Air merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Unsur air di bumi mencapai berjumlah 2/3 dari permukaan bumi. Air termasuk sumber daya alam yang diolah secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, karena hampir semua aktifitas manusia membutuhkan air. Sedangkan di Indonesia sendiri menempati peringkat ke-3 untuk negara dengan pengolahan limbahnya terburuk di asia tenggara.untuk itulah kami memberikan inovasi dalam pengolahan air. ALPA (Alat Pengolah Air limbah) dapat mengolah air limbah dengan metode elektrolisis dan mengunakan mengunakan sensor TURBIDITY dan Sensor Ph yang nanti akan diolah oleh mikrokontroler ARDUINO untuk menampilkan data kandungan air limbah pada proses secara langsung yang akan di tampilkan dilayar LCD, Metode elektrolisis merupakan suatu proses elektrokimia untuk menghilangkan zat dengan menggunakan arus listrik searah. Metode elektrolisis memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya, yaitu memberikan cara efektif dalam menangani limbah cair, tidak menimbulkan limbah sekunder atau pencemaran baru dan biaya yang relatif terjangkau sehingga dapat menjadi solusi untuk menghilangkan polutan dalam limbah cair. Pengolahan limbah cair dengan metode elektrolisis ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu kerapatan arus listrik, waktu, tegangan, kadar keasaman (pH), ketebalan plat dan jarak antar elektroda(Putero, 2008).
Kata kunci: Alat Penjerni Air Limbah , Elektrolisis , Arduino ,Turbidity Sensor , pH sensor.
Air merupakan komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Unsur air di bumi mencapai berjumlah 2/3 dari permukaan bumi. Air termasuk sumber daya alam yang diolah secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, karena hampir semua aktifitas membutuhkan air.
Menurut Indeks Economic Forum (WTF), Indonesia menempati peringkat 132 dari 184 negara dalam kategori air dan sanitasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air di Indonesia masuk dalam kategori Krenova - Printed 29-05-2024 12:27:41 yang sangat buruk. Dilansir dari laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), penyebab Indonesia memiliki kualitas air yang rendah dikarenakan oleh pencemaran limbah domestik, industri peternakan dan pertanian. Tentu saja, isu pencemaran lingkungan di Indonesia menjadi salah topik yang ramai di perbincangkan.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sistem sanitasi pengelolaan air limbah rumah tangga terburuk ke-3 di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar. Menurut data Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2002, tidak kurang dari 400.000 m3/hari limbah rumah tangga dibuang langsung ke sungai dan tanah tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu (Antara dalam Masturah, 2012)
Sungai dengan keadaan tercemar berat sering ditemukan di lingkungan perumahan padat penduduk pada bantaran sungai terutama pada kota kota besar maupun sungai yang menjadi tempat pembuangan limbah sisa produksi perusahaan yang tanpa melalui prosedur standar pengolahan limbah produksi terlebih dahulu. Sungai yang telah tercemar berat oleh limbah domestik biasanya ditandai dengan tingginya jumlah bakteri dan aroma busuk yang sangat menyengat, busa, air yang keruh. Inovasi ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Indonesia dan mengimplementasikan Sustainability Development Goals (SDGs) untuk menciptakan sarana air bersih dan sanitasi yang layak. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah mengembangkan penggunaan teknologi inovatif untuk meningkatkan kualitas air bersih dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Proses mengurangi dan mencegah pencemaran air sungai dapat dilakukan dengan mengelola limbah rumah tangga secara mandiri melalui proses elektrolisis sebelum pembuangan limbah rumah tangga ke sungai. Metode elektrolisis merupakan suatu proses elektrokimia untuk menghilangkan zat dengan menggunakan arus listrik searah. Metode elektrolisis memiliki keunggulan dibandingkan metode lainnya, yaitu memberikan cara efektif dalam menangani limbah cair, tidak menimbulkan limbah sekunder atau pencemaran baru dan biaya yang relatif terjangkau sehingga dapat menjadi solusi untuk menghilangkan polutan dalam limbah cair. Pengolahan limbah cair dengan metode elektrolisis ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu kerapatan arus listrik, waktu, tegangan, kadar keasaman (pH), ketebalan plat dan jarak antar elektroda (Putero, 2008).
Mengurangi dan menangani pencemaran yang di sebabkan oleh air limbah yang di buang secara langsung ke lingkungan adalah tujuan awal dibuatnya ALPA dirancang. Ditemukannya gagasan alat ini dikarenakan banyak sekali kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembungan air limbah ke lingkungan tanpa adanya pengolhan terlebih dahulu, ALPA juga memiliki prospek pengembangan kedepan ALPA 1.0 adalah generasi pertama dalam alat penjernih air limbah yang natinya akan di kembangkan menjadi ALPA 2.0 yang memiliki beberapa fitur tambahan yaitu, otomatisasi yang berguna untuk mempermudah dalam pengoperasian dengan menggunakan beberapa sensor yang nanti diolah datanya oleh ARDUINO yang menjadikan alat ini beroperasi secara otomatis , dan yang selanjutnya yaitu penambahan penbahan data kandungan dalam air limbah yang di proses secara lansung dengan mengunakan sensor TURBIDITY dan sensor pH yang nantinya data yang diperoleh dari sensor akan di olah menggunakan ARDUINO yang akan menampilkan data ke LCD.
Nama | : | Hanif Taqiyuddun |
Alamat | : | jl. jambeyan, Dawung, kec.Sambirejo, kab.Sragen |
No. Telepon | : | +62 858-7839-5878 |