WASTBIE:RANCANG BANGUN SYSTEM PEMBATAS SAMPAH DI ALIRAN SUNGAI SEBAGAI PENANGGULANGAN BANJIR BERBASIS IOT

ABSTRAK

Permasalahan bencana banjir sering kali terjadi dan melanda sebagian wilayah di Indonesia. Hal itu terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu meningkatnya curah hujan dan akibat dari perbuatan oknum yang Kurang peduli untuk bertanggung jawab menjaga lingkungan dari membuang sampah sembarang. Sampah adalah limbah suatu hal yang sudah tidak diperlukan dalam suatu kegiatan. sampah yang tidak dibersihkan secara menyeluruh dapat menyebabkan tercemarnya lingkungan dan menimbulkan bau tak sedap serta menjadi penyebab tersumbatnya aliran air. aliran air yang tersumbat akibat penumpukan sampah akan menghambat jalur air dan menjadi penyebab dari meluapnya air yang menyebabkan banjir. Pembersihan sampah pada aliran Sungai biasanya dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan alat berupa jaring atau dengan menggunakan alat berat. Cara tersebut kurang efektif karena memakan banyak tenaga manusia serta biaya untuk sewa alat. Berdasarkan permasalahan diatas diperlukan inovasi yang mampu meminimalisir tersumbatnya aliran air akibat sampah, dengan inovasi "WASTBIE:RANCANG BANGUN SYSTEM PEMBATAS SAMPAH DI ALIRAN SUNGAI SEBAGAI PENANGGULANGAN BANJIR BERBASIS IOT" sehingga sampah yang mengalir diarea aliran sungai akan terhambat oleh alat pembatas sampah dan mempermudah dalam meminimalisir sampah. Inovasi ini berbahan dasar dari pipa, jaring, Load Cell, Ultrasonik HC-SR04. Hal ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk wilayah dengan aliran sungai yang sering tersumbat oleh tumpukan sampah. teknologi tepat guna ini harus disertai dengan kepedulian masyarakat untuk mau membuang sampah. Kepedulian masyarakat untuk menjaga kelestarian alam menjadi kunci utama penanggulangan banjir.

Kata kunci: Bencana Banjir, Sampah, Sensor Ultrasonik HC-SR04, Load Cell

  1. Latar Belakang

Di Indonesia sampah sudah menjadi masalah aktual seiring dengan semakin meningkatnya tingkat pertumbuhan penduduk yang berdampak pada jumlah sampah yang dihasilkan (Chaerul et., al (2007). menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 35,83 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022. Dari total timbulan sampah nasional pada 2022, sebanyak 22,44 juta ton atau 62,63% di antaranya telah terkelola, sedangkan 13,39 juta ton atau 37,37% belum terkelola. Penumpukan sampah ini berawal dari kesadaran Masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan masih sangat rendah, sehingga Masyarakat suka membuang sampah sembarangan, terutama pada daerah Sungai. Pembuangan sampah di Sungai dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir

Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. khususnya pada musim hujan. mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami bencana banjir, yang bahkan cenderung meningkat tiap tahunnya, baik frekuensinya, luasannya, kedalamannya, maupun durasinya (Ibadurrahman.2013). Banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan, dan meluapnya air Sungai. Banjir juga menimbulkan banyak kerugian bagi daerah yang terdampak. Salah satu penyebab dari banjir adalah menumpuknya sampah di aliran Sungai. Menumpuknya sampah pada dapat menyebabkan kualitas air menjadi buruk, sedangkan air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia. tumpukan sampah yang berada di Sungai dapat menyumbat aliran Sungai, sehingga Ketika curah hujan mulai tinggi maka berpotensi banjir. Untuk menanganii penumpukan sampah pada Sungai dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi yang efisien dan tidak merusak lingkungan, hal ini dilakukan untuk meminimalisir penumpukan sampah di Sungai yang dapaat menyebabkan banjir

Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan solusi berupa “WASTBIE:Rancang Bangun System Pembatas Sampah di aliran Sungai sebagai penanggulangan banjir Berbasis IoT”. Alat ini dirancang menggunakan Load cell atau strain gauge yang digunakan untuk mengukur berat sampah yang terkumpul. Kemudian Sensor ultrasonic yang dapat digunakan sebagai alternatif atau tambahan untuk mengukur ketinggian tumpukan sampah, aplikasi telegram sebagai media komunikasi pengumpul data, dan Node MCU berfungsi untuk menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet (WiFi). Alat pembatas sampah ini juga dilengkapi dengan IoT sehingga, Ketika sampah telah mencapai batas yang ditentukan maka akan langsung mengirimkan notifikasi telegram ke Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3. Kemudian Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 akan membersihkan daerah Sungai yang terkena tumpukan sampah. Penelitian sebelumnya sistem manajemen sampah dengan penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dapat mempermudah petugas dari dinas kebersihaan untuk memantau, mengontrol, dan dapat dengan segera mendapatkan informasi baik waktu maupun kapasitas sampah yang ada di pintu air melaui smartphone secara online dan real time (Agung dkk 2022). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi Solusi untuk meminimalisir penumpukan sampah pada Sungai, sehingga dapat mengurangi potensi penyebab banjir.

Keunggulan Produk

Adapun keunggulan dari Rancang bangun alat ini adalah:

  1. Menahan dan membatasi sampah berlebihan yang terbawa arus dalam banjir dan menjadi penyebab utama tersumbatnya saluran air
  2. Mengumpulkan dan memonitoring data berat total sampah yang tertangkap pada alat penghambat
  3. Mendeteksi kedalaman dan ketinggian banjir yang sedang terjadi

Nama : Arif Noor Adiyanto S.Pd
Alamat : Jl. Conge Ngembalrejo, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322
No. Telepon : 081325989024