Dalam era globalisasi ini kebutuhan akan komputer di berbagai aspek khususnya dibidang pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan. Kebutuhan ini merupakan bagian fungsionalitas dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat. Posyandu selaku pelayanan kesehatan masyarakat, turut andil dalam mensejahterakan kesehatan ibu dan bayi. Tetapi dalam kenyataannya masih menggunakan metode konvensional dalam pengolahan datanya serta pelayanannya. Sistem Informasi Posyandu (SIMPADUKU) melakukan pengolahan data meliputi data dasar Posyandu mengenai stunting, kegiatan layanan Posyandu, yang dimulai dari proses penimbangan dan pemeriksaan kondisi bayi serta pemberian imunisasi, data pengguna Posyandu dan para petugas / kader Posyandu. Pemantauan perkembangan balita secara realtime dengan aplikasi SIMPADUKU baik bidan, kader dan orang tua merupakan kolaborasi 3 arah yang baik untuk target penurunan angka stunting sampai 14% di Kabupaten Cilacap dan Jawa Tengah , hal ini berdasarkan analisa target penurunan stunting Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 2023 bahwa salah satu kendala menurunkan stunting adalah komunikasi yang tidak terjalin antara 3 unsur tersebut. SIMPADUKU mengolah data balita serta laporan mulai dari memasukkan, mengubah, memperbarui, menghapus dan menghitung berat ideal bayi, balita, dan ibu serta dapat menggantikan kartu KIA ibu dan anak karena data sudah ada didalam sistem. SIMPADUKU dapat membantu petugas kesehatan / kader Posyandu dalam pelaporan data kesehatan kepada Puskesmas dan menurunkan angka stunting di Posyandu Puspa Kencana menjadi daerah tanpa stunting di wilayah tersebut.
Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya di setiap kelurahan/Rukun Warga (RW) dan diketuai oleh Bidan Desa. Tempat pelaksanaan dan Pelayanan Program Terpadu di Balai Dusun - Balai Desa kelurahan dan sebagainya yang disebut Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan di Posyandu berupa Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Ibu Hamil (IH), Gizi (penimbangan Balita). Untuk sasarannya adalah ibu hamil, ibu menyusui, Wanita Usia Subur (WUS).
Permasalahan gizi di kabupaten Cilacap ada dua yaitu stunting dan gizi buruk dampak serius yang timbul akibat hal tersebut bagi generasi selanjutnya akan berpengaruh besar terhadap dampak ekonomi bahkan beban keluarga, Masyarakat dan Negara, karena bisa menyebabkan gagal tumbuh, gagal kembang, dan gagal metabolic. Berdasarkan data Riskerdas tahun 2013 dan tahun 2018, prevalensi stunting masih di atas rata-rata Jawa Tengah yaitu 36,2% (2013 ) dan 32,1% (2018) data lain hasil SSGBI 2019 prevalensi stunting sebesar 23,18%, tahun 2021 mengalami penurunan yaitu 17,9% dan tahun 2022 menurun sedikit yaitu 17,6%. Jika dilihat trent selama kurun waktu 4 tahun mengalami penurunan prevalensi.
Kabupaten Cilacap pada tahun 2024 prevalensi stunting belum mencapai kurang dari 14%, untuk melihat progres penurunan stunting maka perlu kegiatan pengukuran dan publikasi stunting setiap tahunnya. Basis data prevalensi stunting menggunakan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) yang dilaksanakan setiap tahun dan pemantauan pertumbuhan bulanan posyandu yang diinput ke aplikasi e-PPGBM, tetapi data tersebut diinputkan oleh bidan atau ahli gizi di Puskesmas. Namun demikian validitas data masih dibutuhkan dengan alat antroprometri yang standar. Dari 2204 posyandu 83,25% atau 1835 posyandu sudah memiliki antrometri kit. Banyak kendala dalam pelaksanaan pemantauan pertumbuhan diantaranya SDM atau kader, ploting KMS, konseling masih belum optimal sehingga masih membutuhkan pendampingan .
Salah satu alasan kami membuat aplikasi alat ini adalah untuk memfasilitasi Kader dalam kontrol data stunting secara realtime yang digunakan untuk meminimalisir manualisasi, dan aplikasi ini bisa dipantau oleh Orang Tua Balita sehingga orang tua dalam memantau pertumbuhan balita secara langsung. Kendala terkait konseling serta pendampingan dapat teratasi dengan adanya aplikasi ini karena terdapat tips trik terkait stunting serta terdapat info vaksin dan resep MPASI untuk mencegah stunting yang sehat bergizi dan terjangkau. Karena pengguna ini adalah kader dan orang tua maka bidan dapat memantau aktivitas dalam aplikasi ini serta aplikasi ini sangat user friendly sehingga memudahkan pengguna dalam pengoperasian aplikasi karena sudah teruji dengan pengukuran Usability Heuristik yang digunakan untuk menganalisa suatu objek agar memberikan kemudahan dalam penggunaan aplikasi ini. Target penurunan stunting sebesar 21,1% belum tercapai karena prevalensi stunting masih 24,4%. Untuk mencapai 14% di tahun 2024, masih perlu penurunan prevalensi stunting sebesar 24,4% – 14%=10,4% dalam 3 tahun. Target penurunan stunting per tahun sampai 2024 harus lebih besar dari 10,4%/3 tahun = 3,13% pertahun. Oleh karena itu, pada penelitian ini dibuat SIMPADUKU (Sistem Informasi Puspa Posyandu) untuk optimalisasi deteksi dan penanganan stunting pada balita di Posyandu Puspa Kencana 4 Tegalreja Cilacap.
Nama | : | Zulfikar Yusya Mubarak |
Alamat | : | Perum BPTW Blok S9, Tritih Lor, Jeruklegi, Cilacap |
No. Telepon | : | 085600756598 |