Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu komponen utama dalam upaya pelayanan kesehatan primer di tingkat masyarakat, terutama bagi ibu dan anak. Melalui posyandu, dilakukan berbagai kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, imunisasi, serta pemantauan pertumbuhan anak.

Namun, dalam praktiknya, masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh posyandu, terutama terkait dengan pengukuran tumbuh kembang balita. Beberapa masalah yang sering muncul antara lain adalah keterbatasan alat pengukuran yang tersedia, kesulitan dalam mencatat dan melaporkan data dengan akurat dan tepat waktu.

Selain itu, petugas posyandu sering menghadapi kesulitan dalam mengoperasikan berbagai alat pengukuran yang berbeda-beda, serta memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan pengukuran dan mencatat data secara manual. Hal ini dapat mengakibatkan penundaan dalam pelayanan kesehatan, serta potensi kesalahan dalam pengukuran dan pelaporan data.

Oleh karena itu, diperlukan adanya inovasi dalam pengembangan alat pengukuran kesehatan yang terintegrasi dan mudah digunakan di posyandu. Inovasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan aksesibilitas informasi kesehatan, sehingga mendukung upaya pencegahan penyakit, pemantauan pertumbuhan anak, dan perencanaan program kesehatan yang lebih efektif di tingkat masyarakat.

Keunggulannya terletak pada sederhananya alat dan keterpaduan alat dimana dengan bahan utama dari kayu, mudah didapat, serta keterpaduan antara alat pengukur tinggi, pengukur lingkar lengan, dan lingkar kepala.