PENELITIAN SINGKONG TAK LAYAK MAKAN MENJADI KERTAS RAMAH LINGKUNGAN

Industri Kertas diseluruh dunia menggunakan 35% dari seluruh panen kayu komersial setiap tahun. Industri kertas menghabiskan 670 juta ton kayu untuk menghasilkan 178 juta ton of pulp dan 278 juta ton kertas dan karton. 1 ton kertas = 400 rim = 200.000 lembar.17 september 2010.Padahal bila pohon terus menerus ditebang dan reboisasi jarang dilakukan maka populasi pohon di Indonesia akan menipis dan menyebabkan hutan gundul.Oleh sebab itu kami memberikan solusi agar hutan di Indonesia tidak menjadi hutan gundul, yaitu dengan membuat kertas dari singkong yang sudah tak layak makan, pada penelitian kami singkong yang kami gunakan adalah singkong yang memiliki tekstur keras sampai dimasak pun teksturnya tetap keras (bahasa jawanya dagel). Tujuan darii penelitian ini adalah untuk mengikuti perlombaan KRENOVA, untuk memanfaatkan limbah singkong dagel yang tidak layak konsumsi, untuk meningkatkan pola ber kir kritis siswa dalam upaya penerapan Profil Pelajar Pancasila.

Singkong baru diperkenalkan ke Indonesia tahun 1850-an, dibawa dari Peru oleh Pemerintah Kolonial Belanda.Singkong merupakan tanaman tropis yang berasal dari Benua Amerika Selatan, tepatnya di negara Brasil. Setelah itu tanaman ini tersebar di penjuru dunia dimulai dari Afrika dan masuk ke Indonesia pada abad ke 18. Butuh waktu lama singkong menyebar kedaerah lain, terutama ke Pulau Jawa.Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil singkong terbanyak keempat di dunia.Peringkat pertama penghasil singkong terbanyak di dunia adalah Nigeria sebanyak 57 juta ton,dilanjutkan dengan Thailand 30 juta ton, Brasil 23 juta ton dan Indonesia 19-20 juta ton.Indonesia tercatat mampu memproduksi singkong sebanyak 18,3 juta singkong pada 2020. Di Indonesia sentra produksi singkong tersebar di 13 provinsi. Lima besar provinsi penghasil singkong ada Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DI Yogyakarta.Bahkan dulu penghasil terbesar singkong di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat.Yang sejak dulu Jawa Barat di kenal sebagai Kampung Singkong. Umumnya,tanahdi Indonesia ber pH sekitar 4,0- 5,5 sehingga cukup netral untuk kesuburan tanaman umbi singkong. Ketinggian tempat juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi tanamanumbisingkong agar dapat tumbuh.Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman singkong antara 10–700 m dpl, sedangkan toleransinya antara 10–1.500 m dpl. Jenisketela pohon tertentu dapat ditanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal.Sehingga memungkinkan bagi negara Indonesia untuk menanambanyaksingkong.Dalam 100 gramsingkong terdapat 38-40gramKarbohidrat,1- 1,2 gram protein,1-2 gram Serat,300 miligram kalium,20 miligram kalsium,25- 30 mikrogram folat,20 30miligram vitamin C.Kandungan selulosa dalam kulit singkong cukup besar,ditahun 2012 Santoso menyatakan bahwa "Bersumber pada studi laboratorium, kulit dari singkong menyimpan57%selulosa, 22% lignin, serta memiliki panjang serat antara 0,5-0,05 cm".Elemen terpenting dalam produksi kertas salah satunya adalah kandungan selulosa yang juga merupakan senyawa penting penyusun tumbuhan.  Pada tahun 2000Harsonomenyatakanbahwaselulosa berbentuk serat yang merupakan bahan baku untuk membuat pulp kertas. Serat selulosa terdapat pada beragam tumbuhan,baik jenis tumbuhan kayu atau tumbuhan bukan kayu. Selulosa terdapat pada berbagai bagian tumbuhan seperti batang, kulit bahkan tangkai buah.Bahan dasar pembuatan kertas yaitu pulp. Menurut penelitian Kurniawan ditahun 2013 Kurniawan menyataan bahwapulp merupakanpemisahanserat kayu atau bahan berserat lain yang mengandung lignoselulosa. Dalam pembuatan pulp kertas menggunakan kayu yang mengandung selulosa, hemise lulosa dan lignin. Namun ada juga pulp yang berasal dari non-kayu seperti bahan limbah pertanian,singkong tak layak makan merupakan salah satu contohnya. Kertas dihasilkan dari pemadatan serat yang berasal dari pulp, dengan kandungan selulosa dan hemiselulosa. Adapun ketentuan bahan utamauntuk pembuatanpulp, yaitu memiliki serat, kandungan selulosa lebih besar dari 40% dan kandungan lignin lebih kecil dari 25%, serta memiliki kandungan air kurang dari 10%,menurut keterangan Harsini ditahun 2010.Secara umum kandungan zat dalam tanaman Singkong ialah karbohidrat, fosfor, kalsium, vitamin C, protein, zat besi dan vitamin B1 (Rumayar et al, 2012). Singkong mengandung komposisi kimia yang terdiri dari kadar air 60%, pati 35%, serat kasar 2,5%, kadar lemak 0,5% dan kadar abu 1%(Barre danDamardjati, 2015). Singkong dikenal dengan sebutan ketela pohon atau ubi kayu dan memiliki nama lain yaitu Manihot utilisima atau Manihot esculenta crantz yang merupakan tumbuhan umbi akar. Umbi singkong merupakan sumberenergi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin akan protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daunsingkong karena mengandung asamamino metionin.Singkong (Manihot utilisima atau Manihot esculenta crantz) merupakan salah satu tanaman yang tersebar luas di Indonesia yang sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara di dunia (menurut Gardjito dkk, 2013). Tanaman singkong memiliki tinggi batang 1 hingga 4 meter. Daunnya memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan. Tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3 hingga 8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna kuning, hijau atau merah.Untuk singkong yang banyak dikonsumsi di Indonesia adalah singkong Adira 1 Singkong ini memiliki rasa yang enak dengan daging umbi berwarna kuning. Hasil panen tanaman ini sekitar 25 ton/ha dengan umur panen sekitar 7 sampai 10 tahun. Sifat unggul lain dari varietas ini yaitu agak tahan hamatungaumerahdantahanpenyakit bakteri hawar daun.Tapi jenis singkong tidak hanya Adira,singkong memiliki banyak jenis antara lain Adira,Jawa,Kirik,Bamban,Ambira,Gambyong dan masih banyak lagi. Jika singkong yang sudah tak layak untuk dimakan dimanfaatkan makahal tersebut akan mengurangi limbah pertanian di Indonesia. 16—20 persen dari total seluruh bagian singkong merupakan limbahnya dan oleh karena itu, tak heran setiap industri pengolahan singkong mampu menghasilkan limbah yang sangat banyak.Jika kita totalkan jumlah limbah singkong di Indonesia adalah total persen limbah seluruh bagian singkong dikalikan dengan jumlah singkong yang Indonesia peroleh, jika dihitung maka hasilnya akan cukup banyak. Jika masyarakat Indonesia tidak memanfaatkan limbah singkong dengan baik makalimbah singkong mungkin akan mencemari lingkungan sekitar,menyebabkan aroma tak sedap,bahkan menggangguwargasekitar.Itu sebabnya pengolahan limbah singkong menjadi barang ramah lingkungan sangat berguna bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.Tidak hanya limbah singkong,limbah pertanian yang lain pun juga dapat dimanfaatkan.Bahkan limbah kulit singkong dapat diolah menjadi pakan ternak, kompos maupun bioenergi. Selain itu, kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai olahan kuliner berupa crispy kulit singkong. Crispy kulit singkong tidak kalah sedap dan enak dari kripik umbi singkong itu sendiri.Tapi pada penelitian ini limbah yang digunakan bukanlah kulit singkong,namun singkong yang tak layak makan atau busuk,yang akan kami olah menjadi kertas ramah lingkungan.

Kertas dalam penelitian kami dapat digunakan sebagai alat menulis, melukis, maupun menggambar yang sangat ramah lingkungan karena bahan yang kami pilih merupakan bahan yang ramah lingkungan atau terbuat dari limbah-limbahyangsering tidak digunakan oleh masyarakat.Dengan penelitian ini peserta didik dan masyarakat dapat meningkatkan daya jual sehingga akan memperoleh hasil yang cukup memuaskan. Hal yang harus diperhatikan adalah takaran perekat yaitu lem,dan takaran pewarna.Karena lem atau perekat akan sangat berpengaruh terhadap hasil kertas kedepannya,agar hasil kertas tidak mudah retak,mudah dilipat,dan tidak mudah sobek.Pewarna juga akan menambahdayatarik pada kertas,sehingga kertas akan terlihat lebih menarik namun pada pengulangan atau penelitian kedua dan ketiga kami tidak menggunakan pewarna sehingga memudahkanpemakaian untuk melukis karena warna putih yang terkesan netral.

Nama : SMP NEGERI 1 KARANGANOM
Alamat : Jalan Raya Karanganom
No. Telepon : 085640869266