PROTOTYPE ALAT FERTIGASI TANAMAN DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS INTERNET OF THINGS DAN METODE DRIP IRRIGATION SKALA RUMAH

Sistem Irigasi dan Pemupukan Berbasis IoT untuk Rumah Tangga

Kata Kunci: Sistem Fertigasi Otomatis, Kontrol Monitoring, Internet of Things

 

Pengelolaan penyiraman tanaman di skala rumah tangga seringkali tidak efisien, menyebabkan pemborosan air dan biaya operasional yang tinggi. Sistem irigasi dan pemupukan tradisional juga tidak optimal dalam memenuhi kebutuhan tanaman. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami mengusulkan pengembangan sistem irigasi dan pemupukan berbasis IoT yang berkelanjutan dan cerdas untuk pengelolaan penyiraman tanaman skala rumah tangga. Sistem ini akan menggunakan sensor untuk memantau kondisi tanah dan kelembaban secara real-time. Data yang terkumpul kemudian akan diolah oleh sistem untuk menentukan kebutuhan air dan pupuk tanaman. Selanjutnya, sistem akan secara otomatis mengatur penyiraman dan pemberian pupuk sesuai dengankebutuhan tanaman. Dengan menggunakan sistem ini, pengguna dapat mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk, meningkatkan kualitas tanaman, dan meningkatkan hasil panen. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu pengguna mengelola kebun atau pertanian skala rumah dengan lebih mudah dan efisien.

1.1 Alasan Pengembangan Produk

Pengelolaan penyiraman di skala rumah tangga, penting untuk mempertimbangkan efisiensi penggunaan air dan pemupukan dalam kegiatan pertanian atau kebun pribadi. Penggunaan air yang tidak efisien dapat menyebabkan pemborosan sumber daya yang berharga dan meningkatkan biaya operasional. Selain itu, memenuhi kebutuhan tanaman akan air dan pupuk yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan dan hasil panen yang optimal. Oleh karena itu, pengembangan sistem irigasi dan pemupukan berbasis IoT yang berkelanjutan dan cerdas menjadi solusi yang cerdas dan praktis dalam pengelolaan penyiraman tanaman skala rumah tangga. Dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) sebagai sistem dan drip irrigation sebagai metode penyiraman. Sistem ini menggunakan sensor dan website untuk memantau kondisi tanah, kelembaban tanah secara real-time. Dengan informasi ini, sistem dapat mengatur irigasi dan pemupukan dengan optimal, memberikan air dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman hanya saat diperlukan.

Dengan adanya sistem ini, pengguna dapat mengoptimalkan penggunaan air dan pemupukan dengan cara yang efisien. Selain itu, penggunaan sistem irigasi dan pemupukan berbasis IoT juga dapat mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan air, serta membantu menjaga kualitas tanaman yang lebih baik. Dalam jangka panjang, sistem ini dapat mendukung pertumbuhan tanaman yang sehat, meningkatkan hasil panen, dan memberikan kepuasan bagi pengguna dalam mengelola kebun atau pertanian skala rumah.

3.3Alat dan Teknologi yang Digunakan

1. Internet of Things (IoT) Konsep di mana berbagai perangkat seperti sensor, perangkat elektronik, dan objek lainnya, terhubung dan berkomunikasi melalui internet. Dengan Iot, pengguna dapat terkoneksi untuk melakuka beberapa aktivitas, mulai dari pencarian informasi hingga pengolahan data, tanpa perlu campur tangan manusia.

2. NodeMCU ESP32 (https://images.app.goo.gl/Fj4dnwLgyp3U3AmJA) Dalam sistem ini, NodeMCU ESP32 berperan sebagai otak atau kontrol pusat yang menghubungkan semua komponen. NodeMCU ESP32 terhubung ke internet melalui Wi-Fi dan memungkinkan pengguna untuk mengontrol dan memantau sistem irigasi dan pemupukan secara jarak jauh melalui aplikasi atau platform IoT.

3. Sensor Cahaya LDR (https://images.app.goo.gl/WAHZsB6rYqZD72rx8) Sensor ini digunakan untuk mengukur intensitas cahaya di sekitar tanaman. Dengan informasi ini, sistem bisa mengatur kapan waktu yang tepat untuk menyiram tanaman.

4. Sensor YL-69 (https://images.app.goo.gl/eFmzKD5qg5rJ2xZD9) Sensor YL-69 digunakan untuk mengukur kelembaban tanah. Sensor ini ditempatkan di sekitar akar tanaman dan memberikan informasi tentang tingkat kelembaban tanah. Data ini digunakan untuk mengatur frekuensi dan jumlah air yang diberikan pada sistem drip irrigation, sehingga tanaman mendapatkan kelembaban yang tepat.

5. Relay Module (https://images.app.goo.gl/cdpJsF7yWQAeGQz29) Relay module digunakan untuk mengontrol dan switching pompa air. NodeMCU ESP32 akan mengirimkan sinyal ke relay module untuk menghidupkan atau mematikan pompa air sesuai dengan kebutuhan irigasi. Hal ini memastikan bahwa air hanya diberikan saat diperlukan, mengoptimalkan penggunaan air dan mencegah pemborosan.

6. Pompa Air Pompa air bertugas mengalirkan air dari sumber air ke sistem drip irrigation. Pompa air diaktifkan oleh relay module berdasarkan perintah dari NodeMCU ESP32. Pompa air ini dapat diatur untuk mengalirkan air dengan tekanan dan volume yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.

7. Sistem Fertigasi Drip Irrigation Sistem fertigasi drip irrigation digunakan untuk memberikan pupuk secara langsung ke akar tanaman melalui sistem drip. Pupuk cair disuntikkan ke dalam sistem irigasi dan diatur oleh NodeMCU ESP32. Hal ini memastikan bahwa tanaman mendapatkan nutrisi yang tepat secara terukur dan efisien.

Nama : Indah Yuliasari, S.Pd.
Alamat : SMAN 1 Jekulo Kudus
No. Telepon : +62 853-2509-4049