Sayur dan buah memiliki masa simpan yang pendek, sehingga diperlukan media untuk memperpanjang masa simpan seperti kulkas. Meskipun demikian tidak semua sayur dan buah dapat disimpan di dalam kulkas. Para penjual sayur dan buah tidak semuanya memiliki lemari es atau memiliki ruang untuk meletakkan kulkas. Sehingga dibutuhkan inovasi media penyimpanan lain yang lebih ramah lingkungan. Penyimpanan buah pisang di dalam gerabah perlakuan berpengaruh pada tekstur dan aroma, namun tidak berpengaruh pada warna untuk 12 jam pertama. Pada masa simpan 24 jam dan 36 jam, penyimpanan pisang di dalam gerabah perlakuan memiliki pengaruh nyata karena p-value < 0,05. Sedangkan penyimpanan sayur kangkung di dalam gerabah tanah liat memiliki pengaruh nyata pada semua parameter pada 12 jam, 24 jam, maupun 36 jam karena p-value < 0,05. Terdapat beda nyata kualitas sayur dan buah yang disimpan di dalam pane perlakuan dibandingkan dengan pane kontrol. Kontrol kebusukan buah dan sayur menggunakan sensor TGS 2600, MQ3, MQ4, MQ2 dan MQ8 yang terhubung dengan IoT. Sumber tenaga untuk sensor menggunakan power bank panel surya. Penentuan kadar kebusukan buah dan sayur menggunakan bantuan Chatbot AI.
Peningkatan kesadaran akan perlunya pelestarian lingkungan telah mendorong upaya untuk mengembangkan metode pengolahan makanan yang berkelanjutan dan efisien. Komoditas buah dan sayur memiliki peran sentral dalam pola makan masyarakat sehari-hari yang berdampak kepada kesehatan manusia. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah masa simpan yang terbatas (Sari dkk, 2019), yang mengakibatkan pemborosan pangan dan energi listrik. Apalagi tidak semua orang memiliki kemampuan memiliki atau menggunakan lemari es untuk memperpanjang masa simpan buah dan sayur.
Lemari es memang telah menjadi solusi umum untuk mempertahankan kualitas makanan (Faozan, 2015), namun penggunaan alat ini tidak selalu dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat, terutama di daerah-daerah dengan infrastruktur terbatas. Faktor-faktor seperti biaya dan ketersediaan listrik juga menjadi kendala bagi sebagian orang untuk menggunakan lemari es. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan alternatif yang tidak hanya efektif dalam memperpanjang masa simpan buah dan sayur, tetapi juga dapat diaplikasikan di berbagai kondisi lingkungan.
Salah satu solusi yang menjanjikan adalah penggunaan gerabah tanah liat yang diperkaya dengan zeolit dan arang aktif. Zeolit menurut Perez-Botella dkk (2022) memiliki kemampuan untuk menyerap kelembaban dan gas yang dapat mempercepat degradasi produk makanan. Demikian pula arang aktif menurutn Markiah dkk (2020) dapat membantu menghilangkan senyawa-senyawa yang memicu pembusukan. Kombinasi bahan-bahan ini telah terbukti memiliki potensi dalam mempertahankan kualitas dan memperpanjang masa simpan buah dan sayur. Penambahan kontrol kebusukan buah dan sayur juga diperlukan dengan menggunakan teknologi IoT dan Chatbot AI.
1. Mampu memperpanjang masa simpan buah dan sayur
2. Menggunakan pengontrol kebusukan dengan sensor berbasis IoT
3. Menggunakan chatbot untuk konsultasi tingkat kebusukan buah dan sayur
4. Memadukan teknologi 4.0 dan teknologi 5.0.
5. Melestarikan tradisi nenek moyang berupa kerajian tanah liat
Nama | : | Annisa Nurus Shillah |
Alamat | : | Jl. Kenanga No. 3 Kuripan Kidul Cilacap |
No. Telepon | : | 085728913927 |