Anak Tunagrahita (Mental Retardation) merupakan anak yang memiliki fungsi intelektual terbatas yang mempengaruhi belajar siswa dalam tugas-tugas kompleks dan abstrak. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan terhadap salah satu guru SDLB Sunan Kudus menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi diantaranya (1)kemampuan numerasi siswa mental retardation hanya sebanyak 6,67%, (2)Belum adanya pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi, (3)Siswa di SDLB Sunan Kudus tidak memiliki pengetahuan tentang kearifan budaya lokal, (4)Siswa cenderung mudah bosan karena pembelajaran hanya berbasis ceramah dan kurangnya sarana prasarana.. Permasalahan tersebut perlu dibutuhkan sebuah solusi. Dalam hal mengatasi permasalahan tersebut kami, Tim ARCADE berupaya dengan memberikan solusi permasalahan di SDLB Sunan Kudus mengenai pembelajaran numerasi yakni inovasi media pembelajaran ARCADE: AR Card Educative Berbasis Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah untuk meningkatkan numerasi Siswa mental retardation. Media pembelajaran ini berupa kartu bergambar angka dan soal latihan numerasi berbasis Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah dengan teknologi Augmented Reality. Media Pembelajaran ARCADE adalah sebuah media pembelajaran yang dirancang khusus untuk meningkatkan numerasi siswa dengan kebutuhan khusus, seperti mental retardation. Kami tim Arcade melakukan penelitian kuantitatif menggunakan metode desain pre-experimental tipe one group pretest-posttest. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, sebanyak 5 siswa mental retardation. Berdasarkan analisis data pretest- postest, didapatkan rata-rata nilai tes Numerasi meningkat, dari 30% (pretest) menjadi 54% (posttest). Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ARCADE dapat meningkatkan kemampuan numerasi siswa mental retardation. Pemanfaatan media Pembelajaran ARCADE secara kontinu dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dalam lingkup SDGs (Sustainable Development Goals)
Kata Kunci : ARCADE, Mental Retardation, Numerasi
Anak Tunagrahita (Mental Retardation) merupakan anak yang memiliki fungsi intelektual terbatas yang mempengaruhi belajar siswa dalam tugas-tugas kompleks dan abstrak (Kurniawan and Dwiyatmika, 2018). Anak Mental Retardation biasanya mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Mukaromah, Utami and Ekacahyaningtyas, 2020). Sekolah bagi siswa mental retardation perlu mendapatkan pendidikan secara khusus dibandingkan anak pada umumnya (Silviana, Hardianto and Hermawan, 2022). Menurut data, jumlah anak berkebutuhan khusus yang tercatat menempuh pendidikan di SLB mencapai 144.621 siswa pada tahun ajaran 2020/2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 82.326 anak berkebutuhan khusus berada di jenjang pendidikan sekolah dasar (Bayu, 2021).
Salah satu sekolah yang menangani siswa berkebutuhan khusus adalah SDLB Sunan Kudus yang terletak di Desa Pedawang RT 04 RW 03, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus dengan jumlah siswa 17 anak kategori jenis C. Siswa Mental Retardation biasanya mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan ketidakmampuan belajar, salah satunya dalam pembelajaran numerasi. Numerasi merupakan keterampilan dasar siswa dalam menerapkan konsep bilangan dan operasi hitung pada kehidupan sehari-hari (Kemendikbud, 2020).
Media sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran mempunyai fungsi sebagai sarana komunikasi non-verbal. Sebagai salah satu komponen sistem, berarti media mutlak harus ada atau harus dimanfaatkan di dalam setiap pembelajaran. Dikatakan demikian sebab jika salah satu komponen itu tidak ada maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Media adalah komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim ke penerima.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan terhadap salah satu guru SDLB Sunan Kudus menyatakan bahwa permasalahan yang terjadi di SDLB Sunan Kudus diantaranya (1) Numerasi siswa Mental Retardation di SDLB Sunan Kudus masih tergolong rendah, (2) Kurangnya pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi, (3) Belum adanya penerapan konten budaya lokal dalam proses pembelajaran, (4) Siswa Mental Retardation di SDLB Sunan Kudus cenderung mudah bosan karena pembelajaran hanya berbasis ceramah dan kurangnya sarana prasarana. Permasalahan tersebut perlu dibutuhkan sebuah solusi.
Dalam hal mengatasi permasalahan tersebut kami Tim ARCADE UMK dan mitra menemukan solusi yang tepat diantaranya (1) Memberikan pendampingan bagi siswa mental retardation mengenai pengetahuan numerasi, (2) Memberikan media ARCADE yang merupakan salah satu bentuk pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi, (3) Memberikan proses pembelajaran dengan media yang terkait konten Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah, (4) Membuat media pembelajaran yang menarik seperti menggunakan media AR Card Educative untuk penerapan pembelajaran bagi siswa SDLB Sunan Kudus yang berbasis Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah. Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan objek virtual 2D atau 3D dalam lingkungan nyata dan memproyeksikan objek virtual yang menjadi kenyataan (Pramono and Setiawan, 2019). Media card merupakan media pembelajaran berupa simbol-simbol komunikasi verbal maupun dalam bentuk gambar (Purnomo, Shodiq AM and Samawi, 2019).
Oleh karena itu, melalui kegiatan krenova ini kami Tim ARCADE akan berupaya dengan memberikan solusi dalam mengatasi permasalahan di SDLB Sunan Kudus mengenai pembelajaran numerasi dengan media pembelajaran ARCADE: AR Card Educative Berbasis Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah untuk meningkatkan numerasi Siswa mental retardation. Media pembelajaran ini berupa kartu bergambar angka dan soal latihan numerasi berbasis Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah dengan teknologi Augmented Reality. Melalui media ini juga diharapkan dapat menjadi referensi alternative untuk mengembangkan produk pembelajaran dalam mendukung pengembangan numerasi bagi siswa mental retardation. Oleh karena itu,hal ini penting bagi SDLB Sunan Kudus agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran dan jika digunakan secara kontinu dapat meningkatkan numerasi siswa mental retardation melalui pemberdayaan guru terhadap penggunaan media ARCADE di SDLB Sunan Kudus.
Kartu ARCADE Berbasis Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah adalah sebuah media pembelajaran yang dirancang khusus untuk meningkatkan numerasi siswa dengan kebutuhan khusus, seperti siswa dengan mental retardation. Keunggulan dari kartu ini adalah integrasi dengan local wisdom Pantai Utara Jawa Tengah yang membuatnya lebih relevan dan mudah dipahami oleh siswa.
Kartu ARCADE juga memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan bagi siswa. Dengan menggunakan kartu sebagai media pembelajaran, siswa dapat belajar sambil bermain sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Selain itu, kartu ARCADE juga menawarkan kemudahan dalam penggunaan. Kartu ini didesain secara ergonomis sehingga mudah digunakan oleh siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, termasuk siswa dengan mental retardation. Selain itu, kartu ini juga dilengkapi dengan buku panduan ARCADE yang jelas sehingga guru maupun orang tua bisa dengan mudah mengajarkan materi numerasi kepada siswa.
Dengan semua keunggulan yang dimiliki, kartu ARCADE Berbasis Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah dapat menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan numerasi siswa dengan kebutuhan khusus, terutama siswa dengan mental retardation. Dengan integrasi Local Wisdom Pantai Utara Jawa Tengah, pengalaman belajar yang interaktif, dan kemudahan penggunaan, kartu ini dapat memberikan hasil yang maksimal dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa dan membantu mereka mencapai potensi maksimalnya.
Nama | : | Pria Jaya Permadi |
Alamat | : | Jl. Mushola, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus |
No. Telepon | : | 087716137730 |