Masalah umum yang paling rentang di derita masyarakat luas adalah karies gigi. Bakteri yang paling umum menyebabkan kerusakan gigi adalah Streptococcus Mutas. Stevia sebagai pemanis rendah kalori memiliki sifat bakteriostatik dan bacteriocidal bermanfaat bagi kesehatan mulut dan menghilangkan kerusakan gigi serta radang gusi. Tanaman yang tumbuh di Indonesia sebagian besar dapat digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai tanaman obat yaitu belimbing wuluh ( Averhoa bilimbi L.). Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif sebagai antibakteri yang dianggap lebih aman, efektif dan murah. Manfaat buah belimbing wuluh sebagai obat untuk sariawan, sakit perut, gusi berdarah dan sakit gigi berlubang. Buah belimbing wuluh mengandung golongan senyawa oksalat, minyak menguap fenol, flavonoid dan pektin. Flavonoid merupakan senyawa aktif antibakteri yang terkandung dalam buah belimbing wuluh. Flavonoid juga dapat menghambat aktivitas enzim glukosiltransverase (GTF) dari Streptococcus Mutas yang dapat mencegah karies gigi serta beberapa penyakit periodontal yang diakibatkan oleh adanya plak gigi. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak belimbing wuluh dan ekstrak daun stevia ke dalam bentuk sediaan pasta gigi herbal dan untuk mengetahui efektivitas pasta gigi herbal belimbing wuluh dengan pemanis alami daun stevia yang meliputi uji organoleptic, uji pH, dan uji homogenitas.
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak ditemukan adalah karies gigi. Karies gigi adalah salah satu penyakit gigi dan mulut yang umum ditemukan pada masyarakat di seluruh dunia dan perlu biaya mahal untuk perawatannya (Marsh, 2003). Kesehatan gigi dan mulut sangat mempengaruhi kesehatan tubuh karena kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral yang tidak dapat di pisahkan dari kesehatan tubuh secara umum. Salah satu penyakit kesehatan gigi dan mulut yang mendominasi di Indonesia adalah karies gigi atau gigi berlubang (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Menurut Pusdatin Kemenkes (2018), prevalensi karies gigi di Indonesia adalah 88,8% dengan prevalensi karies akar adalah 56,6%.
Menurut Badan Standar Nasional-SNI16-4767-1998, pasta gigi adalah produk semi padat yang terdiri dari campuran bahan penggosok, bahan pembersih, dan bahan tambahan yang digunakan untuk membantu membersihkan gigi tanpa merusak gigi maupun membran mukosa dari mulut. Pasta gigi adalah bahan yang berfungsi untuk membantu menjaga kesehatan rongga mulut dan sebagai pembersih gigi berbentuk pasta yang dipakai dengan cara dioleskan. Pemilihan pasta gigi selain untuk membersihkan gigi juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan karies gigi seperti Streptococcus mutans.
Saat ini fluoride merupakan bahan utama dalam pasta gigi yang digunakan untuk mencegah karies pada gigi (Yuliastri et al., 2019). Menelan fluoride secara terus menerus dapat menimbulkan efek samping seperti dental fluorosis. Penggunaan bahan alam sebagai bahan alternatif perlu dikembangkan untuk membuat sediaan pasta gigi yang sehat. Penambahan herbal pada pasta gigi dapat menghambat pertumbuhan plak (Puspitasari et al., 2018). Salah satu alternatif pengganti fluoride adalah belimbing wuluh.
Belimbing wuluh adalah buah yang kaya manfaat. Pada umumnya belimbing wuluh hanya dimanfaatkan untuk pembuatan sayur pada makanan. Namun, tidak semua makanan menggunakan belimbing wuluh sehingga belimbing wuluh banyak terdapat di pasaran dengan harga jual yang murah. selain itu, buah belimbing wuluh mudah di budidayakan di kalangan masyarakat. Pada kenyataannya, buah belimbing wuluh
memiliki kandungan yang juga kaya manfaat. Salah satu upaya pemanfaatan buah belimbing wuluh adalah sebagai bahan aktif pembuatan pasta gigi.
Buah belimbing wuluh mengandung banyak vitamin c alami yang berguna sebagai penambah daya tahan tubuh dan perlindungan terhadap berbagai penyakit. Belimbing wuluh mempunyai kandungan unsur kimia yang disebut asam oksalat dan kalium. Selain itu buah belimbing wuluh mengandung golongan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid dan pektin. Flavonoid merupakan senyawa yang terkandung dalam buah belimbing wuluh.
Stevia (Stevia rebaudiana) adalah pemanis pengganti sukrosa alami yang diekstrak dari daun stevia dan bermanfaat untuk melawan karies gigi. Stevia memiliki rasa manis 300 kali lebih manis dari sukrosa (Kovacevic et al., 2018). Selain sebagai pemanis, stevia sendiri mempunyai banyak senyawa yang terkandung antara lain alkaloid, saponin, tanin, fenolik, terpenoid, steroid, dan glikosida yang memiliki manfaat salah satunya sebagai antibakteri (Rifai et al., 2019). Daun stevia sangat kaya akan senyawa terpenoid dan flavonoidnya sehingga memiliki keefektifan untuk digunakan sebagai obat antibakteri (Sichani et al., 2012). Sifat bakteriostatik dan bactericidal pada stevia bermanfaat bagi kesehatan mulut dan menghilangkan penyebab kerusakan gigi serta radang gusi. Kadar kalsium yang terkandung dalam stevia juga cukup tinggi sebesar 464,4 mg/100g, dapat dikatakan bahwa stevia sebagai sumber kalsium yang bermanfaat untuk kesehatan tulang dan gigi (Saputro et al., 2020). Dengan banyaknya kandungan yang terkandung dalam stevia, tanaman ini sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh selain rendah kalori, sebagai antibakteri, dan juga sebagai sumber kalsium yang baik untuk tubuh (Harismah et al., 2017).
Keunggulan produk inovatif Delisa yang kami buat yaitu:
1. Menggunakan bahan alami sebagai bahan aktif sehingga aman digunakan 2. Menggunakan pemanis alami rendah kalori dan tinggi kalsium
3. Pasta gigi dalam kemasan yang mudah dibawa dan mudah dipakai 4. Harga terjangkau
Nama | : | Petrus Nugroho Djoko Santoso |
Alamat | : | Jl. Selat Karimata No. 175 RT 01/RW 02, Kel. Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara |
No. Telepon | : | 082133594509 |