COSMIC (COATING SYSTEM IN MICRO LEVEL): PEMANFAATAN SISA SORTIR HASIL PERTANIAN SEBAGAI EDIBLE COATING BERBASIS SISTEM OTOMASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HASIL PERTANIAN DAN MENGATASI SAMPAH MAKANAN

Kegiatan distribusi sayur memberikan persentase sebesar 2%-6% dan penyaluran ke pengecer sisa sortir sayur yang dihasilkan mencapai 9%-13%. Sisa sortir sayur berasal dari lapisan sayur paling luar dan sayur yang ukuran atau tampilan fisiknya tidak memenuhi standar untuk dijual. Terdapat sisa sortir sayur yang memiliki kondisi yang baik, yaitu tidak mengalami busuk atau mendekati busuk. Namun, kurangnya keahlian petani serta UMKM membuat sisa sortir sayur dengan kondisi baik menjadi ikut membusuk. Sisa sortir sayur tersebut mengakibatkan tumpukan sampah dan bau menyengat yang mengganggu hingga berujung pada permasalahan hygiene lingkungan. Banyak pihak yang berlomba-lomba untuk memanfaatkan dan menambah nilai guna dari sisa sortir sayur ini. Persentase jumlah sisa sortir sayur bisa ditekan dengan mengaplikasikan agen pelindung atau coating. Jenis coating yang diminati adalah edible coating, karena aman dan biodegradable. Penggunaan edible coating saat ini sudah menjadi hal yang wajar. Banyak yang menggunakan limbah cangkang udang atau bahan aktif lainnya. Namun, belum ada yang memanfaatkan sisa sortir sayur yang selama ini terbengkalai. Penggunaan sisa sortir sayur ini akan meningkatkan efisiensi operasional maupun finansial. Petani akan diuntungkan dengan termanfaatkannya sisa sortir produk pertanian. Selain itu, meningkatnya masa simpan produk membuat limbah makanan yang berasal dari produk pertanian segar akan berkurang. Oleh sebab itu, COSMIC akan membuat produk edible coating yang memanfaatkan sisa sortir sayur untuk memperpanjang masa simpan produk segar hasil pertanian. Hasil pengujian secara mandiri yang dilakukan oleh COSMIC yang dilakukan selama 7 hari menunjukkan bahwa penggunaan COSMIC sebagai edible coating mampu mempertahankan warna dan tekstur serta memiliki cemaran bakteri paling sedikit.

Sektor pertanian telah menjadi penopang keberlangsungan ekonomi di Indonesia. Menurut data BPS, pada kuartal II tahun 2022 pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh 5,44% dan sektor pertanian ikut berperan dalam besaran distribusi mencapai 12,98%, meningkat 1,37%. Salah satu sektor yang mendominasi adalah sayur segar, di mana produksi sayur segar pada tahun 2022 mencapai lebih dari 150 juta ton (BPS, 2022). Tren positif tersebut ternyata juga membawa bencana yang besar bagi lingkungan. Hal ini terlihat dari jumlah sisa sortir untuk sektor ini yang mencapai angka 26% (Suwarjana et al., 2015) hingga 35% (Putera et al., 2016). Sisa sortir tersebut dihasilkan melalui rangkaian kegiatan pasca panen yang terjadi pada petani hingga distribusi ke pengecer dan pelanggan. Kegiatan pasca panen saja sisa sortir sayur yang dihasilkan mencapai 12% hingga 13%, sedangkan pada pengepul mencapai 2% hingga 4%. Kegiatan distribusi sayur memberikan persentase sebesar 2% hingga 6% dan penyaluran ke pengecer sisa sortir sayur yang dihasilkan mencapai 9% hingga 13% (Budiastra et al., 2017).

Sisa sortir sayur berasal dari lapisan sayur paling luar dan sayur yang ukuran atau tampilan fisiknya tidak memenuhi standar untuk dijual. Pada dasarnya, terdapat sisa sortir sayur yang memiliki kondisi yang baik, yaitu tidak mengalami busuk atau mendekati busuk. Namun, kurangnya keahlian petani serta pedagang membuat sisa sortir sayur dengan kondisi baik menjadi ikut membusuk. Sisa sortir sayur tersebut mengakibatkan berbagai permasalahan. Mulai dari tumpukan sampah dan bau menyengat yang mengganggu hingga berujung pada permasalahan hygiene serta lingkungan (Samidjo & Isnawan, 2021). Banyak pihak yang berlomba-lomba untuk memanfaatkan dan menambah nilai guna dari sisa sortir sayur ini. Faruq et al. (2022) memanfaatkan sisa sortir sayur sebagai bahan dasar pembuatan pupuk kompos. Di sisi lain, persentase jumlah sisa sortir sayur bisa ditekan dengan mengaplikasikan agen pelindung atau coating (Suriati, 2022). Salah satu jenis coating yang diminati adalah edible coating, dimana jenis coating ini aman untuk dikonsumsi (Anggraini, 2022).

Penggunaan edible coating saat ini sudah menjadi hal yang wajar, dimana banyak yang menggunakan limbah cangkang udang atau bahan aktif lainnya. Namun, belum ada yang memanfaatkan sisa sortir sayur yang selama ini terbengkalai. Penggunaan sisa sortir sayur ini akan meningkatkan efisiensi baik dari segi operasional maupun finansial. Petani akan diuntungkan dengan termanfaatkannya sisa sortir produk pertanian. Selain itu, dengan meningkatnya masa simpan produk, maka limbah makanan yang berasal dari produk pertanian segar juga akan berkurang. Oleh sebab itu, COSMIC akan membuat produk edible coating yang memanfaatkan sisa sortir sayur untuk memperpanjang masa simpan produk segar hasil pertanian.

Keunggulan Inovasi COSMIC yaitu dengan adanya COSMIC maka tingkat food loss and waste akan berkurang, masa simpan produk pertanian akan bertambah, efisiensi secara operasional dari UMKM dan petani akan meningkat. COSMIC juga mengkombinasikan inovasi dengan teknologi 4.0 untuk mempermudah proses pengaplikasikan larutan edible coating dan pencatatan. Selain uraian tersebut, keunggulan inovasi COSMIC dijabarkan dalam point-point berikut:

1. Meningkatan Daya Simpan

Edible coating dapat membantu melindungi produk hasil pertanian dari kerusakan fisik, mikrobiologis, dan oksidatif. Ini dapat memperpanjang umur simpan produk, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi rantai pasokan produk hasil pertanian.

2. Meningkatan Kualitas

Lapisan yang dapat dimakan dapat membantu menjaga tekstur, warna, dan rasa dari produk tersebut. Hal ini dapat menjadikan produk lebih menarik secara visual bagi konsumen.

3. Meningkatan Nutrisi

Beberapa formula edible coating dapat mengandung bahan-bahan tambahan yang dapat meningkatkan nilai nutrisi produk, seperti vitamin, mineral, serat, atau zat antioksidan. Ini bisa menjadi cara untuk meningkatkan asupan nutrisi tanpa mengubah rasa atau tekstur dari produk tersebut.

4. Mengurangi Limbah

Dengan menggunakan edible coating, pengemasan tersebut dapat digunakan sebagai alternatif mengurangi limbah dari pengemasan yang sudah ada. Penggunaan plastik dan bahan pengemas lainnya yang dirasa berdampak lebih banyak sebagai limbah dapat dikurangi. Hal ini mendukung upaya untuk mengurangi limbah plastik dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

5. Meningkatan Keamanan Bahan Pangan

Edible coating dapat membantu mencegah kontaminasi dan kerusakan produk hasil pertanian, sehingga meningkatkan keamanan pangan. Ini juga dapat membantu dalam pengendalian kualitas produk selama penyimpanan dan distribusi

Nama : Litasya Khoirotun Hisaan
Alamat : Jl. Pamugaran Utama 58, RT 004 RW 004, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta
No. Telepon : 082141319595