Perkembangan industri kecil pada sektor pengolahan alkohol di Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban dari tahun ke tahun menunjukan sebuah perkembangan yang cukup pesat. Hal ini selaras dengan tingkat kebutuhan industri farmasi maupun industri kimia akan alkohol juga semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat produktivitas industri alkohol, ternyata menimbulkan sebuah permasalahan. Salah satu permasalahan yang cukup besar dan sering menimbulkan potensi konflik dalam masyarakat adalah persoalan pengolahan limbah yang dihasilkan oleh industri alkohol tersebut.

Industri alkohol yang dimiliki penduduk masih berskala rumahan sehingga dalam pengolahan limbah alkohol belum diolah dengan baik. Industri alkohol yang ada di Desa Bekonang dalam kegiatan sehari-hari menghasilkan limbah yang berupa limbah cair dan limbah padat (lumpur). Limbah tersebut dibuang begitu saja di perairan bebas dan ada yang dibuang ke IPAL (Instalasi Pengolahan Limbah) yang tidak berfungsi sehingga bau limbah mengganggu lingkungan sekitar.

Berdasarkan kajian Pustaka, hasil penelitian Pandu Wijaya dalam jurnal "Kajian Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Alkohol di Desa Bekonang", menunjukan bahwa limbah industri alkohol di Desa Bekonang mengandung nutrien yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Sehingga limbah cair alkohol tersebut oleh beberapa peneliti dimanfaatkan sebagai bahan pupuk organik.

Beberapa fakta di atas menunjukan bahwa limbah alkohol menyimpan berbagai potensi positif untuk dimanfaatkan. Salah satunya adalah memanfaatkan limbah padat alkohol yang dimana sepengetahuan peneliti belum pernah dimanfaatkan sama sekali. Sehingga perlu adanya sebuah inovasi dan kreatifitas dalam memanfaatkan limbah padat alkohol. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tercetuslah ide membuat produk bernama Botanik (Boneka Horta Ciu Unik). Produk Botanik ini merupakan inovasi baru dalam pemanfaatan limbah padat alkohol. Produk Botanik ini dikemas dalam bentuk boneka yang di dalamnya terdapat limbah padat alkohol yang sudah dicuci dan dikeringkan serta diberi benih wheatgrass dan ditambah dengan sisa gergaji. Dikarenakan berasal dari bahan baku berupa limbah padat alkohol yang kaya akan unsur hara maka produk ini tidak memerlukan pupuk tambahan.

Ada beberapa pertimbangan yang mendukung dimanfaatkannya limbah padat alkohol sebagai bahan baku pembuatan Botanik. Pertama, limbah tersebut memiliki kadar bahan organik yang tinggi, juga mengandung cukup protein, vitamin dan mineral. Kedua, volume limbah yang dihasilkan juga cukup besar, sehingga layak untuk dikelola sebagai bahan pembuatan Botanik.

Produk Botanik yang memanfaatkan limbah padat alkohol memiliki

sejumlah keunggulan yaitu:

1. Ekologis dan berkelanjutan

Salah satu keunggulan utama adalah pendekatan ekologis dan

berkelanjutan dalam produksinya. Dengan menggunakan limbah

padat alkohol sebagai bahan baku utama, produk ini membantu

mengurangi jumlah limbah yang masuk ke lingkungan. Ini

merupakan kontribusi nyata terhadap perlindungan lingkungan dan

praktik ramah lingkungan. 2. Kreativitas dalam penggunaan material

Penggunaan limbah padat alkohol sebagai bahan baku

menunjukkan kreativitas dalam pengelolaan sumber daya. Ini mengubah pandangan tentang limbah sebagai sesuatu yang tidak

berguna menjadi sumber daya yang memiliki nilai tambah. Menggunakan bahan yang tidak lazim untuk membuat boneka

menciptakan karakter yang unik dan menarik. 3. Menyokong ekonomi lokal

Produk Botanik membuka peluang baru bagi pengrajin lokal

untuk menciptakan produk bernilai tambah dari limbah industri, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan dan

menciptakan lapangan kerja di komunitas tersebut. 4. Menyebarkan Kesadaran Lingkungan

Produk ini tidak hanya menjadi barang dagangan, tetapi juga

alat untuk menyebarkan kesadaran lingkungan di antara konsumen. Melalui cerita di balik pembuatan produk dan nilai-nilai

keberlanjutan yang terkandung di dalamnya, produk ini dapat

membantu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya

perlindungan lingkungan dan praktik konsumsi yang bertanggung

jawab.