GALENG.ID : G: Gawai - Alat pengukur yang digunakan untuk mengukur kondisi pertanian. A: Agrikultur - Fokus pada bidang pertanian. L: Lestari - Berfokus pada praktik pertanian yang berkelanjutan. E: Elektronik - Menggunakan teknologi elektronik modern. N:

Penerapan Smart Farming pada pertanian padi di Kabupaten Pekalongan menjadi sebuah langkah perlu di perhatikan mengingat sektor pertanian menjadi salah satu sumber pendapatan bruto tertinggi di wilayah Kabupaten Pekalongan. Dengan pemanfaatan IoT pada petanian dapat meningkatkan pendapatan serta produktivitas padi secara efektif dan efesien. GALENG.ID hadir dengan inovasi smart farming integrasi antara sensor Tanah Cuaca dan pengairan otomatis , Forum antar petani, Berita seputar petanian, Marketplace, serta Zakat. Dengan menggunakan sistem boarding Arduino yang diintegrasikan dengan ketiga sensor menghasilkan data yang akurat real time mengenai lahan pertanian padi dan dapat diakses melalui mobile android.

GALENG.ID mencapai keoriginalitasan dengan mengembangkan gagasan teknologi sebelumnya ke tingkat yang lebih holistik dan Terintegrasi. Berbeda dengan pendekatan konvensional, GALENG.ID tidak hanya memperkenalkan sensor pertanian, tetapi juga mengintegrasikan sistem otomatisasi irigasi dan aplikasi cerdas yang memberikan analisis mendalam. Pendekatan holistik ini memberikan solusi yang lebih komprehensif dan efektif dalam manajemen pertanian. Melalui analisis data yang mendalam, GALENG.ID dapat memberikan rekomendasi yang lebih cerdas dan tepat waktu kepada petani, membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Hal ini membuat GALENG.ID menjadi solusi yang adaptif dan responsif terhadap kondisi lokal dan kebutuhan petani, menciptakan dampak yang lebih signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.

Berdasarkan data dari BPS, penggunaan pupuk untuk padi itu paling banyak adalah urea bukan pupuk kompos organik. Pupuk urea rata rata digunakan sebanyak 219,46 kg untuk satu hektar tanah pada padi sawah, dan 162,91 kg/ perhektar padi ladang. (Padi sawah yang ditanam di sawah berlumpur, sedangkan Padi ladang di tanah yang kering, tidak mengalir banyak air)

Perlu juga digarisbawahi bahwa tanaman menyerap unsur hara (pupuk) sesuai dengan kebutuhannya, pemberian yang berlebihan justru akan berdampak negatif pada lingkungan dan meningkatkan biaya produksi.

Terdapat sebanyak 231.475,58 Ton produksi padi menurut data BPS Kabupaten Pekalongan tahun 2020 pada lahan seluas 37.194,93 hektare. Pada 2021, sebagian besar rumah tangga padi (80 persen) melakukan pengendalian serangan hama/OPT dengan cara kimiawi. Padahal kita tahu bahwa Penggunaan bahan kimia untuk mengendalikan hama yang berlebih akan berdampak negative terhadap kesuburan tanah.

Dalam upaya mengatasi tantangan ini, muncul inovasi teknologi seperti Internet of Things (IoT) yang diterapkan dalam pertanian. Salah satu contohnya adalah sistem bernama GALENG.ID, yang mengintegrasikan berbagai alat sensor cuaca, tanah, serta sensor mikrokontroler air pada lahan persawahan. Melalui penggunaan software dan aplikasi yang terintegrasi, petani dapat memantau kondisi cuaca, kelembaban tanah, serta ketersediaan air secara real-time, memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam manajemen pertanian.

Penerapan Internet of Things (IoT) dan konsep Smart Farming telah membawa perubahan signifikan dalam praktik pertanian, termasuk dalam budidaya padi. Dengan mengintegrasikan sensor-sensor yang terpasang di lahan pertanian dengan aplikasi yang cerdas, pengaruhnya dapat dirasakan dalam beberapa aspek, baik bagi lingkungan maupun bagi kondisi para petani padi.

Keoriginalitasan GALENG.ID dalam Pengembangan Teknologi Pertanian : GALENG.ID mencapai keoriginalitasan dengan mengembangkan gagasan teknologi sebelumnya ke tingkat yang lebih holistik dan Terintegrasi. Berbeda dengan pendekatan konvensional, GALENG.ID tidak hanya memperkenalkan sensor pertanian, tetapi juga mengintegrasikan sistem otomatisasi irigasi dan aplikasi cerdas yang memberikan analisis mendalam.

Pendekatan holistik ini memberikan solusi yang lebih komprehensif dan efektif dalam manajemen pertanian. Melalui analisis data yang mendalam, GALENG.ID dapat memberikan rekomendasi yang lebih cerdas dan tepat waktu kepada petani, membantu mereka dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Hal ini membuat GALENG.ID menjadi solusi yang adaptif dan responsif terhadap kondisi lokal dan kebutuhan petani, menciptakan dampak yang lebih signifikan dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.

Galeng.ID ini merupakan gagasan pembaruan dari teknologi yang sudah ada yaitu RiTX Bertani, diperkenalkan oleh PT. Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB) pada 24 September 2018 dengan konsep bernama “Smart Farming 4.0”. Pembaruan kita yaitu adanya fitur Marketplace dan Zakat. Saat Menyusun proyek ini, muncul satu masalah, yaitu mahalnya harga sensor ini, apakah petani mau membeli? Maka kami mempunyai gagasan untuk menggunakan instrumen wakaf uang dalam pendanaannya. Hal ini juga lah yang melandasi kami untuk menambah fitur zakat.

Dengan mengadakan fitur zakat ini kita secara tidak langsung ikut andil dalam maksimalisasi potensi dari Islamic Philantrophy (Zakat, Infaq, Shodaoh, dan Wakaf). Hal ini akan lebih menarik pertahatian pajabat wakaf. Bermitra dengan pejabat wakaf artinya kita bisa menjadi pengelola wakaf uang untuk membantu petani agar bisa memakai teknologi smart farming ini yang relatif tidak murah.

RiTX Bertani

GALENG.ID

Tingkat mobilitas tinggi dengan adanya mobile app

Tingkat mobilitas tinggi dengan adanya mobile app

Senantiasa memberikan pembelajaran dan sosisalisasi smart farming untuk para petani di Indonesia

Senantiasa memberikan pembelajaran dan sosisalisasi smart farming untuk para petani khususnya kabupaten pekalongan

Tidak memiliki sistem pengairan otomatis yang berbasis langsung kepada aplikasi

Terdapat sistem pengairan otomatis yang dapat di pantau melalui aplikasi

 

Terdapat fitur dimana para petani dapat melihat pasokan pupuk di pasar melalui aplikasi

 

Para petani dapat membayar zakat atas hasil panen yang nantinya hasil dari zakat tersebut seperti yang sudah dijelaskan akan menjadi biaya tambahan dalam pengambangan serta pembelian alat smart farming lainnya yang akan sangat membantu.

 

Dilengkapi dengan panel surya yang memungkinkan alat bekerja 24 jam secara real time serta dapat menghemat energi.

 

Daya cakupan cederung lebih tinggi denga sinkronasi antara ketiga sensor dan akan terus ditingkatkan seiring dengan pengembangan alat GALENG.ID

Nama : HIBA ARSYALRIDZI
Alamat : Jl.Gambir no 15, Tanjung, Kec.Tirto, Kab. Pekalongan
No. Telepon : 081927684105