Seperti yang kita ketahui,setiap melakukan kegiatan belanja kita membutuhkan kantong belanja. Data dari Making Oceans Plastic Free (2017) menyatakan rata-rata ada 182,7 miliar kantong plastik yang digunakan di Indonesia setiap tahunnya.
Disisi lain, terjadi peningkatan produksi tembakau di Kabupaten kudus, Jawa Tengah. Hal tersebut memicu terjadinya peningkatan produksi tembakau dari hasil produksi rokok yang tidak di olah dengan baik dapat dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kerusakan alam.
Dari masalah tersebut kami berinovasi membuat MITOST POLY BAG sebagai Upaya pemanfaatan limbah tembakau dan limbah lainnya sebagai alternatif yang dapat digunakan Masyarakat pengganti kantong plastic. Dalam memastikan optimalisasi mitost poly bag tersebut kami sudah melakukan uji seperti uji pH,uji ketahanan tarik,dan uji gramatur.
*Latar Belakang*
Pencemaran tanah adalah suatu kondisi dimana tanah tercemar di area permukaan atau bahkan bawah tanah. Pencemaran ini disebabkan karena adanya polutan atau kontaminan yang mencemari tanah. Sebagian besar petani menggunakan pestisida dalam jumlah cukup banyak untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman. Namun, banyak dari bahan kimia beracun yang terkandung dalam pestisida ini masuk ke dalam tanah dan mencemari tanah serta saluran air yang berdekatan dengan lahan pertanian. Selain itu, penggunaan pupuk kimia juga menjadi faktor penyebab pencemaran tanah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat terdapat 1.499 desa atau kelurahan yang mengalami pencemaran tanah. Dari jumlah tersebut, pencemaran tanah paling banyak terjadi di Jawa Tengah, dengan 224 desa/kelurahan yang terdampak.
Dampak negatif dari pencemaran tanah ini dapat mengancam kesuburan tanah, kesehatan ekosistem, serta kesehatan manusia yang bergantung pada sumber daya tanah (Doran & Zeiss, 2000).Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya inovatif dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan yang dapat mengurangi dampak pencemaran tanah. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah pemanfaatan mikropartikel pestisida alami dan kompos dari limbah organik (Kookana et al., 2014). Tembakau (Nicotiana tabacum) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai sumber bahan aktif pestisida alami, sementara limbah kertas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos (Ullah et al., 2015; Saha et al., 2019).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi MITOST POLYBAG (Microparticle Pesticides and Compost from Nicotiana Tabacum and Natural Waste Paper in Paper Bags and Poly Bags) yang dapat mengurangi pencemaran tanah. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat diperoleh formulasi mikropartikel pestisida alami dan kompos yang efektif dalam mengendalikan hama dan gulma, serta ramah lingkungan.
Beberapa studi terdahulu telah menunjukkan potensi pemanfaatan tembakau sebagai sumber pestisida alami. Penelitian oleh Isman (2006) mengungkapkan bahwa senyawa nikotin dan anabasin yang terkandung dalam tembakau memiliki aktivitas insektisida yang efektif. Selain itu, Pavela (2016) juga melaporkan bahwa ekstrak tembakau dapat digunakan sebagai biopestisida yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini akan mengembangkan teknologi MITOST POLYBAG yang memanfaatkan mikropartikel pestisida alami dari tembakau dan kompos dari limbah kertas, dengan tujuan untuk mengurangi pencemaran tanah secara efektif dan ramah lingkungan.
Kudus sebagai kota kretek memproduksi banyak jenis rokok, dibalik pembuatan rokok tersebut tentunya terdapat banyak limbah yang dihasilkan. Limbah tersebut berupa limbah batang tembakau. Limbah batang tembakau mengandung beberapa senyawa kimia, termasuk nikotin, alkaloid, karbohidrat, protein, mineral, serta komponen lainnya seperti lignin dan selulosa.
Untuk mengurangi adanya pencemaran lingkungan, kami berencana untuk mengolah kembali limbah batang tembakau menjadi barang bermanfaat yaitu “MITOST POLY BAG”
*Keunggulan inovasi*
1. Memanfaatkan limbah batang tembakau.
2. Menjadi pengganti dari pestisida sintesis dan pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan.
3. Efisien untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
4. novasi baru dan belum tersedia di pasaran
5. Metode produksi yang digunakan sederhana
6. Biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan polybag konvensional
7. Mudah terurai dan dapat meningkatkan kualitas tanah.
8. Aman untuk digunakan.
Nama | : | Nadhia Amira Arbani |
Alamat | : | Jl. Pramuka no. 41 Kudus |
No. Telepon | : | +62 822-2663-6261 |