KOPI JAGA Kopi Jahe Kapulaga

Kopi adalah minuman paling popupler di seluruh dunia, sementara jahe dan kapulaga telah lama di kenal sebagai rempah-rempah dengan manfaat kesehatan yang signifikan. Menggabungkan ketiga bahan ini dalam bentuk bubuk dapat menciptakan trobosan produk yang menarik bagi konsumen yang sedang mencari variasi dari minuman kopi biasa. Dari banyakmya jenis kopi, robusta memiliki rasa yang dominan kuat dan juga pekat, hasil budaya kopi ini sangat menguntungkan bagi petani, bukan hanya mudah dirawat dan dibudayakan tanamannya,namun sayangnya hanya beberapa gelintir produk yang berani berinovasi. 

Maka dari itu kami merintis produk dengan nama “Kopi Jaga” yang kami harapkan dapat membawa inovasi baru karena tak hanya sekedar kopi bubuk namun juga memiliki kandungan Jahe dan Kapulaga yang dapat menghangantkan tubuh dan dipercaya meningkatkan imunitas tubuh

Kami berharap dengan hadirnya produk Kopi Jaga, dapat menghantarkan penikmatnya pada kehangatan yang kental serta identik yang mengigatkan kita pada suasana hangatnya rumah saat bercengkrama dengan keluarga.

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang telah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Pada umumnya terdapat 3 jenis kopi yang paling banyak beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat, diantaranya kopi arabika, kopi robusta dan kopi liberika. Ketiga jenis kopi tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda mulai dari rasa, aroma hingga nilai harga jual. Hal tersebut dikarenakan perbedaan komposisi kandungan zat yang ada didalam ketiga jenis kopi tersebut (Nafisa, 2020). Biji kopi banyak mengandung senyawa kimia seperti kafein, asam klorogenat, trigonellin, karbohidrat, lemak, asam amino, asam organik dan senyawa volatil (Farhaty dan Muchtaridi, 2012).

Kopi liberika (Coffea liberica) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dapat tumbuh dengan baik pada tanah gambut sementara kopi jenis lain (arabika dan robusta) tidak bisa tumbuh (Saidi dan Suryani, 2021). Kopi liberika telah cukup lama dibudidayakan di Jambi, Riau dan Sumatera Selatan dengan pola agroforestri pada tanah gambut. Berbeda dengan kopi arabika dan kopi robusta, kopi liberika memiliki citarasa khas nangka sehingga di beberapa daerah menyebut sebagai kopi nangka. Kopi liberika menjadi komoditas unggulan daerah di beberapa kabupaten seperti Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Kepulauan Meranti, Riau (Mawardhi dan Setiadi, 2018). Kopi liberika merupakan salah satu komoditas unggulan provinsi Jambi yang dikenal dengan Libtukom (Liberika Tungkal Komposit). Hal ini menjadikan provinsi Jambi sebagai penghasil terbesar kopi liberika di Indonesia dan menjadi sumber mata pencaharian utama bagi penduduk setempat (Waluyo dan Nurlia, 2017).

Menurut Ansori et al. (2021), aktivitas antioksidan dari kopi liberika, robusta dan arabika berturut-turut bernilai 77,75 %inhibisi, 77,99 %inhibisi dan 75,04 %inhibisi. Kandungan kafein pada kopi liberika lebih rendah dibandingkan dengan kopi arabika dan robusta. Kadar kafein pada kopi robusta sebesar 2,15%, kopi arabika sebesar 1,77% dan kopi liberika sebesar 1,32% (Aryadi et al., 2020). Kopi yang mengandung kafein dalam jumlah tinggi dapat memberi efek yang kurang baik bagi kesehatan, terutama bagi penikmat kopi yang rentan terhadap kafein. Saat ini sangat marak diproduksi kopi rendah kafein yang menyebabkan nilai ekonomi kopi rendah kafein lebih baik daripada kopi yang memiliki kandungan kafein tinggi (Mubarok et al., 2014). Penambahan rempah-rempah pada minuman kopi dipercaya bisa menetralisir 2 kandungan kafein dalam kopi. Rempah-rempah yang biasanya ditambahkan pada 

kopi adalah kapulaga, kayu manis (Artha et al., 2020), jahe (Mardhatilah, 2015), sarang burung walet dan jintan hitam (Yuliarso et al., 2021).

Berdasarkan penelitian Artha et al. (2020), formulasi kopi robusta dan rempah (kapulaga dan kayu manis) 98:2 memiliki aktivitas antioksidan DPPH tertinggi yaitu 72,29 %inhibisi dengan kadar kafein terendah yaitu 1,344 mg/g. Sedangkan aktivitas antioksidan DPPH terendah terdapat pada formulasi kopi robusta dan rempah (kapulaga dan kayu manis) 100:0 yaitu sebesar 46,683 %inhibisi dengan kadar kafein tertinggi yaitu 29,282 mg/g. Selain itu berdasarkan penelitian Nichmah et al. (2019), perlakuan terbaik seduhan kopi robusta dengan penambahan rempah kayu manis yaitu pada penyangraian dark dengan konsentrasi kayu manis 2% yang menghasilkan kadar total polifenol 34,46 mg GAE/gram, aktivitas antioksidan 70,34%, kesukaan warna 7,08 (agak suka), kesukaan aroma 7,04 (agak suka), kesukaan rasa 6,56 (sedikit suka), dan kesukaan keseluruhan 7 (agak suka).

Kopi yang ditambah dengan rempah dapat menurunkan kadar kafein dan memiliki aktivitas penangkal radikal bebas DPPH yang paling besar. Inovasi kombinasi rempah pada kopi bertujuan untuk memperoleh aroma dan citarasa baru serta memperkaya khasiat kopi sehingga menjadi minuman fungsional bagi tubuh. Kombinasi kopi dengan rempah mampu meningkatkan kualitas kopi, melalui peningkatan senyawa kimia serta citarasa kopi (Sumardi et al., 2022). Dengan adanya penambahan rempah dapat memberikan aroma tertentu dengan efek yang menyegarkan dan menghangatkan tubuh serta dapat mendetoksifikasi tubuh dan mengeluarkan semua penyakit melalui urine, feses dan keringat (Fatmawati dan Muhammad, 2020).

Rempah kayu manis (Cinnamomum burmani) mempunyai kandungan senyawa kimia berupa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin (Prasetyorini et al., 2021). Berdasarkan penelitian Antasionasti dan Jayanto (2021), ekstrak etanol kayu manis memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 1,939±0,055 µg/ml. Senyawa yang berperan sebagai antioksidan pada kayu manis diantaranya sinamaldehid, eugenol, linalool, katekin, kumarin dan tanin (Apriliani et al., 2019; Helmalia et al., 2019). Kayu manis memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat, mengandung total fenolik dan total flavonoid dalam jumlah tinggi sehingga berpotensi sebagai bahan tambahan makanan atau minuman (Antasionasti dan Jayanto, 2021).

Kopi liberika bercitarasa kayu manis dapat menjadi alternatif produk berbahan dasar kopi dengan penambahan rempah yang masih mempertahankan kualitas rasa dan 

aroma khas kopi namun juga memiliki nilai 3 fungsional bagi tubuh.

Sampai saat ini belum ada penelitian yang melaporkan pengaruh penambahan rempah terhadap kopi liberika. Penelitian sebelumnya hanya berfokus pada kombinasi rempah dengan kopi arabika atau robusta. Penelitian ini bertujuan menghasilkan inovasi Kopi Rempah (KORE) dengan mengeksplorasi pengaruh sinergetik rempah kayu manis pada kopi liberika terhadap sensori dan aktivitas antioksidan. Sehingga dapat meningkatkan kualitas kopi liberika sebagai minuman gaya hidup dan akan dihasilkan produk kopi rempah yang menyehatkan dan kaya antioksidan. Dengan mengkonsumsi minuman yang mengandung antioksidan secara teratur dapat mengurangi munculnya gejala penyakit dan mampu memperlambat penuaan. Antioksidan mampu mencegah proses oksidasi sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh reaksi oksidasi dalam tubuh (Septiana dan Dwiyanti, 2009.

Alasan memilih di bidang ini karena usaha ini dibilang paling praktis dan mudah untuk kaum pemula pelajar yang ingin membuat usaha. Modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu banyak, namun keuntungan yang diperoleh cukup lebih dari modal. Sasaran pemasaran ditunjukkan kepada para pencinta kopi yang kita ketahui banyak sekali peminatnya.

Nama : Reva Aina Andriani
Alamat : SMKN 1 Sragi Kabupaten Pekalongan
No. Telepon : '082327231500