 ton Gabah Kering Giling (GKG) setara dengan 169.015,08 ribu ton beras. Data tersebut bersumber dari Katalog 5203027.3309 dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali Tahun 2023.
Melihat potensi yang terdapat di Kabupaten Boyolali dan program pemerintah pusat hingga kabupaten dalam membuat kebijakan dan regulasi percepatan penurunan stunting maka proposal ini kami susun dan ajukan.
Proposal inovasi ini adalah bentuk kemitraan strategis antara:
Pertama, Perkumpulan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini Mandiri Jaya, terletak di Kecamatan Banyudono. Sejak 2015, KWT Kartini Mandiri Jaya telah mengolah susu segar sapi Boyolali menjadi yogurt yang sangat disukai anak-anak.
Kedua, Kelompok Tani Pangudi Bogo yang bergerak di bidang pertanian organik sejak tahun 2005. Lebih dari 80 petani organik menggarap 49 hektar sawah dan menghasilkan 80 ton Gabah Kering Giling (GKG) untuk tiga kali panen dalam setahun, berada di Kecamatan Mojosongo.
Bentuk kemitraan strategis menghasilkan inovasi baru berupa yogurt bekatul beras organik. Yogurt Yoliyo adalah produk olahan susu yang dibuat dengan proses fermentasi dengan menggunakan bakteri asam laktat lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophillus dengan atau tanpa penambahan bakteri asam laktat lainnya ditambah dengan bekatul beras organik beras organik nutri zinc.
Model kolaborasi kemitraan dan inovasi dalam proposal ini semoga bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Keunggulan inovasi Yogurt Yoliyo adalah pada penggunaan bekatul beras Nutri Zinc sebagai bahan perpaduan olahan yogurt.
Hal ini selaras dengan kebijakan Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan bahwa pemerintah telah menerbitkan daftar 100 kabupaten dengan permasalahan stunting yang perlu segera ada penanganan. Pemerintah telah berupaya mengatasi masalah kekurangan gizi yaitu dengan fortifikasi (pengayaan pangan), namun hal itu tidak cukup menyelesaikan masalah,
Salah satu faktor kekerdilan (stunting) adalah kekurangan zat gizi. Sehingga pada tahun 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan IRRI dan Harvest Plus turut berkontribusi nyata dalam mengatasi stunting, salah satunya dengan melepas padi dengan kandungan Zn tinggi dengan nama Inpari IR Nutri Zinc (Balai Benih Padi, 2019).
Padi Inpari Nutri Zinc mengandung zat besi/zinc (Zn) mencapai 34,51 ppm. Artinya, dalam 1 juta bagian Padi Inpari Nutri Zinc, terdapat 34,51 bagian zat besi/zinc (Zn).
Zinc atau seng (Zn) adalah mineral yang memiliki peranan sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Ada beberapa manfaat zinc antara lain:
Bekatul (rice bran) adalah lapisan terluar dari kulit beras yang terlepas pada saat penggilingan. Persentase bekatul yang dihasilkan dari gabah yang digiling berkisar antara 5% – 10%. Persentase ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis atau varietas padi, proses atau teknik penggilingan, dan pengaturan mesin penggiling.
Meskipun bekatul kaya nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Namun pada umumnya, pemilik penggilingan padi belum melirik potensi bekatul yang sebenarnya dapat dikembangkan sebagai sumber olahan bahan pangan sehat dan mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Potensi yang besar terhadap produksi susu dari sektor peternakan sapi perah maupun bekatul dari sektor pertanian tentu akan memberikan ‘value’ ekonomi lebih bagi peternak maupun petani jika diolah dalam bentuk pangan yang inovatif dan organik (sehat).
Nama | : | Tentra Nela Putri |
Alamat | : | Kunden RT 003 RW 003 Banyudono, Banyudono, Boyolali |
No. Telepon | : | 0877-6710-8323 |