Evakuasi Bencana Tanah longsor dengan Teknologi Pendeteksi Tanah Longsor Otomatis D’LSO: Detection Landslides Otomatis

ABSTRAK

Evakuasi Bencana Tanah longsor dengan  

Teknologi Pendeteksi Tanah Longsor Otomatis  

D’LSO: Detection Landslides Otomatis

Afra Hasna Zulian

Seftiana Pujiatin

Annisa Roiehatul Jannah

SMK NEGERI 1 PURBALINGGA

 

Kabupaten Purbalingga memiliki tingkat kerawanan bencana longsor yang tinggi yaitu 10.000 hektare disejumlah daerah wilayah Purbalingga (Penelitian UNSOED, 2019). Daerah yang terdampak tanah longsor diantaranya Karangjambu, Karanganyar, Karangreja, Bobotsari, dan Kecamatan Padamara. Bencana Tanah longsor tersebut merengkut nyawa rata-rata sebanyak 4 orang dalam kurun waktu 1 tahun (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, 2023). Permasalahan ini harus segera ditangani, agar dapat mencegah korban jiwa dari bencana tanah longsor di Purbalingga. Penelitian ini berguna untuk memudahkan warga Purbalingga dalam hal evakuasi saat terjadinya bencana tanah longsor disejumlah daerah Purbalingga. Cara yang dapat dilakukan dengan membuat sebuah teknologi sederhana dengan kami melakukan eksperimen dan pengujian untuk membuat sebuah inovasi baru yang kami beri nama D’LSO (Detection Landslides otomatis). Teknologi ini memanfaatkan kinerja dari mikrokontroler esp8266, arduino uno, potensiometer, pir sensor, buzzer dan bot telegram sebagai notifikasi pergerakan atau pergeseran tanah melalui smartphone untuk mengevakuasi warga sebelum terjadinya bencana tanah longsor di sejumlah daerah Purbalingga, sekaligus menjadi solusi dari pencegahan korban jiwa akibat bencana tanah longsor di sejumlah wilayah daerah Kabupaten Purbalingga.

Kata kunci: Tanah Longsor, D’LSO, Mikrokontroler esp8266, Arduino uno, Potensiometer, pir sensor, buzzer, bot telegram notification.


 

Latar Belakang Masalah

            Purbalingga adalah kota yang memiliki kerawanan bencana tanah longsor yang tinggi. Sebesar 10.000 hektare wilayah di Purbalingga memicu terjadinya bencana tanah longsor (Penelitian UNSOED, 2019). Bencana tanah longsor di sejumlah wilayah Purbalingga ini diantaranya di daerah Karangreja, Karanganyar, Bobotsari, dan Kecamatan Padamara. Peristiwa bencana tanah longsor di Purbalingga merengkut nyawa rata-rata 4 orang pertahunnya (Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, 2023). Kondisi geografis yang umumnya merupakan daerah pegunungan dan memiliki lereng-lereng menjadikan tanah tidak stabil. Akibatnya, ketika terjadi pergerakan tanah menjadi mudah longsor. Pergeseran tanah dan kadar air yang berlebih merupakan penyebab utama dari bencana tanah longsor.

            Bencana tanah longsor menimbulkan banyak kerugian, diantaranya dapat merengkut korban jiwa, mengganggu fasilitas transportasi, merusak rumah penduduk, lahan pertanian dan akibat lainnya. Dampak dari bencana tanah longsor ini dapat dihindari jika masyarakat mengetahui tanda-tanda terjadinya longsor dan mendapat peringatan dini bahwa akan terjadi tanah longsor. Dengan adanya sistem peringatan dini bencana tanah longsor, dapat dijadikan sebagai bahan evakuasi dan antisipasi warga sekitar dengan wilayah yang rawan terjadi bencana tanah longsor, sehingga dapat meminimalisir kerugian dan korban jiwa akibat bencana tanah longsor di Purbalingga.

            Pada penelitian sebelumnya telah dirancang sistem peringatan dini tanah longsor menggunakan metode pengindraan berat dengan sistem sensor yang terdiri dari sebuah pegas dengan sebuah LED dilekatkan disalah satu ujung pegas dan fotodioda di ujung lainnya, sehingga dapat mengaktifkan indikator LED. Penelitian lain merancang perangkat elektronik berupa gabungan sensor getaran dan kandungan air tanah. Model longsor dibuat pada suatu box dari bahan mika dan material tanah. Tanah dipadatkan dan membentuk lereng dengan kemiringan 75o, 65o, 60o, dan 45o. Hasil penelitian didapatkan berdasarkan kemiringan tanah. Namun sistem ini memiliki kelemahan dari segi notifikasi, karena hanya memakai buzzer sebagai indikator tanda bahaya pada sistem dan memakai LCD sebagai antarmuka sistem. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka dibutuhkan suatu alat dengan teknologi IoT (Internet of Things) secara sederhana yaitu penulis menggunakan potensiometer untuk mengatur jarak terdeteksinya  bencana tanah longsor menggunakan mikrokontroler arduino uno dengan menggunakan sistem katrol dan buzzer sebagai alarm pendeteksi tanah longsor akan berbunyi ketika alat tersebut terdeteksi dengan jarak yang ditentukan, pir sensor akan bekerja dengan dikendalikan oleh mikrokontroler berupa esp8266 lalu alat tersebut akan mengirimkan sistem pesan berupa bot telegram notification sebagai peringatan yang dapat diakses secara langsung atau real time (dapat diakses dimana saja), sehingga masyarakat dapat lebih waspada dalam hal mengevakuasi dan dengan cepat mengantisipasi adanya korban jiwa akibat bencana longsor pada daerah rawan longsor di Purbalingga. Untuk itu, penulis mengusulkan rancangan penelitian berjudul D’LSO: (Detection Landslides Otomatis) Teknologi Pendeteksi Tanah Longsor Otomatis”.

Penemuan yang terdahulu

Penelitian terdahulu diteliti oleh Febyano Ilham Dwinata dengan ide penelitian yaitu “Aplikasi Sensor Cahaya BH1750 Sebagai Sistem Pendeteksi Longsor Berbasis Pergeseran Tanah”. Dari penelitian tersebut peneliti menggunakan mikrokontroler berupa arduino dan sensor untuk pendeteksi dari pergerakan tanah longsor. Penelitian yang kedua diteliti oleh Elvira Mardhatillah, Wildian Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas, Padang. Dari penelitian ini merupakan suatu sistem peringatan dini tanah longsor berbasis mikrokontroler ATmega328 telah dirancang-bangun untuk mendeteksi dan menginformasikan pergeseran tanah permukaan. Metode yang digunakan adalah metode penginderaan berat dengan sistem sensor yang terdiri dari sebuah pegas dan sebuah LED.

 

Potensi D'LSO (Detection Landslides Otomatis) sebagai alat pendeteksi dini tanah longsor di Purbalingga

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terhadap pengembangan IoT (Internet of Things) terhadap pendeteksi dini bencana tanah longsor. Alat D’LSO (Detection Landslides Otomatis) memiliki keunggulan dengan menggunakan mikrokontroler esp8266 yang dapat mengontrol melalui jaringan internet sehingga dapat mengirimkan pesan notifikasi secara peer to peer (orang ke orang) dan real time (dapat didapatkan dimana saja). Evakuasi melalui rancangan alat D’LSO (Detection Landslides Otomatis) memudahkan warga di Purbalingga Jawa Tengah sebagai pendeteksi dini tanah longsor yang dikirimkan melalui telegram notifikasi dan bunyi dari buzzer atau alarm alat D’LSO (Detection Landslides Otomatis).

 

Nama : Afra Hasna Zulian, Seftiana Pujiatin, Annisa Roiehatul Jannah
Alamat : Jl.Mayor Jend. Sungkono, Kalimanah, Selabaya, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 53371
No. Telepon : 082183982727