Mengolah Bunga Pinus dan Kulit Kopi Menjadi Briket Arang

ABSTRAK

 

MENGOLAH BUNGA PINUS DAN KULIT KOPI MENJADI BRIKET

 

Penggunaan energi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi manusia. Penggunaan energi hanya terfokus pada bahan bakar minyak tanah, gas dan kayu yang semakin menipis. Banyaknya hasil perkebunan juga menimbulkan banyaknya limbah yang belum dikelola dengan baik. Padahal apabila dikelola dengan baik limbah tersebut salah satunya bisa kita ubah menjadi alternatif energi dari alam, yaitu dengan membuat biobriket. Tekstur yang berongga menjadikan bunga pinus cepat habis jika dibakar, sehingga perlu dibuat menjadi briket. Biobriket adalah limbah organik atau perkebunan yang diarangkan lalu dibentuk dengan melakukan proses dipres sehingga menjadi blok yang padat. Selain bunga pinus limbah perkebunan lain yang banyak terdapat di daerah sekitar kami adalah kulit kopi. adanya penelitian terdahulu mengenai pembuatan briket arang dari bunga pinus dan pembuatan biket arang dari kulit kopi, maka kami melakukan penelitian dengan membuat briket dari bunga pinus dan kulit kopi dengan perekat getah pinus agar menghasilkan briket yang tahan lama.

 

Kata Kunci : Bunga pinus, Kulit kopi, Briket

Saat ini penggunaan energi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi manusia. Penggunaan energi hanya terfokus pada bahan bakar minyak tanah, gas dan kayu yang semakin menipis. Oleh Karena itu sudah seharusnya kita mulai beralih dengan memanfaatkan alternatif energi yang berasal dari alam, misalnya limbah dari perkebunan. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki banyak hasil perkebunan dan pertanian. Banyaknya hasil perkebunan juga menimbulkan banyaknya limbah yang belum dikelola dengan baik. Padahal apabila dikelola dengan baik limbah tersebut salah satunya bisa kita ubah menjadi alternatif energi dari alam, yaitu dengan membuat biobriket. Biobriket adalah limbah organik atau perkebunan yang diarangkan lalu dibentuk dengan melakukan proses dipres sehingga menjadi blok yang padat (Gunawan at al., 2015, dalam Yuniarti et al., 2022).

Disekitar sekolah kami, SMP Negeri 2 Bojong terdapat hutan pinus yang dikelola menjadi objek wisata bernama Pabanlintang. Sejauh ini pemanfaatan hanya pada getah pinus, sementara bunga pinus dibiarkan begitu saja sebagai limbah. Padahal bunga pinus bisa dijadikan sebagai bahan bakar. Tekstur yang berongga menjadikan bunga pinus cepat habis jika dibakar, sehingga perlu dibuat menjadi briket. Selain bunga pinus limbah perkebunan lain yang banyak terdapat di daerah sekitar kami adalah kulit kopi. Tingginya nilai kalori, kadar air yang sedikit, dan kandungan sulfur yang sedikit sehingga dapat menjadi pendukung dalam karakteristik pembuatan briket (Gunawan at al., 2015, dalam Yuniarti et al., 2022). Pembuatan briket dapat menggunakan perekat getah pinus pohon pinus, kelebihan dari perekat ini yaitu terletak pada daya ikatan antar partikel pada butiran-butiran arang yang saling mengikat dua bahan yang akan direkatkan sehingga diperoleh keteguhan briket yang kuat (Rahmat, 2015, dalam Nurhudah, 2018).

Bertolak dari adanya penelitian terdahulu mengenai pembuatan briket arang dari bunga pinus dan pembuatan biket arang dari kulit kopi, maka kami melakukan penelitian dengan membuat briket dari bunga pinus dan kulit kopi dengan perekat getah pinus agar menghasilkan briket yang tahan lama.

    1. Limbah yang digunakan dalam pembuatan briket adalah limbah organik (bunga pinus dan kulit kopi), sehingga briket yang dihasilkan ramah lingkungan.
    2. Dengan membuat briket dari bunga pinus dan kulit kopi, kita telah mengolah sebagian besar limbah organik menjadi olahan yang banyak manfaat.
    3. Briket yang dihasilkan memiliki nilai jual.

Nama : SMP Negeri 2 Bojong
Alamat : Jalan Karanganyar, Desa Danasari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal
No. Telepon :