Indra penglihatan adalah salah satu organ penting dalam kehidupan manusia, karena sekitar 80% informasi yang diterima manusia berasal dari penglihatan. Tunanetra adalah bagian masyarakat yang mengalami keterbatasan mobilitas, sebanyak 4.125.000 tunanetra di Indonesia merupakan usia produktif.
Tongkat konvensional menjadi alat bantu yang banyak digunakan oleh tunanetra. Namun, ketika menggunakan tongkat konvensional penyandang tunanetra masih mengalami kesulitan menentukan arah kiblat dan mobilitas yang sulit. Triple Functional Blind Stick adalah alat inovasi yang dapat membantu tunanetra dengan tiga fungsi utama yang dimiliki, yaitu sebagai pendeteksi halang rintang dengan sensor ultrasonik, penentu arah kiblat dengan buzzer, dan pelacak GPS real-time yang dapat diakses oleh keluarga melalui aplikasi Telegram.
Alat ini juga memiliki fitur tambahan yaitu lampu keamanan, panic button, dan pendeteksi halangan. Alat ini menggunakan teknologi seperti NodeMCU ESP 8266, dan Arduino Nano, serta komponen seperti sensor kompas, modul GPS, sensor ultrasonik, dan sensor LDR. Realisasi dari alat ini terdiri dari tongkat dan tas, tongkat memiliki fitur penting yakni Pendeteksi halang rintang dan Penunjuk arah kiblat, sementara tas berfungsi sebagai pelacakan yang dapat diakses oleh keluarga. Tas juga dilengkapi dengan key finder untuk memudahkan pengguna menemukannya.
Pengujian alat ini dilakukan dengan melibatkan penyandang tunanetra secara langsung dan hasilnya menunjukkan bahwa Triple Blind Stick berhasil meningkatkan mobilitas dan keamanan tunanetra. Dengan inovasi ini, diharapkan tunanetra dapat mengatasi tantangan mobilitas mereka dengan lebih baik.
Indra penglihatan merupakan salah satu organ vital yang dimiliki oleh manusia karena fungsinya yang sangat penting untuk melihat dan menangkap informasi, 80% infomasi yang didapat manusia berasal dari indra penglihatan (Ismandari, 2018) sehingga ketika fungsi indra penglihatan tidak sempurna, maka akan berdampak pada aktivitas sehari-hari, hal ini adalah situasi yang dialami tunanetra. Tunanetra merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan mobilitas sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang memberi kemudahan bagi mereka dalam melakukan aktivitasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia (2023) mengenai tingkat kesulitan melihat, sebanyak 7.025.619 masyarakat Indonesia mengalami kesulitan melihat. Jika saat ini penduduk Indonesia berjumlah 275 juta jiwa (BPS, 2022), berarti 2,54% dari total penduduk Indonesia mengalami kesulitan melihat, kemudian sekitar 4.208.649 merupakan usia produktif.
Untuk menunjang aktivitas sehari-hari, para penyandang tunanetra umumnya menggunakan tongkat sebagai penunjuk jalan ketika berpergian, kebanyakan tongkat yang digunakan juga masih konvensional dan fungsionalitasnya masih terbatas. Seringkali tunanetra mendapatkan permasalahan, seperti kesulitan dalam menentukan arah kiblat, tersesat dan hilang ketika berpergian (Rusito & Setiyawan, 2020). Permasalahan yang dialami tunanetra dalam melakukan mobilitas juga datang dari kondisi jalan yang rusak, berlubang, berkerikil, banyak tanjakan ataupun turunan. Maka dari itu, perlu adanya solusi yang tepat agar tunanetra nyaman dan aman dalam melakukan aktivitas mobilitasnya (Utami dkk, 2022).
Inovasi tongkat tunanetra sudah banyak dikembangkan oleh perancang sebelumnya, seperti inovasi Tongkat Pintar sebagai Alat Bantu Pemantau Keberadaan Penyandang Tunanetra Melalui Smartphone oleh (Supriyadi, 2018), inovasi yang hampir sama juga dibuat oleh (Anggara & Taufiq, 2021) yaitu Rancang Bangun Alat Bantu Mobilitas Tunanetra dan Penentu Lokasi Menggunakan Global Positioning System Tracking berbasis Internet Of Things, kemudian inovasi dari (Tjahjono, et al., 2022) mengembangkan inovasi tongkat tunanetra berbasis GPS dan inovasi dari (Malla, Sahu, Patnaik, & Biswal, 2023) tentang Detection of immovable objects on visually impaired people walking aids
Dari beberapa penelusuran literatur tersebut, inovasi yang muncul dalam alat bantu untuk penyandang tunanetra hanya memiliki fungsi tunggal, yaitu fungsi pelacakan. Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengembangan sebuah inovasi Triple Functional Blind Stick yaitu alat bantu tongkat bagi penyandang tunanetra yang memiliki tiga fungsi sekaligus, yaitu pendeteksi halang rintang berbasis sensor ultrasonik, penentu arah kiblat, dan pelacakan koordinat GPS secara real time terintegrasi aplikasi telegram, serta dilengkapi dengan lampu yang dapat menunjang keamanan pengguna agar dapat terlihat saat malam hari, pendeteksi halang rintang serta panic button yang akan langsung terhubung aplikasi Telegram.
Gambaran teknologi yang akan diterapkan pada alat ini berupa penggunaan mikrokontroler Node MCU ESP8266 dan Arduino Nano. Komponen pendukung lain yaitu berupa sensor kompas HMC5883l, Modul GPS U-Blox Neo 6m, Buzzer dan baterai Lithium 1860. Kemudian selain itu juga menggunakan aplikasi telegram. Untuk pembuatannya pertama rakit terlebih dahulu sensor kompas, modul GPS dan buzzer, hubungkan pada mikrokontroler Node MCU ESP8266 dengan masukkan pada masing-masing pin. Selanjutnya coding Node MCU ESP 8266 dengan perintah untuk fungsi pertama jika sensor kompas HMC5883L menunjukan data arah navigasi kiblat maka buzzer akan mengeluarkan suara, yang kedua berikan perintah untuk dihubungkan dengan aplikasi telegram dengan dengan menggunakan telegram bot. Seluruh komponen berada di dalam box elektrik untuk melindungi komponen, di bagian bawah pegangan tongkat terdapat saklar untuk menghidupkan fungsi penunjuk jalan dan penentu arah kiblat. Pada mikrokontroler Arduino Nano, di terapkan sensor ultrasonik yang apabila mendeteksi keberadaan objek <1 Meter makan buzzer akan berbunyi. Disamping itu terdapat lampu dan panic button yang dapat memberikan keamanan pengguna, saat malam hari lampu dapat memberikan keamanan pengguna karena pengguna dapat dilihat oleh orang yang normal dengan jelas, dikarenakan penggunakan tongkat berlampu. Selain itu terdapat panic button yang akan langsung terhubung aplikasi Telegram, sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan pengguna dapat mendapatkan bantuan langsung dari pihak keluarga cukup dengan menekan tombol panic button. Adapun gambar dari Triple Functional Blind Stick sebagai berikut.
Nama | : | Ahmad Idris Syirojuddin |
Alamat | : | Desa Tenggeles RT 4 / RW 2, Mejobo, Kudus |
No. Telepon | : | 089516715186 |