HYDA : INOVASI LAPISAN HIDROFOBIK DAUN TALAS (COLOCASIA ESCULENTA [L] SCHOTT) DALAM MEMPERCEPAT LAJU AIR DI PERMUKAAN KACA DENGAN TEKNIK DIP COATING DAN SPRAY COATING

Daun talas memiliki lapisan lilin yang disebut komponen hidrofobik. Hidrofobik dapat terjadi apabila sudut kontak mencapai 90°-180°. Permukaan kaca yang bersifat transparansi menjadi komponen yang sering digunakan. Hal tersebut mengharuskan permukaan kaca  dibersihkan secara berkala guna mencegah tumbuhnya jamur. Tahapan pelapisan dengan teknik spray coating dan dip coating. Adapun metode yang digunakan berupa eksperimen, analisis, serta kepustakaan. Bahan yang digunakan : simplisia daun talas, etanol 70%, n-heksana, metanol, aquades, dan n-heksana. Alat yang digunakan: termometer, corong kaca, kertas saring, magnetic stirer, metanol, blender, aquades, ayakan, gelas beaker, timbangan presisi, oven, serta corong pisah. Penelitian ini dilaksanakan bulan April-September 2023 di SMAN 1 Kaliwungu. Sampel yang digunakan A1 : 50g simplisia daun talas; A2 70g simplisia daun talas; A3 100g simplisia daun talas. Tahapan penelitian meliputi 1) Mempersiapkan alat dan bahan; 2) Pembuatan simplisia; 3) Pembuatan ekstrak daun talas; 4) Pembuatan fraksi metanol. Adapun sampel terbaik adalah A3, dengan uji FTIR gugus fungsi ????????− bilangan gelombang 3286.58 cm-1, C-H pada gelombang 2930.05 cm-1, C-C bilangan gelombang 1400.54 cm-1 dan 1305.02 cm-1, Si-O-Si pada bilangan gelombang, Si-O pada bilangan gelombang 925.01 cm-1, vibrasi ulur Si-O (Si-OH) pada gelombang 868.26 cm-1, serta Si-C pada gelombang 774.99 cm-1. Untuk uji sudut kontak pada sampel A3 dengan teknik dip coating pada larutan 50% dengan rata-rata sudut yaitu 92,84°.Untuk uji sudut kontak pada sampel A3 dengan teknik dip coating pada larutan 50% dengan rata-rata sudut yaitu 92,84°. Uji sudut kontak yang dilakukan terbukti efektif dalam memanfaatkan larutan daun talas dalam mempercepat laju air di permukaan kaca.

Tanaman talas merupakan tanaman tidak berkayu, terdiri dari akar, pelepah daun, daun, bunga dan umbi. Tinggi tanaman dapat mencapai 1 meter, tangkai daun tegak, tumbuh dari tunas yang berasal dari umbi yang meupakan umbu di bawah tanah. Daun talas agak runcing pada bagian ujungnya (pratiwi, 2003). Daun talas banyak mengandung protein, memiliki sifat mekanik, dan permukaannya dilapisi dengan lilin anti air yang mengandung molekul hidrokarbon dimana lapisan tipis ini membuat daun tersebut relatif ringan (Hanisa Cindrawati, 2021).

Kemampuan daun talas yang dapat menolak air tersebut disebut hidrofobik (Pambudi and Zainuri 2016). Hidrofobik adalah sifat anti air atau suatu sifat yang tidak mampu menahan atau menerima adanya air. Sifat hidrofobik dapat terjadi apabila sudut kontak air berkisaran 90°-180° sehingga tolakan air menjadi lebih tinggi dan mengakibatkan kotoran yang berada pada permukaan akan terbawa oleh air dan menggelinding ke bawah (Li, et al. 2014). Energy permukaan yang rendah juga dapat dimanfaatkan sebagai sifat hidrofobik karena dapat menurunkan nilai wettability pada permukaan padatan dan menghasilkan permukaan yang bersifat hidrofobik (Nakajima, et al. 2001). Paduan sifat permukaan dengan kekasaran juga mempengaruhi sifat hidrofobik, semakin kasar morfologi permukaan maka akan semakin tinggi nilai hidrofobisitas permukaan material (Wang, et al. 2011).

Kaca merupakan bahan industri yang banyak digunakan dalam perumahan dan transortasi (Puzenat dan Pichat, 2003). Kaca sangat menarik karena sifat transparan, ramah lingkungan dan sangat kuat (Bourhis, Le., 2014). Dalam kehidupan sehari-hari, kaca perlu dibersihkan untuk mempertahankan sifat transparasi agar objek-objek dapat terlihat meskipun berada dibalik kaca (Puzenat dan Pichat, 2003). Apabila permukaan kaca tidak dibersihkan maka kotoran yang menempel pada kaca akan merusak permukaan material (Pravita, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tahun 2022, rata-rata wilayah Indonesia memperoleh normal curah hujan tahunan sebesar 2.000 mm, dengan variasi secara keruangan antara 500 mm hingga 4.000 mm per tahun. Pada rata-rata wilayah Indonesia memperoleh normal curah hujan tahunan sebesar 2.000 mm, dengan variasi secara keruangan antara 500 mm hingga 4.000 mm per tahun.

Dari latar belakang tersebut, Peneliti memiliki inovasi untuk memanfaatkan ketersediaan daun talas di lingkungan sekitar yang belum maksimal dengan menggunakan pengaruh tegangan permukaan zat lilin yang bersifat hidrofobik. Sifat hidrofobik dapat dimanfaatkan sebagai larutan untuk kaca dengan metode spray coating dan dip coating sehingga dapat mempercepat laju air pada permukaan kaca untuk mengatasi timbulnya jamur kaca akibat tetes hujan yang cepat mengering sebelum sempat dibersihkan.

Keunggulan dari produk larutan hidrofobik daun talas melalui metode hidrofobik ini adalah:

  1. Berbahan baku alami dan mengoptimalkan ketersediaan daun talas yang melimpah, khususnya di Kabupaten Kendal.
  2. Menerapkan metode coating Dimana pelapisan yang dilakukan dengan 2 cara yaitu spray serta dip coating dan harus dikontrol secara rutin guna mendapatkan hasil yang maksimal.
  3. Inovasi baru yang dapat melapisi kaca dengan sifat hidrofobik pada daun talas.

Kami sudah pernah menemukan penelitian sebelum penelitian kami ini yaitu pembuatan komponen hidrofobik menggunakan larutan TMCS. Namun, dalam penelitian kami digunakan daun talas sebagai bahan baku karena pemanfaatannya yang belum maksimal serta penerapan teknik dip coating yang menghasilkan senyawa permukaan kaca yang bersifat hidrofobis.

Nama : Wilujeng Riyani
Alamat : Sukomulya RT03/RW 01, Kecamatan Kaliwungu Selatan
No. Telepon : 083831969118