Limbah yang terus dihasilkan terutama limbah masker yang sering digunakan masyarakat, menyebabkan penumpukkan dimana berdampak mencemari dan merusak lingkungan. Melalui data-data tersebut, dapat terjadi peningkatan pada tahun selanjutnya dan ketika limbah-limbah tersebut tidak dikelola dan ditangani dengan baik, maka akan berdampak lebih buruk bagi lingkungan hingga kesehatan masyarakat. penulis menghadirkan karya inovatif pengolahan limbah masker sebagai bahan pembuatan peraga edukasi untuk anak usia dini. Hasil kreasi dan inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan diversifikasi produk dari daur ulang limbah masker. Perdu Limas (Peraga Edukasi Limbah Masker) merupakan salah satu alternatif peraga edukasi dengan memanfaatkan limbah masker yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu peraga untuk mengenalkan huruf besar, huruf kecil, bentuk bangun dasar, hewan, buah dan lain-lain. Oleh karena itu Perdu Limas dibuat dengan berbagai macam seri yang dikemas dalam wadah tertutup. Hasil Perdu Limas ini mudah dibawa, tahan air, mudah dibersihkan, mudah ditempelkan pada media bantu karena terdapat lubang tempel, merangsang otak berpikir kreatif. Keunikan dari Perdu Limas ini adalah merupakan salah satu peraga edukasi yang belum pernah ada dengan memanfaatkan limbah masker yang dibuat berbagai seri belajar untuk pendidikan anak usia dini. Perdu Limas ini telah penulis tawarkan kepada para guru pendidikan anak usia dini sebagai salah satu alternatif inovasi pembelajarannya. Tahap pembuatan Perdu Limas sebagai berikut pembersihan dan sanitasi masker, pengguntingan limbah masker sesuai bentuk seri peraga edukasi, proses laminasi, merapikan perdu limas dengan membuat sudut tumpul, memberi lubang bagian atas perdu limas, pengemasan perdu limas sesuai seri, perdu limas siap digunakan.
Limbah masker yang terus dihasilkan terutama limbah masker yang sering digunakan masyarakat, menyebabkan penumpukkan dimana berdampak mencemari dan merusak lingkungan. Melalui data-data tersebut, dapat terjadi peningkatan pada tahun selanjutnya dan ketika limbah-limbah tersebut tidak dikelola dan ditangani dengan baik, maka akan berdampak lebih buruk bagi lingkungan hingga kesehatan masyarakat. Perlu adanya penanganan khusus untuk mencegah fenomena penumpukkan limbah tersebut. Ketika masyarakat tidak sadar telah membuang sembarangan dan tidak memahami cara mengolah limbah masker, hal ini menjadi pemicu perusakan lingkungan dengan adanya pencemaran akibat limbah masker yang tidak diolah dengan baik dan aman (Ameridya dkk, 2021). Pendidikan anak usia dini menurut Depdiknas dalam Surya, dkk. (2021) tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun”. Adapun tujuan program Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk membantu anak didik agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal melalui pemberian rangsangan menggunakan alat peraga edukatif. Pendidikan anak usia dini menurut Depdiknas dalam Surya, dkk. (2021) tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun”. Adapun tujuan program Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk membantu anak didik agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal melalui pemberian rangsangan menggunakan alat peraga edukatif. Pendidikan anak usia dini menurut Depdiknas dalam Surya, dkk. (2021) tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun”. Adapun tujuan program Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk membantu anak didik agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal melalui pemberian rangsangan menggunakan alat peraga edukatif. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun. Adapun tujuan progran pendidikan anak usia dini adalah membantu anak didik agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal melalui pemberian rangsangan menggunakan alat peraga edukatif. Oleh karena itu pada Lomba Kreatifitas dan Inovasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024 ini penulis menghadirkan karya inovatif pengolahan limbah masker sebagai bahan pembuatan peraga edukasi untuk anak usia dini. Hasil kreasi dan inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan diversifikasi produk dari daur ulang limbah masker serta mengurangi sampah masker di sekitar kita yang diolah sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan efek domino setelahnya bagi kesehatan.
Invensi ini merupakan hasil kreatifitas dan inovasi dengan memanfaatkan limbah masker. Perdu Limas merupakan salah satu alternatif peraga edukasi dengan memanfaatkan limbah masker yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu peraga untuk mengenalkan huruf besar, huruf kecil, bentuk bangun dasar, hewan dan lain-lain. Oleh karena itu Perdu Limas dibuat dengan berbagai macam seri yang dikemas dalam wadah tertutup. Hasil Perdu Limas ini mudah dibawa, tahan air, mudah dibersihkan, mudah ditempelkan pada media bantu karena terdapat lubang tempel, merangsang otak berpikir kreatif karena bentuk yang ditampilkan berupa siluet, misalnya hewan dan buah. Hal ini akan merangsang pengetahuan kognitif makin berkembang dan terasah. Kemampuan kognitif diperlukan oleh anak dalam rangka mengembangkan pengetahuannya tentang apa yang mereka lihat, dengar, rasa, raba ataupun cium melalui panca indra yang dimilikinya. Alat peraga edukasi Perdu Limas merupakan sarana yang dapat membantu proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, karena pada hakikatnya anak usia dini belajar dari benda-benda nyata.
Nama | : | Tri Harjanto, S.Si. |
Alamat | : | Tegalsari RT.01, RW.03, Dukuh, Delanggu, Klaten |
No. Telepon | : | 082143634480 |