LECOLISH (Leaf Charcoal Shoe Polish) : Alternatif Semir Sepatu Ramah Lingkungan dari Limbah Daun

Pengolahan dan pemanfaatan sampah merupakan tantangan besar bangsa Indonesia guna menjamin keberlangsungan hidup rakyat Indonesia. Salah satu sampah yang banyak ditemukan di masyarakat adalah daun kering. Saat ini pemanfaatan limbah daun kering belum maksimal. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah daun kering dapat dijadikan bahan baku pembuatan produk semir sepatu sebagai upaya dalam memanfaatkan sampah menjadi produk inovasi yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan produk ramah lingkungan berupa semir sepatu Lecolish (leaf charcoal shoe polish) yang berbahan dasar limbah daun kering. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen yang dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini mencakup : (1) persiapan, yakni menyiapkan bahan baku berupa limbah daun kering, petroleum jelly, dan aquades; (2) pembuatan produk yang meliputi : pembuatan arang atau karbon dari limbah daun kering, pencampuran, pemanasan, dan pengeringan; (3) pengujian kualitas dan ketahanan warna produk; dan (4) penyusunan laporan. Untuk menguji kualitas dan ketahanan warna produk digunakan metode komparatif, yakni membandingkan kualitas dan ketahanan warna semir sepatu Lecolish dengan semir sepatu komersial. Hasil dari penelitian ini diperoleh dua hal : (1) Lecolish memiliki tekstur halus dan padat; dan (2) kualitas daya kilap semir sepatu Lecolish lebih bagus dari semir sepatu komersial dan memiliki kualitas warna yang relatif sama yaitu hitam pekat. Hasil dari adanya produk Lecolish ini berdampak positif bagi lingkungan. Dampaknya adalah lingkungan menjadi lebih bersih karena berkurangnya limbah daun kering yang berserakan dan menumpuk.

Kata Kunci : Lecolish (Leaf Charcoal Shoe Polish), Limbah daun kering, Pengolahan

Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari,dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana mempunyai hubungan timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, tertutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan real. Dari pengertian diatas, dapat kita simpulkan bahwa manusia mempunyai peran yang penting dalam menjaga lingkungan. Menjaga lingkungan merupakan kewajiban setiap Masyarakat. Hal ini sesuai dengan pasal 67 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 yaitu ‘Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup”. Salah satu upaya dalam menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan adalah dengan cara mengatasi dan mengurangi pencemaran lingkungan dari adanya limbah.

Menurut Undang-undang Nomor 18 tahun 2018, limbah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat.Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat,Indonesia menghasilkan limbah sebanyak 21,1 juta ton pada tahun 2022. Tingginya angka tersebut membuat banyak kendala bagi efektifnya pengelolaan limbah. Pengelolaan limbah menurut Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 adalah suatu kegiatan yang sistematis,menyeluruh,dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan. Salah satu kegiatan dalam pengurangan limbah adalah mendaur ulang limbah tersebut. Cara ini merupakan salah satu tuntunan yang harus dilakukan untuk mengatasi limbah yang sangat banyak dengan penanganan yang kreatif dan inovatif. Penanganan dengan cara melakukan daur ulang limbah ini terdapat pada salah satu program dari Sekolah Adiwiyata.

Program Sekolah Adiwiyata, berasal dari kata Adiwiyata yang merupakan bahasa Sansekerta, yakni ‘Adi’ yang berarti besar, agung, baik dan sempurna .Sedangkan ‘Wiyata” adalah tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan,norma,dan etika. Jadi, program sekolah Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup, dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.Program Adiwiyata diberikan sebagai penghargaan bagi sekolah yang berhasil melaksanakan Gerakan PBLHS (Peduli dan berbudaya lingkungan hidup di Sekolah). Melalui program sekolah Adiwiyata ini warga sekolah akan diberi tanggung jawab  untuk menciptakan tempat belajar yang baik,ikut membantu melestarikan lingkungan,hingga bertanggung jawab untuk menyelamatkan hidup. Salah satu sekolah yang mendapat penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata adalah SMAN 1 Paguyangan. Oleh karena itu,di SMAN 1 Paguyangan banyak ditanami pepohonan sebagai penghijauan (Green School).

Dari penghijauan tersebut, SMAN 1 Paguyangan banyak menghasilkan limbah berupa limbah daun. Limbah daun merupakan limbah organik yang dihasilkan alami dari proses pengguguran pohon yang ada di Lingkungan sekitar. Saat ini, limbah daun menjadi salah satu permasalahan di Masyarakat terutama di lingkungan SMAN 1 Paguyangan karena belum banyak dimanfaatkan. Walaupun limbah daun merupkan jenis sampah organik yang dapat menyuburkan tanah, tetapi, pemanfaatan dengan konsep daur ulang tentu akan mendukung pembangunan berkelanjutan. Salah satu cara mereduksi limbah dedaunan ini adalah dengan cara pembakaran yang menghasilkan unsur bahan karbon dengan ciri warna hitam. Karbon berasal dari Bahasa latin yang artinya arang. Karbon atau arang adalah sebuah unsur kimia yang dihasilkan dari proses pembakaran yang dapat dimanfaatkan menjadi produk inovasi salah satunya adalah semir sepatu. Semir sepatu adalah produk konsumen yang digunakan untuk menggosok, membuat tahan air, dan membuat penampilan sepatu jadi lebih baik, sehingga memperpanjang daya tahan alas kaki

Dari paparan di atas, sehingga penulis berinisiatif membuat produk semir sepatu ramah lingkungan dari Limbah daun yaitu ”Lecolish (Leaf Charcoal Shoe Polish)”. Produk Inovasi semir sepatu Lecolish ini menggunakan bahan baku berupa limbah daun kering yang ketersediaannya melimpah. Diharapkan dengan hadirnya produk inovasi berupa semir sepatu Lecolish ini dapat mengurangi permasalahan pencemaran lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 

Keunggulan dari produk Lecolish (Leaf Charcoal Shoe Polish) yaitu :

  1. Produk Lecolish merupakan produk yang ramah lingkungan
  2. Produk semir sepatu lecolish ini memiliki kualitas unggul berupa warna yang lebih hitam pekat serta lebih mengkilap dari pada produk semir sepatu komersial
  3. Bahan baku utama berupa limbah daun kering dalam pembuatan produk semir sepatu lecolish tersedia dalam jumlah yang banyak

Nama : JELIA FETMI AMALIA
Alamat : Dk Muncang RT 06 RW 08 No 18 Muncang Jatisawit Bumiayu Brebes
No. Telepon : 082219408800