MASS BOLOS (Maggot Alternatif Solusi Sampah, Biokonversi Organik Lalat Optimal Sirkular)

Di Kabupaten Pekalongan, sampah menjadi permasalahan yang kruisial karena dampaknya sangat berpengaruh bagi kehidupan Manusia serta lingkungan. https://radarsemarang.jawapos.com/kajen/721393917/relokasi-tpa-bojonglarang-masih-panjang relokasi TPA sampai sekarang belum terealisasi, dikeranakan tidak ada tempat (warga) yang mau lingkunganya dijadikan TPA. TPA sendiri belum memberikan solusi pengolahan sampah yang efektif sehingga seringkali TPA menyebabkan masalah mulai dari lingkungan dan kesehatan untuk masyarakat sekitar. Sehingga perlu gerakan masyarakat yang mampu mengolah sampah secara mandiri terutama sampah organik salah satunya dengan metode biokonversi organik lalat yang mampu menciptakan ekosistem pengolahan sampah yang aman dan bernilai eknonomi tinggi serta mendukung ketahanan pangan bagi masyarakat. namun demikian pengkaderan atau edukasinya perlu dilakukan sejak dini untuk memupuk masyarakat yang sadar akan pengolahan sampah organik mandiri.Sebagai guru saya berupaya membangun Desa melalui sekolah tingkat dasar. Semua warga SDN 01 Purworejo diberikan edukasi tentang jenis sampah, dampak dari sampah, tata cara pengolahan sampah dan paling utama adalah pemanfaatan sampah yang mempunyai nilai ekonomi dengan menerapkan inovasi berupa model kerangka/Framework edukasi dengan nama Mass Bolos (Maggot Alternatif Solusi Sampah, Biokonversi Organik Lalat Optimal Sirkular). Dengan Mass Bolos siswa menjadi mudah memahami proses pengolahan sampah organik dan menjadi salah satu keterampilan dan dapat menerapkan dimanapunHasilnya pada lingkungan SDN 01 sudah terbentuk sebuah ekosistem pengolahan sampah organik sirkular yang selain menjadikan tempat bersih namun juga bernilai ekonomi yang tinggi dengan pengelolaanya yaitu siswa-siswi, guru dan karyawan. Dari hasil pengolahan samapah ini ada kompos, maggot, tanaman dan ikan dan lainya yang tentu mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.

SD Negeri 01 Purworejo adalah sebuah sekolah yang terletak Sebuah Desa yang berada dikecamatan Sragi. Awalnya 2 Sekolah SDN 01 Purworejo dan SDN 02 Purworejo digabung menjadi 1 sekolah pada tahun 2015. Dibandingkan dengan sekolah lain SDN 01 Purworejo mempunyai sekitar 300 siswa . Dengan jumlah siswa yang banyak ini muncul berbagai macam permasalahan diantaranya masalah tentang sampah.

Di Kabupaten Pekalongan, sampah menjadi permasalahan yang kruisial karena dampaknya sangat berpengaruh bagi kehidupan Manusia serta lingkungan. https://radarsemarang.jawapos.com/kajen/721393917/relokasi-tpa-bojonglarang-masih-panjang relokasi TPA sampai sekarang belum terealisasi, dikeranakan tidak ada tempat (warga) yang mau lingkunganya dijadikan TPA. Ditambah permalalahan sampah di Jogjakarta https://jogjaprov.go.id/berita/pemda-diy-resmi-tutup-tpa-piyungan baru baru ini telah menutup TPA Piyungan, selain itu di Kota Pekalongan pun sama. Hal ini tidak menutup kemungkingan di Kab pekalongan juga akan terjadi penutupan TPA BojongLarang. Bahkan sampai tingkat Nasional juga sama. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan yang buruk rata –rata warga yang sembarangan dalam membuang sampah baik itu pemilahan organik  dan non organik, mereka masih menjadikan dalam satu wadah saja. Terlebih minimnya edukasi tentang pengolahan sampah rumah tangga yang mudah, seperti komposter ataupun biopori.

Masyarakat Desa Purworejo mayoritas sebagai buruh dikota besar Jakarta dan sebagian sebagai Petani maupun buruh tani dengan rata rata pendapatan perkapita yang rendah, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.  Dari permasalahan yang ada di Desa Purworejo ini, Kami Guru SDN 01 Purworejo, berupaya membangun Desa melalui sekolah tingkat dasar. Semua warga SDN 01 Purworejo diberikan edukasi tentang jenis sampah, dampak dari sampah bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan Lingkungan Hidup, tata cara pengolahan sampah dan paling utama adalah pemanfaatan sampah yang mempunyai nilai ekonomi dengan menerapkan inovasi “ MASS BOLOS ” , yaitu Maggot Alternatif Solusi Sampah, Biokonversi Organik Lalat Optimal Sirkular. Hasil didapat kepedulian terhadap lingkungan baik sekolah maupun tempat tinggal murid dan menjadi calon wirausahwan sejati serta yang lebih penting dikegiatan ini adalah sebagai

Untuk mendapatkan kualistas murid di SDN 01 Purworejo yang peduli dengan lingkungan serta bernilai ekonomi yang tinggi sehingga mereka terlatih menjadi profesional walaupun mereka masih belajar di SD,  dengan MASS BOLOS edukasi praktis dan praktik dilapangan yang dimaksimalkan , yaitu :

  1. Pemilahan sampah
  2. Pengolahan sampah organik dengan Maggot
  3. Pengolahan sampah Non Organik dan yang tidak bisa diolah, dimusnahkan dengan dibakar.
  4. Pemanfaatan maggot untuk pakan ternak yang dintegrasikan dengan peternakan dan  pertanian ( sayur) aquaponik dengan ikan  
  5. Memasarkan hasil peternakan dan pertanian dengan produk olahan maupun sayur atau ikan segar yang dipanen dari kolam aquaponik.

  1. Keunggulan yang ditawarkan dengan Mass Bolos

Kegiatan Mass Bolos ini sebagai pelopor yang ada dikabupaten pekalongan , karena belum ada sekolah lain yang menerapakan kecuali SDN 01 Purworejo kec Sragi, bahkan dicari di mesin Google pasti tidak ada sekolah dengan kegiatan seperti Mass Bolos. Selain itu pembentukan karakter siswa terhadap kepedulian terhadap Lingkungan sehingga diharapkan nantinya alumni SDN 01 Purworejo bisa bermanfaat dilingkungan mereka Potensi Aplikasi sebagai pengabdian Masyarakat, membentuk siswa yang siap berwirausaha dan menciptakan ketahanan pangan

Nama : Agus Nurokhim, S.Pd
Alamat : jalan raya sragi- pait, kelurahan Sragi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan
No. Telepon : 081802855978