Oesodo tea

Gaya hidup masyarakat modern yang cenderung tidak sehat, meningkatkan kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Hipertensi, Diabetes Militus, Kolesterol, dan Asam urat. Menurut data WHO tahun 2021, diperkirakan ada sekitar 41 juta orang yang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit tidak menular. 

 Dibutuhkan pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular (PTM) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menurunkan angka kesakitan, kacacatan, dan keamtian akibat PTM. Oleh karena itu, dibuat dibuat kreasi dan inovasi di bidang kesehatan berupa teh herbal dengan bahan baku yang mudah dan banyak dijumpai dimana saja terutama di Kota Pekalongan sebagai bentuk pemanfaatan kearifan lokal dan UMKM Kota Pekalongan, yaitu alang-alang, jahe putih, dan seledri. Produk ini diberi nama “Oesodo Tea”.  

Tahapan yang dilakukan, yakni: 1) pembuatan formula, 2) menguji formula, 3) Dan menguji reagen. Analisis teh herbal meliputi organoleptik menggunakan uji peringkat dengan hasil penelitian: Formula teh paling banyak disukai adalah formula II, dengan perbandingan 500 mg serbuk alang-alang dibanding dengan 500 mg serbuk daun jahe putih, dan 250 mg serbuk daun seledri.   

Hasil skrining fitokimia membuktikan : 1) Serbuk alang-alang mengandung senyawa bioaktif alkaloid, flavanoid, steroid,tanin, dan triterpenoid, 2) Serbuk jahe putih mengandung Flavanoid, alkaloid, steroid, tanin, glikosida, dan triterpenoid, 3) Serbuk seledri mengandung Flavanoid, alkaloid, tanin 1%, minyak asiri 0,033%, flavo-glukosida (apin) apigenin, dan vitamin A,B,C. 

Kemasan Oesodo Tea dibuat dengan bahan dasar pelapah pisang kering. Tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan plastik, meningkatkan estetik, dan lebih ramah lingkungan

Indonesia gudangnya tanaman herbal, dengan keanekaragaman flora yang melimpah. Dari Sabang hingga Merauke menyimpan berbagai tanaman obat yang memilki nilai khasiat tetapi potensi sumber daya alam yang tersedia itu belum dimanfaatkan secara optimal.

Selain itu, gaya hidup masyarakat modern yang cenderung tidak sehat, meningkatkan kejadian Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Hipertensi, Diabetes Militus, Kolesterol, dan Asam urat. Dalam mengatasi masalah tersebut, pilihan masyarakat untuk kembali ke alam dengan memanfaatkan tanaman obat, semakin meluas. 

Karena kurangnya pemanfaatan secara optimal, disertai gaya hidup masyarakat modern yang cenderung tidak sehat maka kami tertarik untuk membuat inovasi teh celup tiga komposisi alang-alang, jahe putih, dan seledri yang baik dan bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan yang diberi nama “Oesodo Tea”. Oesodo diambil dari bahasa Sansekerta artinya kesehatan, sedangkan tea artinya teh. Oesodo tea diartikan sebagai teh kesehatan.

Teh adalah minuman yang sering dikonsumsi sehari-hari. Oleh karena itu, produk yang kami buat ini aplikatif di masyarakat dan mudah dalam penggunaanya. Selain dikonsumsi sebagai minuman yang menyegarkan, teh memiliki banyak khasiat yang memberikan dampak positif bagi tubuh. 

Produk teh tidak hanya dari pucuk daun tanaman teh, namun dapat dihasilkan dari tanaman herbal. Serbuk alang-alang (Imperta Cylindrica (L.) Beauv), Jahe Putih (Zingiber officinale var. Amarum), dan Seledri (Apium graviolens L.). Kombinasi ketiga bahan tersebut dapat dibuat menjadi teh herbal yang banyak khasiatnya untuk kesehatan.

Bahan yang digunakan untuk membuat Oesodo Tea ini banyak tersedia Kota Pekalongan karena sebagai bentuk pemanfaatan kearifan lokal Kota pekalongan dan Pemanfaatan umkm desa. Salah satu tumbuhan yang tersebar luas di Indonesia khususnya di Kota Pekalongan, yaitu tanaman alang-alang. Alang-Alang tumbuh liar di hutan, ladang, lapangan rumput, dan tepi jalan pada daerah kering yang terdapat sinar matahari. Penelitian tentang alang-alang telah dilakukan dengan skrining fitokimia mengandung metabolit sekunder alkaloid, flavanoid, tanin, steroid, dan triterpenoid. 

Jahe banyak dipilih menjadi alternatif pengobatan karena memiliki efek samping yang lebih sedikit, harga lebih ekonomis,kuantitas banyak di Kota Pekalongan. Tanaman Jahe telah dinyatakan aman oleh US Food and Drug Administration (Beristain et al.,2019). Hasil skrining fitokimia jahe putih mengandung flavanoid, alkaloid, tanin, glikosida, saponin, steroid, dan triterpenoid. 

Seledri banyak dijumpai di Kota Pekalongan. Penelitian tentang seledri telah dilakukan dengan skrining fitokimia mengandung flavanoid, alkaloid, tanin 1%, minyak asiri 0,033%, flavo-glukosida (apin) apigenin, dan vitamin A,B,C. 

 Teh celup efektif dan praktis karena mudah diseduh tanpa menggunakan alat tambahan. Takaran teh celup sudah disesuikan dengan dosis dan manfaat dalam satu takaran sajinya. Teh celup yang terdiri dari tiga komponen alang-alang, jahe putih, dan seledri saat ini belum tersedia di pasaran. Karena di pasaran hanya menyediakan satu bahan dalam teh celup. Dengan gabungan tiga bahan ini menghasilkan khasiat yang lebih banyak dari teh celup dengan satu komposisi. 

Sampah plastik diuraikan dalam waktu 1 millenium atau sekitar 1000 tahun. Sampah plastik memiliki dampak negatif bagi lingkungan seperti penumpukkan sampah sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan. Diperlukan langkah antisipatif dan preventif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena itu, kemasan yang dipakai dalam produk Oesodo Tea yaitu terbuat dari batang pohon pisang atau yang biasa disebut pelapah pisang. 

Selain untuk mengatasi permasalahan lingkungan, penggunaan kemasan dari batang pohon pisang dipilih karena ketersediaan pelapah pisang yang banyak dijumpai di Kota Pekalongan yang sebagai pemanfaatan kearifan lokal. Selain itu, kemassan dari pohon pisang dapat meningkatkan nilai estetik dari kemasan.

Keunggulan inovasi

1. Pembaharuan

Teh dahulu dikenal hanya terbuat dari pucuk daun teh. Namun disini kami ingin membuka pandangan bahwa teh juga bisa dibuat dari bahan baku herbal yang banyak dijumpai disekitar kita seperti alang-alang, jahe putih, dan seledri. 

Alang-alang yang tumbuh liar, jahe putih yang banyak dipilih menjadi alternatif pengobatan, serta seledri yang hanya dikenal sebagai sayuran, ternyata ketiga bahan baku tersebut bisa dijadikan satu kesatuan produk teh yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. 

Produk teh yang banyak dijual dipasaran hanya menyediakan satu bahan dalam teh celup. Sedangkan teh celup yang kami buat merupakan gabungan dari tiga komponen yaitu: alang-alang, jahe putih, dan seledri yang saat ini belum tersedia di pasaran. Produk teh ini bisa dinikmati semua kalangan karena reagen di dalamnya aman dan rendah kafein sehingga dapat dikonsumsi sesuai dengan takaran saji yang tertera pada kemasan. 

Produk teh ini dibuat tanpa pengawet dan baik dikonsumsi sebelum tanggal kadaluarsa. Untuk penyimpanan dapat disimpan pada tempat dengan suhu ruang yang rendah selama jangka waktu 6 bulan.

2. Perbedaan dengan temuan sejenis

Produk teh yang banyak dijual dipasaran hanya menyediakan satu bahan dalam teh celup. Dan teh celup yang kami buat merupakan gabungan dari tiga komponen bahan, yaitu: alang-alang, jahe putih, dan seledri yang saat ini belum tersedia di pasaran. Karena dipasaran hanya terdapat teh dengan satu bahan saja. Sejauh ini obat herbal banyak dikemas dalam bentuk rebusan alami atau diolah dari jamu.

Apabila produk herbal rebusan bahan alami dalam pembuatannya membutuhkan waktu yang lama dan jangka konsumsi yang relatif pendek maka kami membuat produk herbal dengan dikemas dalam bentuk teh celup. 

Dengan dibuat dalam bentuk teh celup maka konsumen lebih praktis dalam memiumnya. Tidak perlu merebus dahulu, tetapi cukup dicelupkan dengan air hangat dan untuk pemanis kita menyarankan untuk memakai madu supaya rendah glukosa. Dengan dikemas dalam bentuk teh celup cita rasanya lebih nikmat, ringan, dan tidak sengar.

Selain itu untuk takaran dosis setiap sajinya dengan menggunakan metode rebusan alami kurang efektif karena kebanyakan masyarakat umum dalam pembuatan tidak ditimbang berat bahan awal sebelum direbus. Dengan dikemas dalam bentuk teh celup maka takaran dosis sudah disesuaikan dalam setiap takaran sajinya. Dengan dikemas dengan teh celup tentu lebih efektif untuk menilai dosisnya daripada dalam bentuk rebusan alami. Di dalam teh celup kita tidak mengguankan pengawet dan diproses dengan hygienis untuk menciptakan produk yang berkualitas. 

Bungkus kemasan teh celup biasanya menggunakan plastik. Sedangkan plastik merupakan salah satu masalah utama dalam pencemaran limbah dan keruskan lingkungan karena sifat plastik yang sulit diuraikan. Oleh karena itu kami membuat solusi yang berbeda dan belum pernah ada sebelumnya dengan mengganti penggunaan plastik dengan pelapah pisang yang kuantitasnya tersedia banyak di Kota Pealongan. Selain mengurangi penggunaan plastik, kemasan dari batang pisang dapat menambah nilai estetik dan lebih ramah lingkungan.

Nama : Afiyah Sri Harnany
Alamat : Jl. P. Kemerdekaan, Dukuh, Kec. Pekalongan Utara, Kota Pekalongan
No. Telepon : 085727019275